( Cenderawasih Pos. Kamis 10 Maret 2005 )
Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Papua Ir. Leo A. Rumbarar mengatakan, sebagai upaya untuk membudidayakan tanaman sagu di wilayah Papua, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua telah melakukan pemetaan areal sagu yang akan dijadikan sebagai lokasi pengembangan tanaman sagu.
"Sebenarnya potensi lahan sagu di wilayah Papua sangat luas arealnya. Hanya saja potensi lahan sagu itu belum di identifikasi secara baik mengenai lahan tanaman sagu tersebut. Tapi dari data yang ada, luas areal sagu yang ada diwilayah Papua sekitar 760 ribu hektar, yang tersebar di Wilayah Timur, Selatan, dan Utara,"katanya kepada Cenderwaih Pos, kemarin.
Terkait dengan hal itu, Pemprov Papua telah mengambi berbagai langkah teknis guna membudidayakan dan pengembangan tanaman sagu, diantaranya dengan melakukan pengolahan sagu dengan cara profesional lewat penyediaan berbagai peralatan penunjang.
Selain itu juga, pihaknya telah mengadakan semacam aksi gerakan atau kampanye masal bahwa sagu merupakan makanan pokok masyarakat Papua. Dengan begitu maka, masyarakat tidak harus menggantungkan dirinya kepada makanan pokok lain seperti beras.
"Untuk pembudidayaan tanaman sagu ini, TA 2004 lalu Pemprov telah memberikan bantuan kepada tiga kabupaten, yakni Yapen Waropen, Supiori dan Jayapura. Bahkan pada tahun ini juga pemerintah masih akan memberikan perhatian kepada kabupaten tersebut guna mendorong pengembangan produksi sagu lewat pengusaha-pengusaha atau pengrajin pembuatan kue / makanan sagu,"tandasnya.
Menurutnya, rupanya keberadaan tanaman sagu itu mulai diminati negara-negara dari kawasan Asia Pasifik. Bahkan mereka ini mulai tertarik untuk berinvestasi di Papua. Hal itu akan ditandai dengan akan diadakan seminar intenasional sagu yang akan di ikuti oleh negara-negara tersebut, guna kepentingan pengembangan sagu kedepan.
"Tanaman sagu ini perlu dikembangkan terus, sebab kalau tidak maka keberadaan tanaman sagu itu akan terancam punah, apalagi saat ini pola kehidupan masyarakat sudah mulai bergeser dan mulai meninggalkan makanan khasnya yakni sagu,"katanya. (mud)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP