(www.bintangpapua.com, 19-11-2011)
Sebelumnya, Besti hanya menanam sayur-sayuran. Dalam menanam bawang merah, Ia dan kelompok taninya dibimbing langsung oleh Petugas Penyuluh Lapangan dari Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Pemkab Sarmi. â€Å“Tidak ada kesulitan dalam menanam bawang. Panen ini membuat kami puas dan akan terus menanam bawang, kata Besti ditemui saat sedang menimbang bawang merah di teras Balai Kampung Tanjung Batu, Distrik Sarmi Timur, Kamis (17/11). Selain bawang, lanjut Besti, ia dan kelompok taninya menanam cabe, terong, kacang panjang, dan kacang tanah. Semua hasil pertanian tersebut sudah mereka jual ke pasar baru di Sarmi. Namun untuk pemasarannya, anggota kelompok tani lainnya Pilora Marau Yaas, mengaku masih kesulitan dalam hal transportasi dari kampung ke pasar yang jaraknya sekira 20 km. Kami harus pikul dulu hasil-hasil kebun ke jalan besar. Baru disitu tunggu taksi lewat untuk dikirim ke pasar. Kadang taksi juga tidak lewat, jadi bawang, sayuran, tidak jadi dijual, kata Pilora yang biasa dipanggil dengan ibu Desa itu. Hal senada dikeluhkan juga oleh Kepala Kampung Tanjung Batu Agustinus Yaas. Masalah transportasi menjadi kendala kampung untuk pemasaran hasil pertanian warganya. Agustinus berharap pemerintah segera membantu warganya. Untuk kampung sendiri, beberapa waktu lalu Pemkab Sarmi melalui Kabag Pemerintahan menjanjikan 2 motor untuk operasional setelah balai ini diresmikan Gubernur Papua bulan lalu. Kalau kendaraan itu ada, kami bisa bantu angkut hasil pertanian ke pasar,†kata Agustinus. (che/aj/LO1) |
SARMI
- Kelompok Kerja Wanita Tani Irwe Tanjung Indah di Kampung Tanjung
Batu, Distrik Sarmi Timur berhasil memanen bawang merah. Bawang merah
yang dihasilkan dari tanah seluas 125 meter persegi mencapai 295 kg. Ini
merupakan panen perdana bawang merah yang ditanam oleh mama-mama
kampung Tanjung Batu.
Bestianus Yaas, salah seorang anggota kelompok tani mengaku baru
pertama kali menanam bawang merah.