( Cenderawasih Pos, Kamis 20 Juli 2006 )
Laut Arafuru masih menjadi surga bagi para pencuri ikan. Buktinya, Selasa (18/7) lalu TNI-AL kembali menangkap dua kapal berbendera Tiongkok yang tertangkap basah mencuri ikan. Dua kapal Tiongkok tersebut adalah KM Hai Xing-7 dan KM Hai-Xing-8 yang berbobot mati 158 GT (gross tonnage).
Menurut Kadispen Armatim, Letkol Laut (KH) Toni Syaiful, kedua kapal tersebut ditangkap KRI Ki Hajar Dewantara 364 pada posisi 08 48 30 S -135 43 12 T pada pukul 07.30 WIT pagi. Awalnya, kapal perang Koarmatim melihat dua kapal yang dinakhodai Zhang Qo Liang dan Xu Lu Qi tengah menangkap ikan.
Yang menarik perhatian KRI adalah modus penangkapan yang diduga illegal, yakni dengan pair trawl (pukat harimau besar yang ditarik oleh dua kapal, Red). "Metode ini dilarang karena bisa nierusak ekologi laut. Karena dengan cara seperti ini, baik ikan masih kecil maupun terumbu karang bisa terangkut,"kata mantan Kabagpen Kodikal tersebut.
Langsung saja, KRI Ki Hajar Dewantara menghentikan kapal dan memariksa kelengkapan kapal. " Surat Izin Berlayarnya berlaku, namun penggunaan alat penangkap ikan (pair trawl) tidak sesuai dengan Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) yang dimiliki kapal tersebut,"ucap Toni.
Kedua kapal tersebut kemudian digiring ke Lanal (Pangkalan TNI-AL) Timika untuk proses lebih lanjut. Dari kedna kapal tersebut, aparat menyita total 100 ton ikan campuran (masing-masing kapal 50 ton).
Sementara itu, sesudah menangkap dua kapal, Ki Hajar Dewantara juga menemukan dua kapal pencari ikan lainnya, yakni KM Suthipongchai 9 dan KM Surya SCM 68. Namun, setelah hasil pemeriksaan tidak menunjukkan adanya pelanggaran apa pun, kedua kapal tersebut meneruskan kegiatan pencarian ikannya.
Di bagian lain, lima pejabat teras Kodikal mengalami mutasi. Diantaranya adalah Komandan Sekolah Tinggi Angkatan Laut (Dan STTAL), Komandan Pusat Pendidikan Marinir (Dan Pusdikmar), Ketua Kelompok Pendidik, Sekretaris Lembaga Kodikal, dan Direktur Operasi Pendidikan Kodikal.
Rinciannya, lima pejabat yang diganti tersebut adalah Komandan Pusdikmar dari Kolonel Marinir Ibrahim Saddong kepada Kolonel Marinir Tory Subiyantoro; Komandan STTAL dari Kolonel Laut (E) Ir. Josef Mursidj, M.M. kepada Kolonel Laut (S) Ir. Bambang Dwi Nirbito; M, Sekretaris Lembaga Kodikal dari Kolonel Laut (S) Egin Sutico kepada Kolonel Laut (S) Bambang Budianto; Ketua Kelompok Tenaga Pendidik dari Kolonel Laut (T) Ir. Ony Broto Purwono, M.Bus kepada Kolonel Laut (E) Sutardjo, S.Ip; dan Direktur Operasi Pendidikan Kodikal dari Kolonel Laut (P) Uus Kustiwa Kepada Kolonel Laut (P) Asep Burhanudin, M. Menurut Dan Kodikal Laksda TNI Agus Suhartono, mutasi ini adalah hal biasa. " Ini hanya merupakan penyegaran supaya kinerja Kodikal semakin baik,"ujar laksamana bintang dua tersebut. (ano)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP