
"Dilihat dari ciri-cirinya hewan-hewan tersebut belum ditemukan di semua rujukan yang kami miliki," ujar Dr. Purwanto dari Pusat Penelitian Biologi LIPI dalam lokakarya di Jakarta, Selasa (11/3). Namun, pihaknya belum dapat memastikan sebelum identifikasi selesai dilakukan dan resmi dipublikasikan ke dalam jurnal ilmiah.
Katak yang diperkirakan spesies baru diperkirakan masuk ke dalam kelompok jenis katak hijau (Litoria sp. Nov) dan katak Cellulops sp. Nov. Sementara jenis ular yang diduga baru merupakan jenis Stegonotus sp. Nov. Untuk kelompok kadal, masing-masing dari jenis Emoia sp. Nov. dan Spenomorphus sp. Nov. Kelimanya ditemukan di Pulau Waigeo yang merupakan pulau terbesar di Kepulauan Raja Ampat.
Puluhan spesies
Lima kandidat hanya sebagian kecil dan secara keseluruhan ditemukan puluhan kandidat spesies baru yang ditemukan selama ekspedisi ini. Selain kelima hewan tersebut, para peneliti juga menemukan 10 kandidat lainnya dari kelompok serangga, 1 moluska (siput dan sejenisnya), 26 ikan, 1 udang-udangan, 1 jenis laba-laba, dan 7 isolat mikroorganisme.
Para peneliti juga mengumpulkan sampel tumbuh-tumbuhan. Dari taksonomi tumbuh-tumbuhan, ditemukan 2 kandidat spesies baru tumbuhan tingkat tinggi, 3 tumbuhan pipa, 2 paku-pakuan, dan 7 jenis jamur.
"Sekitar 70 persen sampel merupakan koleksi baru bagi Museum Zoologi dan Herbarim Bogor," kata Purwanto. Selain menumpulkan sampel koleksi dan mengidentifikasi kemungkina penemuan jenis baru, para peneliti juga menguji kandungan zat yang berkhasiat. Mereka juga mempelajari potensi daya dukungnya terhadap kehidupa masyarakat di sekitarnya.(WAH)