(www.cenderawasihpos.com, Senin 26 Nopember 2007)
Dari Sosialisasi Peran Serta Masyarakat Adat dan Aparatur Pemerintah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
SARMI-Untuk lebih memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat adat, aparatur pemerintah dalam menegakkan aturan serta menjaga kelestarian alam demi keseimbangan dan keberlanjutan ekosistem yang ada, Rabu (21/11) lalu bertempat di Aula Kantor Bupati Petam, diselenggarakan acara Sosialisasi Peran Serta Masyarakat Adat dan Aparatur Pemerintah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kabupaten Sarmi.Acara yang di gelar oleh Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (BAPEDALDA) Provinsi Papua tersebut, berlangsung selama dua hari yang dibuka dan ditutup oleh Bupati Sarmi, Drs. Eduard Fonataba, MM.Dalam kesempatan membuka dan menutup acara tersebut, Bupati Fonataba, meminta hendaknya dengan adanya sosialisasi ini masing-masing stakeholder semakin meningkatkan fungsi dan peranan masing-masing dalam menjaga kelestarian alam di Sarmi.Dan untuk di Kabupaten Sarmi sendiri, selama 3 tahun kepemimpinan Bupati Fonataba, menjaga kelestarian alam merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan yang dicanangkannya."Pembangunan di Sarmi 3 tahun ini tetap berkiblat pada pembangunan berwawasan lingkungan dengan partisipasi dan kesadaran masyarakat setinggi-tingginya untuk menjaga lingkungan sekitar, dan upaya persuasif maupun tindakan secara berkesinambungan yang dilakukan oleh aparat penegak hokum," jelas bupati.
Menurut Bupati Fonataba, dengan pemahaman secara terus-menerus dan keterlibatan seluruh stakeholder mulai dari agama, pemuka kampung dan aparat penegak hokum, akan terjadi perubahan dalam pola pikir dan cara hidup masyarakat yang selama ini mengganggu keseimbangan alam.''Kami melihat ada perubahan dalam diri masyarakat, di Bonggo kini sudah tidak ada lagi penebangan liar, dimana kayu dijual ke Jayapura, kalau kita lewat jalan darat sudah tidak ada lagi tumpukan kayu olahan di pinggir jalan dalam wilayah Kabupaten Sarmi, karena masyarakat kami bantu mesin senso untuk membuka lahan dan menanam kakao,"ujar Bupati Fonataba seraya mengatakan bahwa hal itu berkat kerja keras Dinas Kehutanan dan Polres Sarmi yang terus melakukan pendidikan kepada masyarakat.Acara ini menghadirkan 3 orang narasumber dari BAPEDALDA Provinsi Papua masing -masing Robby Manengkey, SH (Kasubid Amdal dan Perizinan), Yakonias Maitindom, M.Si (staff Bapedalda) dan Ir. Martha Mandosir (Kabid Amdal Penyelesaian Sengketa).
Tampil juga memberikan materi pada kesempatan tersebut, Kepala Bappeda Kabupaten Sarmi Drs. M. Manibor, MMT, Kadinas Kehutanan Sarmi Ir. C.K. Sorondanya dan sejumlah dinas lainnya yang memaparkan arah dan kebijakan Kabupaten Sarmi dalam mengembangkan pembangunan yang berwawasan lingkungan sesuai dengan bidang masing-masing.Setelah dilaksanakan selama 2 hari Kamis (22/11), Bupati Sarmi Drs. Eduard Fonataba di dampingi Kapolres Sarmi Kompol Robert Djari berkenan menutup acara dimaksud.Kepada seluruh peserta sosialisasi yang telah menerima sejumlah materi, Bupati Fontaba meminta hendaknya apa yang didapat dari kegiatan ini, disampaikan kepada masyarakat di kampung agar terjadi perubahan dalam pola pikir dan bertindak.Sementara itu, untuk di kawasan Kota Baru Petam yang hijau, Bupati kembali menegaskan komitmennya untuk menjaga daerah sekitar agar sampai 10 tahun tetap seperti saat ini. "Dalam dua tahun terakhir ini, aktivitas penebangan hutan secara liar, pemburuan satwa liar sudah benar-benar dilarang di kawasan Kota Baru Petam, dan pembangunan yang dilaksanakan benar-benar seimbang antara alam dan manusia," ujarnya."Yang terpenting dari semua itu adalah kami selalu meminta dan berdoa kepada Tuhan agar alam kita tetap terjaga dan terlindungi, karena meskipun berbagai macam nasihat disampaikan kepada masyarakat, jika tanpa ada kuasa Tuhan untuk merubah, maka tidak akan terjadi perubahan,''tutur Bupati Fonabata. (ist)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP