( Cenderawasih Pos, Rabu 31 Agustus 2005 )
Siapa tak kenal vitamin C ? Hampir semua orang pernah mengkonsumsinya. Salah satunya, mengatasi sariawan. Yang mungkin kurang disadari, vitamin yang satu ini memiliki beberapa efek samping bagi tubuh. Memang, beberapa jenis obat-obatan diduga memilikt efek samping obat (ESO). Termasuk vitamin C. Menurut Dra. Budi Suprapti MSi Apt, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mengonsumsi vitamin C. Di antaranya, faktor usia user (pengguna). Anak-anak rupanya lebih rentan terkena ESO dibandingkan orang dewasa. Sebab, sistem metabolisme anak belum sempurna.
Perhatikan pula keadaan patologik atau kondisi tubuh. Misalnya, ada tidaknya gangguan saluran cerna, diabetes mellitus ataupun hipertensi pada orang yang akan mengonsumsi vitamin C. "Keadaan ini harus benar-benar diperhatikan, demi keselamatan pasien,"ujarnya dalam temu ilmiah Manajemen Efek Samping Obat di GSG RSAL dr. Ramelan Surabaya, beberapa waktu lalu.
Banyak orang berpikir, vitamin C sebagai obat bebas sah-sah saja dikonsumsi kapanpun. Karena itu, dianjurkan untuk mengetahui ESO dari vitamin C. Misalnya, vitamin C mempunyai sifat mengiritasi saluran cerna. Selain itu, bersifat sebagai bahan pereduksi yang dapat mempengaruhi tes gula darah. "Sehingga, penderita diabetes mellitus harus berhati-hati terhadap efek samping vitamin ini," Ingat Prapti.
Pemakaian dosis besar juga akan meningkatkan produksi oksalat urin. Ini memacu terbentuknya batu ginjal. "Efeknya memang tidak langsung, tapi baru terasa 5 sampai 10 tahun mendatang," ungkap staf pengajar Farmasi FK Unair ini. Sedangkan vitamin C dalam sediaan effervescent atau obat yang dilarutkan dalam air, mengandung natrium bikarbonat dalam jumlah besar. Hal ini memungkinkan gangguan keseimbangan elektrolit. "Yang begini, berbahaya bagi penderita hipertensi."jelas Prapti. (kit)
Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua
Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP