( Cenderawasih Pos, Kamis 10 Maret 2005 )
Sebagai salah satu wujud pemberdayan ekonomi yang berbasis kerakyatan, anggaran 2005 ini, Dinas Peternakan Provinsi Papua akan memberikan prioritas terhadap pengembangan bibit sapi bakalan dan sapi bibit.
Pengembangan ekonomi kerakyatan ini akan terfokus ke program agrobisnis, yang sepenuhnya memberikan kepercayan kepada masyarakat petani sebagai pelaku utama untuk mengelola bantuan bibit ternak itu.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Papua, drh. Didik Radjasa, M.MT mengatakan, selain itu pada anggaran ini, pihaknya akan mengembangkan program pemberdayaan ekonomi kerakyatan secara langsung melalui bantuan bibit babi, bibit kelinci, dan lebah madu.
"Program yang kami buat terfokus pada program agrobisnis melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat. Namun rencana anggaran sebesar Rp 11 milliar yang akan diberikan melalui belanja langsung dan belanja tidak langsung, tentunya akan melibatkan masyarakat peternak dengan pola penanganan secara agrobisnis, ujarnya kepada Cenderawasih Pos saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (9./3) kemarin.
Dijelaskan, pemberian bantuan usaha ke petani ternak ini tentu dengan syarat-syarat tertentu. "Program 2005 ini tidak langsung diberikan begitu saja kepada masyarakat, namun harus melalui survei dilapangan dimasing-masing kabupaten / kota,"tandasnya.
Lebih jauh dijelaskan, khusus untuk kabupaten Waropen akan diberikan bantuan bibit sapi bakalan, bibit babi untuk Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Wamena, pengembangan bibit kelinci untuk Kabupaten Yakuhimo dan pengembangan lebah madu untuk Kabupaten Wamena, Yapen Waropen dan Kota Jayapura. (ito)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP