(www.bintangpapua.com, 14-8-2012)
SUPIORI—Pemerintah Kabupaten Supiori saat ini melirik tiga kabupaten di Provinsi Papua yaitu Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Mimika serta Kota Jayapoura untuk dijadikan sebagai daerah tujuan penjualan hasil laut penduduk Supiori berupa ikan asing dan ikan segar, guna peningkatan perekonomian masyarakat Supiori yang mayoritas adalah nelayan. “Tangkapan hasil laut penduduk Supiori setiap harinya cukup melimpah, namun terkendala pasar. Akhirnya, penduduk kami ini kurang bergairah lagi untuk menghidupkan sector ini. Nah, untuk mendorong sector ini agar menjadi sektor andalan dalam peningkatan pendapatan keluarga serta PAD Supiori, maka sementara ini kami jajaki pembukaan kios di tiga kota, masing-masing Jayapura, Wamena dan Timika.” Ungkap Plt. Sekda Supiori, Drs. Dairi Manulang, M.Si., belum lama ini di Supiori.
Untuk tujuan tersebut, beberapa pekan lalu, Bagian Perekda Setda Kabupaten Supiori telah me-ngirim sejumlah nelayan tradisional asal Supiori ke Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Sumatera Utara untuk melihat sekaligus mempraktekkan teknik pengolahan hasil laut yang lebih modern. Kios yang akan dibangun Pemda Supiori di tiga kota tersebut, sambung Manulang, untuk tujuan penjualan ikan asing, yang merupakan hasil tangkapan dan olahan masyarakat kabupaten Supiori. Sementara itu, Kepala Perekda Setda Kabupaten Supiori, Yulianus Warikar, S.Sos., yang ditemui terpisah membenarkan adanya rencana pembukaan kios di tiga lokasi tersebut. Namun, untuk tujuan tersebut, dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengirim sedikitnya 20-an nelayan asal Supiori untuk mempelajari teknik-tekni pengawetan ikan. “Memang itu rencana kami, tapi sementara ini kami persiapkan dulu masyarakat atau nelayan kami. Sehingga kios-kios yang nanti di buka itu tidak musiman tetapi kontinyu, produksi bisa terus ada dalam jumlah besar. Kami akan mengirim nelayan ke sana untuk lebih belajar teknik-teknik pengolahan ikan agar menjadi ikan asin yang berkualitas.” Sebut Warikar.
Disebutkannya, dari hasil pengamatan di lapangan, sejauh ini pasar ikan asin asal Supiori yang di suplai ke sejumlah pasar dan pedagang di Biak Numfor terbilang relative kecil, sehingga jumlah ini tidak sebanding dengan permintaan ikan asin asal Supiori yang terus meningkat dari waktu ke waktu. “Ikan asin asal Supiori ini paling di minati masyarakat, karena rasa dan teksturnya bedah dengan ikan asing dari wilayah lain, tetapi, masyarakat atau nelayan kami belum focus ke sana, sehingga produksinya masih sangat kecil, maka itu dengan peluang pasar yang tersedia ini kita dorong terus mereka, kita bina dan berikan ketrampilan serta pelatihan-pelatihan, sehingga mereka menjadi mandiri, akhirnya mereka mampu meningkatkan taraf hidup mereka.” Ujar Warikar. (hen/don/lo2)
SUPIORI—Pemerintah Kabupaten Supiori saat ini melirik tiga kabupaten di Provinsi Papua yaitu Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Mimika serta Kota Jayapoura untuk dijadikan sebagai daerah tujuan penjualan hasil laut penduduk Supiori berupa ikan asing dan ikan segar, guna peningkatan perekonomian masyarakat Supiori yang mayoritas adalah nelayan. “Tangkapan hasil laut penduduk Supiori setiap harinya cukup melimpah, namun terkendala pasar. Akhirnya, penduduk kami ini kurang bergairah lagi untuk menghidupkan sector ini. Nah, untuk mendorong sector ini agar menjadi sektor andalan dalam peningkatan pendapatan keluarga serta PAD Supiori, maka sementara ini kami jajaki pembukaan kios di tiga kota, masing-masing Jayapura, Wamena dan Timika.” Ungkap Plt. Sekda Supiori, Drs. Dairi Manulang, M.Si., belum lama ini di Supiori.
Untuk tujuan tersebut, beberapa pekan lalu, Bagian Perekda Setda Kabupaten Supiori telah me-ngirim sejumlah nelayan tradisional asal Supiori ke Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Sumatera Utara untuk melihat sekaligus mempraktekkan teknik pengolahan hasil laut yang lebih modern. Kios yang akan dibangun Pemda Supiori di tiga kota tersebut, sambung Manulang, untuk tujuan penjualan ikan asing, yang merupakan hasil tangkapan dan olahan masyarakat kabupaten Supiori. Sementara itu, Kepala Perekda Setda Kabupaten Supiori, Yulianus Warikar, S.Sos., yang ditemui terpisah membenarkan adanya rencana pembukaan kios di tiga lokasi tersebut. Namun, untuk tujuan tersebut, dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengirim sedikitnya 20-an nelayan asal Supiori untuk mempelajari teknik-tekni pengawetan ikan. “Memang itu rencana kami, tapi sementara ini kami persiapkan dulu masyarakat atau nelayan kami. Sehingga kios-kios yang nanti di buka itu tidak musiman tetapi kontinyu, produksi bisa terus ada dalam jumlah besar. Kami akan mengirim nelayan ke sana untuk lebih belajar teknik-teknik pengolahan ikan agar menjadi ikan asin yang berkualitas.” Sebut Warikar.
Disebutkannya, dari hasil pengamatan di lapangan, sejauh ini pasar ikan asin asal Supiori yang di suplai ke sejumlah pasar dan pedagang di Biak Numfor terbilang relative kecil, sehingga jumlah ini tidak sebanding dengan permintaan ikan asin asal Supiori yang terus meningkat dari waktu ke waktu. “Ikan asin asal Supiori ini paling di minati masyarakat, karena rasa dan teksturnya bedah dengan ikan asing dari wilayah lain, tetapi, masyarakat atau nelayan kami belum focus ke sana, sehingga produksinya masih sangat kecil, maka itu dengan peluang pasar yang tersedia ini kita dorong terus mereka, kita bina dan berikan ketrampilan serta pelatihan-pelatihan, sehingga mereka menjadi mandiri, akhirnya mereka mampu meningkatkan taraf hidup mereka.” Ujar Warikar. (hen/don/lo2)