(www.papuapos.com, 30-10-2008)
Jayapura (PAPOS) - Sejumlah Partai Politik (Parpol) peserta Pemilu, 9 April 2009 membabat kayu berdiameter kecil dari hutan kawasan Cagar Alam Cycloops dan Taman Wisata Teluk Yotefa yang dipergunakan untuk memasang atribut partai. Tindakan tebang kayu di kawasan hutan lindung itu dikhawatirkan berakibat terjadinya bencana alam yang merugikan masyarakat di daerah itu.
Demikian dikemukakan Ketua Fraksi PDI-Perjuangan DPR Provinsi Papua, Alberth Yogi kepada wartawan di Jayapura, Rabu (29/10). Ia menyesalkan maraknya oknum Parpol yang menyuruh pendukungnya mengambil anakan kayu dan bambu di hutan linduung yang digunakan untuk memasang atribut partai seperti bendera dan umbul-umbul.Kayu dan bambu itu diambil dari dalam hutan Cagar Alam Pegunungan Cycloops yang terbentang dari Kota Jayapura dan sebagian Distrik di Kabupaten Jayapura serta Taman Wisata Teluk Yotefa di jantung Kota Jayapura yang terbentang dari Distrik Jayapura Selatan, Abepura dan Distrik Way Mhorock.
Bendera dan umbul-umbul Parpol tersebut ditanam di sepanjang jalan dari Jayapura ke Sentani, Ibu Kota Kabupaten Jayapura maupun di Sekretariat dan basis-basis pendukung Parpol tertentu.
Yogi meminta aktifitas oknum Parpol dengan pendukungnya yang merambah hutan kayu dan bambu dari kawasan Cagar Alam Pegunungan Cycloops dan Taman Wisata Teluk Yotefa dihentikan, karena aksi itu akan berakibat terjadinya bencana alam, seperti banjir, tanah longsor hingga polusi udara yang mengancam penduduk di kedua kota di ujung Nusantara itu.
Untuk itu, Yogi menyarankan Parpol sebaiknya menggunakan besi untuk memasang atribut parpol, sehingga dapat bertahan lama ketimbang kayu dan bambu yang cepat kering dan membusuk, apalagi kayu dan bambu itu sebagai sumber oksigen bagi makhluk hidup.
Cycloops telah ditetapkan menjadi situs warisan dunia oleh sebuah badan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 1992 kini menjadi sumber utama air bersih bagi penduduk di Kota Jayapura dan sebagian distrik di Kabupaten Jayapura.
Pada 7 Maret 2007 terjadi hujan dan bencana banjir yang mengakibatkan sebelas jembatan dari Kota Jayapura hingga Sentani terputus total serta puluhan rumah penduduk terbawa arus ke Danau Sentani. "Stop sudah pengambilan kayu dan bambu dari kawasan Cagar Alam Pegunungan Cycloops dan Taman Wisata Teluk Yotefa," harap Yogi. (bela/ant)