(www.bintangpapua.com, 31-3-2012)
SUPIORI Masyarakat Distrik Kepulauan Aruri, terutama yang mendiami pulau Aruri dan Sowek, bisa tersenyum, pasalnya di tahun 2012 ini, Pemerintah Provinsi Papua melalui APBD Provinsi Papua TA 2012 menganggaran pembangunan proyek air bersih dari Pulau Supiori besar ke pulau aruri menggunaan pipa bawa laut.
Masalah pasokan dan ketersediaan air bersih di wilayah-wilayah kepulauan telah lama dikeluhkan masyarakat. Untuk mendapatkan seember air bersih saja, masyarakat harus mendayung perahu sejauh limaratus sampai satu kilometer dari kampung mereka. Air bersih yang diperoleh juga debitnya sangat terbatas.
Sehingga kalau musim panas tiba, sumur-sumur air bersih di wilayah tersebut juga berkurang debitnya. Saya sudah meloby ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) provinsi Papua, tahun ini akan dibangun saluran pipa air bersih melewati laut dari Kunef ke Sowek, kata Bupati Supiori, Fredrik Menufandu SH MH MM., menjawab aspirasi masyarakat di Distrik Aruri yang dibacakan kepala Kampung Manggonswan, Piet Kurni, di kampung Manggonswan, selasa (27/3) lalu.
Sebelumnya Piet Kurni kepada bupati Supiori melaporkan, bahwa masalah pasokan air bersih di kampungnya sangat tergantung pada intensitas curah hujan. Jika curah hujan tinggi maka air di setiap sumur yang dibangun masyarakat pun melimpah, namun ketika musim panas, sumur-sumur tersebut nyaris kering.
Masalah pasokan air bersih pun dialami masyarakat di kampung Rayori/Sowek. Di kampung dengan jumlah penduduk terpadat di Supiori ini, pasokan air bersihnya sangat bergantung pada dua sumber mata air dari bukit di tengah-tegah kampung tersebut. namun sejalan dengan kebutuhan pembukaan lahan untuk pembangunan infrastrutur jalan dan pemukiman warga, di kampung tersebut, maka debit air pun semakin berkurang. Bupati Supiori, Fredrik Menufandu yang berkesempatan mengunjungi kampung tersebut pada akhir tahun 2011 pun tergerak. Setidakya untuk menampung air yang keluar dari bukit tersebut, Bupati Fred meminta kepada warga untuk dibangunkan satu bak besar, dengan tujuan, air tersebut dapat tertampung dan mampu mecukupi kebutuhan masyarakat di kampung tersebut.
Distrik Kepulauan Aruri terdiri dari sembilan kampung yaitu kampung Imbirsbari, Wonggeina, Aruri, Yamnaisu, Rayori, Mburwandi, Manggonswan, Insumbrei dan Ineki. Luas Distrik Kepulauan Aruri, adalah 136 Km2. Untuk memasok air bersih melalui jalur pipa bawah laut dari kampung Kunef di Distrik Supiori Selatan diperkirakan sejumlah kampung di Distrik Kepulauan Aruri bisa mencapai puluhan kilometer.
Bupati Fred mengatakan, debit air yang akan melayani ke Distrik Kepulauan Aruri melalui pipa bawah laut ini kapasitasnya besar yaitu adalah 10.000 liter per detik. Jumlah debit air yang besar ini melebihi kebutuhan masyarakat di Distrik Kepulauan Aruri yang hanya membutuhkan 5 ribu liter per detik. (hen/don/lo2)
SUPIORI Masyarakat Distrik Kepulauan Aruri, terutama yang mendiami pulau Aruri dan Sowek, bisa tersenyum, pasalnya di tahun 2012 ini, Pemerintah Provinsi Papua melalui APBD Provinsi Papua TA 2012 menganggaran pembangunan proyek air bersih dari Pulau Supiori besar ke pulau aruri menggunaan pipa bawa laut.
Masalah pasokan dan ketersediaan air bersih di wilayah-wilayah kepulauan telah lama dikeluhkan masyarakat. Untuk mendapatkan seember air bersih saja, masyarakat harus mendayung perahu sejauh limaratus sampai satu kilometer dari kampung mereka. Air bersih yang diperoleh juga debitnya sangat terbatas.
Sehingga kalau musim panas tiba, sumur-sumur air bersih di wilayah tersebut juga berkurang debitnya. Saya sudah meloby ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) provinsi Papua, tahun ini akan dibangun saluran pipa air bersih melewati laut dari Kunef ke Sowek, kata Bupati Supiori, Fredrik Menufandu SH MH MM., menjawab aspirasi masyarakat di Distrik Aruri yang dibacakan kepala Kampung Manggonswan, Piet Kurni, di kampung Manggonswan, selasa (27/3) lalu.
Sebelumnya Piet Kurni kepada bupati Supiori melaporkan, bahwa masalah pasokan air bersih di kampungnya sangat tergantung pada intensitas curah hujan. Jika curah hujan tinggi maka air di setiap sumur yang dibangun masyarakat pun melimpah, namun ketika musim panas, sumur-sumur tersebut nyaris kering.
Masalah pasokan air bersih pun dialami masyarakat di kampung Rayori/Sowek. Di kampung dengan jumlah penduduk terpadat di Supiori ini, pasokan air bersihnya sangat bergantung pada dua sumber mata air dari bukit di tengah-tegah kampung tersebut. namun sejalan dengan kebutuhan pembukaan lahan untuk pembangunan infrastrutur jalan dan pemukiman warga, di kampung tersebut, maka debit air pun semakin berkurang. Bupati Supiori, Fredrik Menufandu yang berkesempatan mengunjungi kampung tersebut pada akhir tahun 2011 pun tergerak. Setidakya untuk menampung air yang keluar dari bukit tersebut, Bupati Fred meminta kepada warga untuk dibangunkan satu bak besar, dengan tujuan, air tersebut dapat tertampung dan mampu mecukupi kebutuhan masyarakat di kampung tersebut.
Distrik Kepulauan Aruri terdiri dari sembilan kampung yaitu kampung Imbirsbari, Wonggeina, Aruri, Yamnaisu, Rayori, Mburwandi, Manggonswan, Insumbrei dan Ineki. Luas Distrik Kepulauan Aruri, adalah 136 Km2. Untuk memasok air bersih melalui jalur pipa bawah laut dari kampung Kunef di Distrik Supiori Selatan diperkirakan sejumlah kampung di Distrik Kepulauan Aruri bisa mencapai puluhan kilometer.
Bupati Fred mengatakan, debit air yang akan melayani ke Distrik Kepulauan Aruri melalui pipa bawah laut ini kapasitasnya besar yaitu adalah 10.000 liter per detik. Jumlah debit air yang besar ini melebihi kebutuhan masyarakat di Distrik Kepulauan Aruri yang hanya membutuhkan 5 ribu liter per detik. (hen/don/lo2)