(Kompas, 17 Nopember 2006)
Awalnya hanya berniat mengidentifikasi berbagai jenis tumbuhan pangan untuk menopang ketahanan pangan masyarakat Papua, para peneliti tanpa sengaja menemukan beberapa jenis tumbuhan pandan baru. Temuan ini merupakan hasil eksplorasi tumbuh-tumbuhan bahan pangan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang bekerjasama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) di Serui, Papua pada bulan September hingga Oktober 2006.
"Meskipun tujuan utama eksplorasi adalah untuk mengindetifikasi potensi sumber daya pangan lokal seperti sagu, umbi-umbian dan pisang, namun tim eksplorasi juga berhasil menemukan keberadaan 14 taksa keluarga tanaman pandan (Pandanaceae)," ujar Dr Y Purwanto, Peneliti Herbarium LIPI, Jakarta, Kamis (16/11). Sebagian besar merupakan rekaman baru kekayaan sumberdaya pandan di Indonesia,
Selanjutnya, ia mengatakan bahwa eksplorasi yang mengkhususkan pada keanekaragaman suku Pandanaceae di Pulau Yapen belum pernah dilakukan sebelumnya. Maka hampir seluruh jenis yang ditemukan adalah rekaman baru kecuali Sararanga sinuosa yang kehadiraannya telah dilaporkan sebelumnya oleh Beccari pada tahun 1875.
Selain itu, terdapat dua taksa yang kemungkinan merupakan jenis baru yang termasuk marga Freycinetia. Selama ini masyarakat hanya mengenal jenis buah merah (Pandanus conoideus) dari Papua yang dikenal berkhasiat sebagai obat atau suplemen yang menyehatkan tubuh.
Dengan ditemukannya 14 taksa suku pandan yang lain di Pulau Yapen tersebut, kini terbuka upaya penelitian dan pengembangan bahan pangan, buah-buahan, atau obat-obatan baru. Selain mengembangkan tumbuh-tumbuhan untuk menopang ketahanan pangan, masyarakat Papua bisa mengembangkan pertanian dan industri olahan farmasi.
Sumber: Antara, Penulis: Wah
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP