![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiV8tuJTWQ90XSzVuywgc8O7EDblibR7rJUzvqdb8n7LStLxiRY_xh1AwuIDJu5rPg4HcxCIPthFLHy9egGppNT1mJnVWscVw44ehUQXKKWizpTZNqZCCEnQAbNGa6wL20vPBcqm48I-o1d/s400/2008-10-9+peraih+nobel.jpg)
STOCKHOLM - Tiga ilmuwan akhirnya mendapatkan hadiah Nobel di bidang kimia. Dua Orang berasal dari Amerika, dan satu orang lagi berkewarganegaraan Jepang.
Komite Nobel memilih Osamu Shimomura, Martin Chalfie, dan Roger Tsien sebagai pemenang, karena penelitian mereka tentang Protein berpendar hijau atau GFP, yang diprediksi dapat menghambat penyebaran sel kanker.
Protein yang dapat ditemukan di Ubur-ubur, berguna untuk mengetahui penyebaran pada sel kanker. Protein tersebut secara luas digunakan di laboratium untuk proses hidup orang banyak, seperti pengembangan sel otak atau penyebaran sel kanker.
Shimomura adalah orang pertama yang mengisolasi GFP dari ubur-ubur, yang dia ambil di pantai barat di daerah Amerika Utara, pada tahun 1962, dan menemukan bahwa GFP itu menjadi hijau terang ketika disorot di bawah Ultraviolet.
Pada tahun 1990-an, Chalfie menunjukan nilai GFP sebagai genetic yang bercahaya, saat Tsien menambahkan bagaimana GFP ini berproses. Tetapi dikatakan bahwa yang mereka kerjakan memungkinkan ilmuwan lain menemukan beberapa perbedaan proses pada waktu yang sama.
Nantinya penelitian GFP ini dapat digunakan untuk penyembuhan kerusakan saraf atau melihat bagimana insulin membuat embrio tumbuh di pankreas.
"Ini adalah satu eksperimen spektakuler, penelitian yang sukses mengenai sel syaraf yang beda? , ujar pihak komite. Seperti yang diberitakan AP, Kamis (9/10/2008), trio ini berhak menerima hadiah sebesar 10 juta kronor atau USD1.4 Juta.
Chalfie, lahir pada tahun 1947, dia adalah professor di Universitas Columbia di New York. Sedangkan Tsien professor kelahiran tahun 1952 yang biasa mengajar di Universitas California, San Diego. Shimomura mememulai pekerjaanya pada pertengahan 1950 saat dia masih berada di Jepang. Tahun 1962, dia mengisolasi protein ubur-ubur. (srn)