( Papua Pos, Jumat 05Januari 2007 )
Kualitas lingkungan hidup khususnya di kota Jayapura semakin hari semakin mengalami penurunan, yang diakibatkan adanya pembangunan yang terus dilakukan juga karena tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan masih kurang, dan fungsi penyelamatan lingkungan tidak hanya menjadi tanggung jawab instansi teknis terkait tetapi juga menjadi tanggung jawab semua masyarakat, karena resiko terjadinya kerusakan lingkungan akan dirasakan oleh semua orang tidak memandang jabatan maupun status sosial orang tersebut.
Hal tersebut diungkapkan, oleh Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) kota Jayapura Drs. Jan Hendrik Hamadi, kepada wartawan. di ruang kerjanya, Kamis (4/1) kemarin. Dikatakannya, banyaknya bencana alam seperti tanah longsor maupun banjir yang terjadi di daerah lain di Indonesia, merupakan suatu hal yang haras mendapatkan perhatian serius dari semua penduduk yang ada khususnya di kota Jayapura, bahwa menjaga lingkungan merupakan suatu hal yang sangat perlu dilakukan, apalagi memasuki bulan-bulan yang curah hujannya sangat tinggi seperti sekarang.. "Dengan menjaga lingkungan dan memelihara pepohonan yang berada di daerah tangkapan air akan mengurangi terjadinya pengurangan debit air, dan juga akan mengurangi terjadinya bencana tanah longsor dan banjir, untuk itu semua pihak harus ikut bertanggung jawab, karena apabila hal tersebut terjadi akan sangat merugikan masyarakat,''tegasnya.
Selain permasalahan lingkungan yang berkaitan dengan penebangan pohon yang akan mengakibatkan lahan kritis dan juga berkurangnya debit air, masalah pencemaran udara, air dan tanah juga merupakan masalah yang harus mendapatkan perhatian serius karena semuanya sangat berkaitan dengan tempat hidup manusia, untuk itu pihaknya akan segera mendirikan laboratorium lingkungan hidup yang akan melakukan penelitian-penelitian terhadap kualitas lingkungan, khususnya di kota Jayapura, sehingga apabila ada pihak-pihak yang melakukan pencemaran bisa langsung ditindak dengan disertai bukti-bukti penelitian laboratorium yang dilakukan. "Untuk laboratorium ini sangat perlu sekali, dan saat ini pengadaan peralatannya sudah ada, hanya tinggal mencari tanah, gedungnya dan juga tenaga-tenaga profesionalnya, dan diharapkan pada tahun ini juga laboratorium tersebut sudah bisa dirungsikan,"ungkapnya.
Dijelaskannya, dalam melakukan berbagai usaha penyelamatan lingkungan, pihaknya juga akan melakukannya dengan menjalin kerjasama dengan pihak adat sebagai pemilik hak ulayat, sehingga dengan adanya kerjasama ini diharapkan berbagai usaha dan upaya penyelamatan lingkungan tersebut dapat dilaksanakan lebih maksimal.**
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP