Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua

Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org
Info Foto : 1) Virtuoso Entertain bersama Numbay Band saat melakukan penampilan bersama Artis Nasional Titi DJ. 2) Saat penampilan bersama Artis Diva Indonesia, Ruth Sahanaya. 3) Mengiringi artis Papua, Edo Kondologit dan Frans Sisir pada acara "Selamat Tinggal 2012, Selamat Datang 2013" kerjasama dengan Pemda Provinsi Papua di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua, Dok 2 Jayapura. 4) Melakukan perform band dengan Pianis Jazz Indonesia. 5) Personil Numbay Band melakukan penampilan di Taman Imbi, Kota Jayapura. Vitrtuoso Entertain menawarkan produk penyewaan alat musik, audio sound system dan Band Profesional kepada seluruh personal, pengusaha, instansi pemerintah,perusahaan swasta, toko, mal, kalangan akademisi, sekolah, para penggemar musik dan siapa saja yang khususnya berada di Kota Jayapura dan sekitarnya, serta umumnya di Tanah Papua. Vitrtuoso Entertain juga menawarkan bentuk kerjasama seperti mengisi Acara Hari Ulang Tahun baik pribadi maupun instansi, Acara Wisuda, Acara tertentu dari pihak sponsor, Mengiringi Artis dari tingkat Nasional sampai Lokal, Acara Kampanye dan Pilkada, serta Acara-Acara lainnya yang membutuhkan penampilan live, berbeda, profesional, tidak membosankan dan tentunya.... pasti hasilnya memuaskan........ INFO SELENGKAPNYA DI www.ykpmpapua.org

28 November 2007

Di Merauke, Menhut Tanam Pohon

Foto : Dok. Cepos
(www.cenderawasihpos.com, Selasa 27 Nopember 2007)
Dalam Rangka Gerakan Indonesia Menanam dan Pekan Memelihara Pohon MERAUKE- Menteri Kehutanan Republik Indonesia Ir MS Ka'ban, secara simbolis melakukan penanaman pohon berlangsung di Kampung Urum, Distrik Semangga, Merauke, Senin kemarin. Penanaman pohon yang dilakukan tersebut dalam rangka Gerakan Indonesia Menanam dan Pekan Memelihara Pohon yang akan dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudoyono, 28 November mendatang di Jogor dalam rangka mengantisipasi pemanasan global.Selain Menteri, turut pula Arifin Panigoro Pimpinan PT Medco Group dan Mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Saifulla Yusuf serta sejumlah wartawan yang mendampingi rombongan Menteri yang tiba di Merauke dengan pesawat khusus dari Jakarta, pagi kemarin.Bupati Merauke Drs Johanes Gluba Gebze, Wakil Bupati Drs Waryoto dan Muspida, Komandan Satuan, satuan organisasi perempuan, pemuda, instansi dan masyarakat turut serta melakukan penanaman pohontersebut. Di Kampung itu, akan ditanami pohon seluas 20 ha.Gerakan menanam pohon ini, kata Menhut dimulai dari Merauke sesuai dengan kodrat perputaran matahari. ''Kalau kita mulai dari Sabang ke Meraukekita menentang hukum alam, karena matahari terbit dari Timur ke Barat.

Jadi kalau kita mulai dari Merauke kita sudah masuk ke jalur yang benar,'' terang Menteri. ''Akhir-akhir ini suhu bumi meningkat terus. Apabila tidak kita antisipasi maka bukan tidak mungkin beberapa pulau kita akan tenggalam. Karena permukaan air laut diperkirakan naik 18 meter. Dan ini yang kita harus hindari,'' terangnya. Indonesia sendiri memiliki hutan seluas 120,3 juta ha. Dari luas tersebut hampir 50 persen atau sekitar 60 juta masih virgin atau masih bagus. ''Kita memiliki 51 taman Nasional di seluruh Indonesia termasuk Taman Nasional Wasur yang ada di Merauke, juga penelitian di Membramo telah menemukan kekayaan hayati yang luar biasa. Yang mana berjuta-juta karbon diserap oleh hutan Indonesia tersebut setiap harinya,'' terangnya. Sementara itu, Bupati Merauke Drs Johanes Gluba Gebze berharap gerakan penanaman pohon yang dimulai dari Merauke tersebut tidak hanyasekedar seremonial belaka tapi benar-benar ditindaklanjuti dan pohon yang sudah ditanam untuk dipelihara sehingga tumbuh dengan baik. (ulo)

Manokwari : Mendagri Akan Pimpin Aksi Tanam 1000 Pohon di Manokwari

(www.cenderawasihpos, Selasa 27 Nopember 2007)
MANOKWARI-Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Mardiyanto dijadwalkan akan memimpin aksi tanam 1000 pohon di Kampung Duintui, Distrik Warmare, Manokwari,Provinsi Papua Barat, Rabu (/11). Aksi ini merupakan program Gerhan (Gerakan Rehabilitasi Lahan dan Hutan) yang dilaksanakan Departemen Kehutanan.Kepala Bagian Humas Setda Provinsi Papua Barat, Max Simatauw SH ketika dikonfirmasi Manokwari Pos, Senin (26/11) membenarkan rencana kedatangan Mendagri yang untuk pertama kalinya di Provinsi Papua Barat. Terkait dengan kegiatan ini,kemarin digelar pertemuan di Kantor Dinas Kehutanan dan Perkebunan Prov Papua Barat.''Seperti biasa,rapat untuk membahas protokoler kedatangan Mendagri. Beliau akan datang ke Manokwari untuk kegiatan penanaman 1000 pohon di Kampung Guintui Distrik Warmare,'' ujarnya.Wagub Drs Rahimin Katjong MEd didampingi sejumlah pejabat akan menyambut kedatangan Mendagri di Bandara Rendani. Selanjutnya, langsung menuju tempat kegiatan di Kampung Guintui yang berjarak kurang lebih 40 km dari pusat kota Manokwari. Orang nomor satu di Depdagri ini menginap semalam di Manokwari,akan kembali ke Jakarta keesokan harinya, Kamis (29/11).

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Prov Papua Barat pun telah melakukan persiapan demi suksesnya aksi penanaman 1000 pohon lewat kegiatan Gerhan ini. Aksi ini juga sekaligus untuk memeriahkan perayaan HUT Korpri yang jatuh pada 29 November. Wagub meminta kepada pejabat eselon II-II-IV serta para staf untuk mensukseskan kunjungan Mendagri sekaligus pembukaan Gerhan.''Mereka (Dishut dan Perkebunan) sudah lakukan persiapan terkait kegiatan ini,'' tandas Max.Pada puncak acara,Mendagri akan membacakan sambutan Presiden serta Wagub membacakan sambutan Menteri Kehutanan.Aksi penanaman 1000 pun juga sebagai dukungan pemerintah terhadap pelaksanaan Pertemuan Climate Change atau Perubahan Iklim di Bali yang akan digelar awal Desember mendatang. Bersama Gubernur Papua,Gubernur Papua Barat telah menyetujui penghentian pedagangan kayu logs keluar tanah Papua.(lm)

27 November 2007

Jayapura : Masyarakat Pegunungan Komitmen Jaga Lingkungan

(www.cenderawasihpos.com, Senin 26 Nopember 2007)
JAYAPURA-Untuk menepis anggapan bahwa orang-orang pegunungan tengah yang umumnya bermata pencaharian bercocok tanam (berkebun) merupakan sebagai perusak lingkungan khususnya kawasan cagar alam Cycloop. Sabtu, (24/11), masyarakat pegunungan tengah di Jayapura membuat komitmen untuk menjaga dan melestarikan kawasan cagar alam Cycloop.Meski tidak dihadiri dinas terkait (Dinas Kehutanan Provinsi Papua), namun pembuatan komitmen masyarakat pegunungan tengah untuk menjaga lingkungan tersebut berlangsung khidmat, di kemas dalam acara adat bakar batu dilanjutkan dengan penanaman pohon batas cagar alam Cycloop, di kawasan cagar alam Cycloop, Angkasa, tepatnya belakang Pos Polisi (Pospol) Angkasa Distrik Jayapura Utara.

Ketua Rukun Jayawijaya Di Jayapura (RKJ) Philipus Halitopo mengatakan, bukti bahwa orang pegunungan tengah perusak cagar alam Cycloop tidak benar, sebaliknya mulai saat ini masyarakat pegunungan berkomitmen untuk melestarikan alam dan menjaga kawasan cagar alam Cycloop.Dikatakannya, bersama masyarakat adat, masyarakat pegunungan tengah akan menjaga lingkungan sehingga kelak anak-anak masih dapat merasakan manfaat dari menjaga lingkungan dan alam. “ Kami sepakat untuk menjaga kawasan Cycloop dari sentani sampai Pasir II Jayapura bersama orang-orang adat disini,”jelasnya kepada wartawan disela-sela acara sosialisasi tingkat kawasan cagar alam Cycloop masyarakat adat pegunungan tengah bersama pihak pemerintah, di Angkasa, Sabtu, pekan kemarin. Selama ini sehabis menanam pohon, umumnya pihak pemerintah langsung meninggalkan tanaman tersebut, namun masyarakat pegunungan tengah dengan swadaya sendiri akan menanam dan menjaga tanaman yang sudah ditanam agar memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Papua. “Meski kecewa tidak ada orang kehutanan yang hadir pada acara ini, namun kami akan selalu bekerjasama dengan pemerintah,” terangnya.

Di tempat yang sama, Direktur Lembaga Penguatan Demokrasi Dan HAM Lesman Tabuni mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan studi kelayakan terhadap rusaknya cagar alam Cycloop beberapa tahun terakhir ini, dengan hasil bahwa kerusakan cagar alam Cycloop bukan semata-mata ulah dari masyarakat pegunungan tengah yang umumnya bertempat tinggal disekitar cagar alam Cycloop.Lanjut dia, banyak orang dari berbagai golongan dan kepentingan sehingga kerusakan kawasan cagar alam cyckloop, tidak hanya mengurangi debit air, namun juga menyebabkan bencana alam seperti yang terjadi di Sentani, Kabupaten Jayapura beberapa waktu lalu.

Sementara itu, Gubernur Provinsi Papua Barnabas Suebu, SH melalui Kepala Dinas Kesejahteraan Sosial Provinsi Papua Drs. Wasuok Demianus Siep dalam sambutannya mengatakan berbagai kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup merupakan dampak negatif kegiatan pemerintah maupun swasta yang kurang memberikan perhatian kepada lingkungan.Diungkapkannya, keberadaan cagar alam Cycloop sangat penting dan berpengaruh bagi lingkungan hidup masyarakat. Salah satu upaya pemerintah untuk mengamankan lingkungan dari kerusakan, yaitu pelaksanaan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Amdal), seperti dalam pasal 8 PP No. 27 Tahun 1999 tentang Amdal.Sekadar diketahui, acara ini juga dihadiri Kapolresta Jayapura AKBP Rovert Djoenso, Kepala Distrik Jayapura Utara Dominggus Piether Kondologit, SH, masyarakat pegunungan tengah di Jayapura, tokoh masyarakat, tokoh adat dan lainnya.(api/cr-145)

Sarmi : Pelaksanaan Pembangunan Tetap Berwawasan Lingkungan

(www.cenderawasihpos.com, Senin 26 Nopember 2007)
Dari Sosialisasi Peran Serta Masyarakat Adat dan Aparatur Pemerintah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
SARMI-Untuk lebih memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat adat, aparatur pemerintah dalam menegakkan aturan serta menjaga kelestarian alam demi keseimbangan dan keberlanjutan ekosistem yang ada, Rabu (21/11) lalu bertempat di Aula Kantor Bupati Petam, diselenggarakan acara Sosialisasi Peran Serta Masyarakat Adat dan Aparatur Pemerintah Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kabupaten Sarmi.Acara yang di gelar oleh Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (BAPEDALDA) Provinsi Papua tersebut, berlangsung selama dua hari yang dibuka dan ditutup oleh Bupati Sarmi, Drs. Eduard Fonataba, MM.Dalam kesempatan membuka dan menutup acara tersebut, Bupati Fonataba, meminta hendaknya dengan adanya sosialisasi ini masing-masing stakeholder semakin meningkatkan fungsi dan peranan masing-masing dalam menjaga kelestarian alam di Sarmi.Dan untuk di Kabupaten Sarmi sendiri, selama 3 tahun kepemimpinan Bupati Fonataba, menjaga kelestarian alam merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan yang dicanangkannya."Pembangunan di Sarmi 3 tahun ini tetap berkiblat pada pembangunan berwawasan lingkungan dengan partisipasi dan kesadaran masyarakat setinggi-tingginya untuk menjaga lingkungan sekitar, dan upaya persuasif maupun tindakan secara berkesinambungan yang dilakukan oleh aparat penegak hokum," jelas bupati.

Menurut Bupati Fonataba, dengan pemahaman secara terus-menerus dan keterlibatan seluruh stakeholder mulai dari agama, pemuka kampung dan aparat penegak hokum, akan terjadi perubahan dalam pola pikir dan cara hidup masyarakat yang selama ini mengganggu keseimbangan alam.''Kami melihat ada perubahan dalam diri masyarakat, di Bonggo kini sudah tidak ada lagi penebangan liar, dimana kayu dijual ke Jayapura, kalau kita lewat jalan darat sudah tidak ada lagi tumpukan kayu olahan di pinggir jalan dalam wilayah Kabupaten Sarmi, karena masyarakat kami bantu mesin senso untuk membuka lahan dan menanam kakao,"ujar Bupati Fonataba seraya mengatakan bahwa hal itu berkat kerja keras Dinas Kehutanan dan Polres Sarmi yang terus melakukan pendidikan kepada masyarakat.Acara ini menghadirkan 3 orang narasumber dari BAPEDALDA Provinsi Papua masing -masing Robby Manengkey, SH (Kasubid Amdal dan Perizinan), Yakonias Maitindom, M.Si (staff Bapedalda) dan Ir. Martha Mandosir (Kabid Amdal Penyelesaian Sengketa).

Tampil juga memberikan materi pada kesempatan tersebut, Kepala Bappeda Kabupaten Sarmi Drs. M. Manibor, MMT, Kadinas Kehutanan Sarmi Ir. C.K. Sorondanya dan sejumlah dinas lainnya yang memaparkan arah dan kebijakan Kabupaten Sarmi dalam mengembangkan pembangunan yang berwawasan lingkungan sesuai dengan bidang masing-masing.Setelah dilaksanakan selama 2 hari Kamis (22/11), Bupati Sarmi Drs. Eduard Fonataba di dampingi Kapolres Sarmi Kompol Robert Djari berkenan menutup acara dimaksud.Kepada seluruh peserta sosialisasi yang telah menerima sejumlah materi, Bupati Fontaba meminta hendaknya apa yang didapat dari kegiatan ini, disampaikan kepada masyarakat di kampung agar terjadi perubahan dalam pola pikir dan bertindak.Sementara itu, untuk di kawasan Kota Baru Petam yang hijau, Bupati kembali menegaskan komitmennya untuk menjaga daerah sekitar agar sampai 10 tahun tetap seperti saat ini. "Dalam dua tahun terakhir ini, aktivitas penebangan hutan secara liar, pemburuan satwa liar sudah benar-benar dilarang di kawasan Kota Baru Petam, dan pembangunan yang dilaksanakan benar-benar seimbang antara alam dan manusia," ujarnya."Yang terpenting dari semua itu adalah kami selalu meminta dan berdoa kepada Tuhan agar alam kita tetap terjaga dan terlindungi, karena meskipun berbagai macam nasihat disampaikan kepada masyarakat, jika tanpa ada kuasa Tuhan untuk merubah, maka tidak akan terjadi perubahan,''tutur Bupati Fonabata. (ist)

25 November 2007

Jayapura : Gerakan Tanam Pohon Batas Cagar Cycloop, Dicanangkan

Rombongan panitia gerakan penanaman pohon batas cagar alam Cycloop saat meninjau salah satu lokasi penanaman pohon di sekitar gunung Kali Biru, Kloofkamp, Jayapura

(www.cenderawasihpos.com, Sabtu 24-11-2007)
JAYAPURA-Untuk melestarikan kawasan Cycloop, sekaligus memberikan batas kawasan cagar alam dengan menggunakan pohon hidup sebagai pembatas, Gubernur Provinsi Papua, Barnabas Suebu, SH akan mencanangkan gerakan penanaman pohon batas cagar alam Cycloop.Gerakan penanaman pohon batas cagar alam Cycloop, juga berkaitan dengan himbauan presiden yaitu aksi tanam 79 juta pohon ditambah gerakan perempuan tanam 20 ribu pohon seluruh Indonesia yang akan dilaksanakan di provinsi maupun kabupaten/kota Se-Indonesia, Rabu (28/11).


Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Membramo IR G Siboro, M.Si mengatakan, apabila di Indonesia terdapat 33 provinsi dengan menanam 79 juta pohon, maka 1 provinsi diwajibkan menanam pohon mencapai 2 juta pohon."Nantinya ada 2 juta lebih pohon ditanam di Papua berkaitan dengan gerakan penanaman pohon,"katanya kepada Cenderawasih Pos di sela-sela meninjau salah satu lokasi gerakan penanaman pohon batas cagar alam Cycloop di sekitar gunung Kali Biru, Kloofkamp, Jayapura, Jumat, (23/11).

Menurutnya, bibit-bibit pohon telah disediakan pemerintah, terdiri dari jenis unggulan lokal, seperti merbau (kayu besi), matoa dan pinang, sedangkan di pinggir jalan akan ditanam pohon glodokan tiang (glodokan sewu) dan mahoni. "Apabila tiap kampung menanam 1000 pohon/kampung maka Papua akan mencapai target,"jelasnya.Beberapa lokasi pananaman pohon yang sudah dipetakkan yaitu daerah Angkasa, Entrop, Kali Kamwolker dan Sentani, sedangkan khusus Provinsi Papua pada puncakanya, (28/11) penanaman pohon akan dilakukan di kawasan Pasir II Jayapura dan akan langsung dihadiri salah seorang menteri kabinet gotong royong.Dikatakannya, dalam aksi penanaman pohon ini, semakin banyak pohon yang ditanam maka akan lebih baik, sehingga masing-masing kabupaten/kota Se Provinsi Papua perlu terlibat dalam pencanangan di daerahnya masing-masing.(api)

Tips & Trik : Khasiat Telur

(www.trubus-online.com)
Almarhum Dr Onghokham (1934-2007) sejarawan terkenal yang barusan meninggal, suka menghadiahkan 'telur abad' bila ada temannya berulang tahun. Ia percaya telur yang diawetkan bisa memperpanjang umur manusia. Itulah satu di antara khasiat telur untuk manusia. Sekarang, dapatkah kita bayangkan dunia tanpa telur? Jelas tidak. Telur adalah awal kehidupan. Bahkan manusia berasal dari (indung) telur dalam rahim ibu yang dibuahi oleh sperma ayah masing-masing.

Setelah hidup pun manusia mengkonsumsi telur. Bisa telur ayam, telur ikan, telur penyu, telur burung puyuh, bebek, dan angsa. Tidak termasuk 'telur cecak', semacam permen bulat-lonjong kecil-kecil yang berisi kacang kedelai. Pantaslah kalau pasokan telur terganggu, bisa menjadi berita besar menjelang Lebaran. Kenaikan harga telur dari di bawah Rp10.000 menjadi Rp12.000 per kg mengganggu pikiran para ibu di seluruh Indonesia.

Bayangkan, bagaimana Lebaran tanpa telur? Hampir semua kue basah maupun kering memerlukan komponen telur. Belum lagi masakan klasik tradisional seperti tahu telur, ketupat telur, kerak telur, rendang telur, dan puding telur. Kenyataannya, setiap provinsi, bahkan setiap kabupaten mempunyai ketergantungan pada telur berbeda-beda. Menurut Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan, angka konsumsi telur per kapita per tahun di tingkat nasional, berkisar 5,2 kg.

Sedangkan untuk Provinsi Lampung, misalnya, berada di bawah 4 kilogram, atau sekitar 60 butir setahun. Sekadar catatan, bobot rata-rata sebutir telur 70 gram. Untuk telur ayam kampung bisa lebih kecil, tetapi harganya di atas Rp1.000 per butir. Dengan konsumsi nasional sekitar 72 butir atau 5 kg per tahun, belanja telur bangsa Indonesia 1-miliar kg atau 1-juta ton. Kalau harga telur dipatok Rp12.000 per kg, belanja telur ayam Indonesia paling sedikit Rp12-triliun per tahun atau Rp 1-triliun dalam sebulan.

Fobia 'kolestelur'
Itu baru nilai ekonomis telur ayam ras di negeri besar, tapi kurang banyak makan telur, seperti Indonesia. Tentu masih ada lagi tambahan dari bisnis telur ayam kampung, telur organik, telur bebek dan telur angsa yang harganya berbeda-beda. Bagaimana pula bisnis dan industri telur dunia? Amerika Serikat eksportir telur terbesar, dengan penghasilan devisa lebih dari US$122,7-juta per tahun. Importir terbesar adalah Jepang, dengan transaksi sebesar US$43-juta, disusul Kanada US$25-juta, dan Meksiko US$18-juta.

Data dari Nutrition Close-Up menunjukkan konsumsi telur per kapita bangsa Jepang memang tertinggi di dunia, sekitar 650 butir per tahun. Bandingkan dengan masyarakat Perancis yang menghabiskan 510 butir, Amerika Serikat 450 butir, dan Inggris 330 butir per tahun. Konsumsi telur dunia mengalami fluktuasi yang signifikan. Di Amerika Serikat, misalnya, pada 1945 konsumsi telurnya melebihi semua bangsa, yaitu 402 butir per kapita dalam setahun.
Kegemaran sarapan telur menjadi tren di sana pada 1960-an, bersamaan dengan meningkatnya penderita kerak lemak di pembuluh darah. Serta-merta telur dituding sebagai penyebab membubungnya kolesterol. Inilah yang membuat konsumsi telur anjlok hingga mencapai titik terendah, 220 butir pada 1991.

Pada tahun itu juga bangsa Inggris hampir-hampir berhenti makan telur akibat merebaknya bakteri salmonella yang terkandung dalam telur dan menewaskan manusia. Di Jepang pun sering muncul artikel bahwa perempuan sebaiknya tidak mengkonsumsi lebih dari 2 butir telur dalam sehari. Ada yang mencatat bahwa makan telur berlebihan membuat sekitar 22% perempuan cenderung lebih cepat mati. Itulah hasil penelitian 14 tahun oleh Dr Yasuyuki Nakamura dari Kyoto Women's University.

Belakangan ketakutan pada kolesterol pun menular ke Indonesia, hingga istilahnya dipelesetkan menjadi 'kolestelur'. Telur dianggap sebagai penyebab stroke dan penyakit jantung koroner. Padahal, dengan konsumsi telur paling tinggi, angka penderita penyakit jantung koroner di Jepang tetap paling rendah. Kenyataannya lagi, telur merupakan asupan makanan hewani yang paling praktis dan paling unggul. Telur disukai karena praktis memasaknya, lezat, dan kaya gizi.
Sumber gizi hewani itu mengandung 13 vitamin dan memberikan asupan energi 75 kalori setiap butir. Memang benar, kuning telur sangat tinggi kadar kolesterolnya. Namun, secara alami setiap tubuh manusia juga mengandung kolesterol, yang secara umum disebut sebagai lemak tubuh. Bukan hanya lemak tubuh, 11% dari bobot otak manusia pun terdiri dari kolesterol.
Kolesterol merupakan bagian dari membran sel dan pelindung serat saraf yang disebut myelin. Dalam sebutir telur yang berbobot 70 gram itu bisa terdapat 213 gram kolesterol. Inilah yang membuat telur sering dihindari. Padahal, bagi orang yang profil lemaknya rendah, akan tetap sehat dengan asupan 1-2 butir telur per hari. Telur juga membantu pembentukan sel darah putih yang meningkatkan kekebalan tubuh.


Hormon perkasa
Konsumsi telur di Indonesia berkurang karena harganya membubung tinggi. Wakil Presiden Jusuf Kalla juga pernah memberi nasehat, kalau masyarakat tidak mampu membeli, tidak usah dipaksakan. Konsumsinya saja sedikit dikurangi. Anjuran semacam itu bisa tepat pada saat masyarakat berpuasa. Namun, bisa mengundang penyesalan dari pengusaha telur dan penyuluh gizi.
Beberapa provinsi di Indonesia memang surplus produksi telur. Misalnya saja Lampung. Setiap bulan ayam petelur di Lampung menyumbangkan lebih dari 3,3 ton telur. Padahal, tingkat konsumsi telur di sana 2,4 ton. Demikian juga untuk penyuluh gizi yang percaya telur mudah dicerna dan cocok untuk anak-anak pada masa pertumbuhan. Kalau air susu ibu bisa 100% dicerna, telur 94%, dan daging sapi 73,4%.

Jadi, meskipun dicurigai sebagai pemicu meningkatnya kolesterol dunia, telur masih sangat perlu dianjurkan untuk dikonsumsi. Ia adalah makanan hewani paling praktis, bergizi, kaya mineral, lezat, dan merupakan sumber energi. Ahli gizi dan sumberdaya keluarga, Wied Harry Apriadji berkata, 'Tidak selayaknya kita ikut-ikutan menderita kolestelur fobia, alias takut makan telur.

Manfaat lain telur adalah membentuk dan memperkuat hormon seks. Mungkin karena itu kita sering mendengar gabungan susu-telur-madu sebagai unsur utama dari obat kuat. Bukan hanya untuk pria, tapi juga untuk perempuan yang sedang menderita lemah akibat melahirkan. Tahukah Anda berapa telur dapat dihasilkan oleh seekor induk ayam betina? Seekor ayam petelur memproduksi 250-300 butir setahun. Dengan angka itu, sekitar 300-juta ayam petelur Amerika menghasilkan hampir 78- miliar butir pada 2005.


Akhirnya, tahukah Anda berapa kali seekor ayam jantan bisa bercinta? Perhitungan para ahli menyebutkan, seekor ayam jago mampu main cinta sampai 30 kali dalam sehari! Apakah hal itu dimungkinkan karena si jago banyak mengkonsumsi telur? Bukan. Kenyatanya baik ayam jantan maupun betina sama-sama perkasa dalam memproduksi telur untuk menyehatkan dunia. Masalahnya sekarang, mengapa muncul ketakutan akan adanya flu burung yang membuat ayam mati mendadak?
Apakah kekebalan alami yang mereka miliki telah berkurang atau hilang, sehingga ratusan ribu ekor ayam bisa mati dalam sehari? Jawabnya masih dicari. Namun, muncul dugaan keras, bahwa praktek-praktek peternakan modern bisa menyalah- gunakan pakan. Misalnya dengan membuat ayam menjadi kanibal, akibat campuran tulang, bahkan buangan atau afkiran DOC (days old chicken) yang sengaja dilumat untuk makanan induknya.

Masalah pakan yang mengandung bahan kimia dan hormon buatan itu pula yang dituding sebagai penyebab merebaknya salmonella. Artinya, bukan hanya harga murah dan jumlah berlimpah yang diharapkan, tetapi juga dijunjung tingginya etika. Bila rekayasa pertanian dan peternakan dilakukan secara gegabah bisa menimbulkan bencana. Obat-obatan dan berbagai vitamin buatan ternyata membuat telur dan ayam negeri kehilangan kesaktiannya. Oleh karena itu, para bakul jamu tidak percaya pada khasiat telur ayam ras.

Telur alam
Masyarakat Indonesia juga masih mengandalkan kehebatan telur dari alam. Bisa telur penyu, telur bebek, entog, telur ikan terbang, telur angsa, bahkan telur ayam buras, bukan ras, alias ayam kampung. Di sanalah tersembunyi kekuatan, energi telur abad untuk memperpanjang umur, dan mukjizat kehidupan yang sebenarnya.

Tradisi mengkonsumsi telur untuk kesehatan juga dikenal di berbagai penjuru Asia Tenggara. Di Filipina ada kebiasaan makan telur yang hampir menetas. Jadi bukan berwujud telur lagi, tapi berupa anak ayam di dalam cangkang. Konon pada fase itulah nutrisi telur paling tinggi. Namun, telur ayam bukanlah segalanya. Masih ada telur itik, telur puyuh, dan telur penyu sebagai sumber energi maupun ekonomi.

Sejumlah kabupaten di Indonesia, bahkan menaruh harapan lebih pada telur penyu. Contoh terdekat adalah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Lambang kabupaten itu melukiskan penyu. Pada masa lalu, telur penyu memberikan kontribusi terbesar sebagai pendapatan asli daerah. Maka di sepanjang pantai selatan Sukabumi ada usaha-usaha penampungan telur penyu. Pemerintah daerah mengatur dan mengeluarkan izin khusus bagi para pengepul penyu itu.

Lain lagi dengan Kabupaten Tegal. Di sana bukan telur penyu yang utama, tapi telur itik untuk industri telur asin. Dari Tegal, ribuan telur itik asin dikirim ke berbagai kota. Bukan hanya ke Cirebon, Semarang, atau Jakarta, tapi juga ke Jepang dan Belanda.

Di Tegal ada koperasi penghasil telur itik. Koperasi Serba Usaha Purwadiwangsa, namanya. Dari koperasi beranggotakan 300 peternak itik itu, setiap hari mengirim 10.000 butir ke Purwakarta saja. Sedangkan setiap 10 hari, minimal 600.000 butir dikemas dalam satu kontainer dan dikirim ke Jepang. Jelaslah kita tidak boleh melecehkan peran telur dalam menyehatkan badan dan perekonomian manusia. *** (Eka Budianta, naturalis, kulturalis, konsultan proyek Jababeka Botanical Garden, dan kolumnis Trubus)

Biak : Perkuat Stok, Bulog Biak Datangkan 2.000 Ton Beras

(www.cenderawasihpos.com, Sabtu 24 Nopember 2007)
BIAK-Untuk mengamankan stok beras, Perum Bulog Sub Divre Biak Numfor akan mendatangkan 2.000 ton beras eks impor. Beras tersebut direncanakan didatangkan dari Makassar dan saat ini sedang menunggu pengapalan di Pelabuhan Makassar.Kepala Bulog Sub Divre Biak Numfor Hasmin Marunta yang dikonfirmasi melalui kepala Seksi Pelayanan Publik Minggu Achmad kepada Cenderawasih Pos Jumat (23/11) mengatakan beras eks impor yang didatangkan dari Makassar tersebut diharapkan sudah dapat tiba pada awal atau pertengahan Desember. Sebab rencananya pengapalan baru akan dilakukan pada akhir November ini.

"Informasi yang kami dapat rencananya pengapalan beras 2.000 ton tersebut baru akan dilakukan dalam waktu dekat. Kalau tidak ada penundaan kita berharap pada awal atau pertengahan Desember sudah masuk ke Biak,"ungkapnya.Dikatakan beras yang akan didatangkan dari Makassar tersebut diharapkan dapat memperkuat stok beras yang dimiliki Bulog Sub Divre Biak khususnya dalam menghadapi hari raya Idul Adha, Natal dan Tahun Baru. Untuk posisi stok saat ini, Minggu Achmad mengatakan Bulog Sub Divre Biak hingga Jumat (23/11) masih memiliki stok 1.684 ton." Stok yang ada ini masih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat hingga 3 bulan mendatang termasuk untuk kebutuhan hari raya,"terangnya.

Disinggung mengenai operasi pasar menghadapi hari raya, Minggu Achmad mengatakan saat ini Perum Bulog masih menggelar Operasi Stabilisasi Harga Beras atau OSHB yang telah dilaksanakan sejak bulan September 2007. Dalam kegiatan OSTHB tersebut, Perum Bulog kata Minggu Achmad menjual beras dengan Harga Eceran Tertinggi atau HET sebesar Rp 5.000 perkg."Beras yang kita salurkan ke pasaran melalui para pedagang kita sesuaikan dengan permintaan pasar dengan HET Rp 5.000.Kami belum pastikan sampai kapan OSTHB ini akan berlangsung,"tambahnya.(nat)

22 November 2007

Dinas Peternakan Salurkan Bantuan Bibit Sapi, Sebanyak 200 Ekor Untuk Kabupaten Jayapura dan Waropen

(www.cenderawasihpos.com, 21 Nopember 2007)
SENTANI-Sebagai upaya untuk mendorong peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya melalui usaha peternakan sapi, sekaligus meningkatkan jumlah populasi ternak sapi di Papua, Dinas Peternakan Provinsi Papua menyalurkan bantuan bibit ternak sapi sebanyak 200 ekor bagi masyarakat di Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Waropen. Pengadan bantuan ternak sapi melalui PT Ananda Jaya ini, sebanyak 100 ekor sudah tiba di Sentani, Selasa kemarin.Kasubbag Umum Dinas Peternakan Provinsi Papua Riyadimanto yang juga sekretaris penerima mengungkapkan, bahwa dari 200 ekor ternak sapi bantuan yang bersumber dari dana APBD 2007 Dinas Perternakan Provinsi Papua ini, 100 ekor sapi bagi masyarakat Kabupaten Jayapura khususnya yang ada di Taja, Distrik Yapsi, sementara 100 ekor lainnya bagi masyarakat di Kabupaten Waropen.

“Pendistribusian bantuan kepada kelompok, dan system pergulirannya kami serahkan sepenuhnya kepada Dinas Peternakan masing-masing kabupaten untuk mengaturnya,”ujar Riyadimanto saat ditemui di tempat penampungan sapi sementara di belakang tribun Standion Barnabas Youwe, Selasa (20/11).Menurutnya, ternak sapi yang didatangkan dari daerah Seram Maluku ini merupakan jenis Sapi bali. Bibit ternak sapi jenis Bali ini dipilih, karena selain cocok dengan daerah dan iklim di Papua, ternak sapi ini dipastikan dalam setiap tahunnya bisa berproduksi sehingga dapat menguntungkan masyarakat.Sementara itu, sebelum didistribusikan kepada masyarakat di Taja Distrik Yapsi, bibit ternak sapi kemarin dilakukan pemeriksaan oleh Balai Karantina Hewan Sentani, untuk mencegah sapi tidak sehat atau penularan penyakit dari daerah asal. Menurut drh S Triwidodo, selain penyuntikan vitamin bagi bibit ternak yang kurus atau kurang sehat akibat perjalanan jauh dengan kapal selama 6 hari, termasuk suntikan anti bakteri dan anti parasit.Sapi-sapi tersebut juga diambil sample darahnya, khususnya untuk mencegah adanya penyakit yang disebabkan oleh bakteri brucella abortus, yang menyebabkan gugurnya kehamilan pada ternak sapi. “Paling cepat tiga hari masa karantina, ternak sapi ini sudah bisa didistribusikan kepada masyarakat, ”lanjutnya. (tri/cr-150)

17 November 2007

Jayapura : Gubernur Buat Kebijakan Baru Untuk Hutan Papua

(www.cenderawasihpos.com, Jumat 16 Nopember 2007)
JAYAPURA- Komitmen Gubernur Papua untuk melindungi hutan Papua dan menjaga kelestarian lingkungan demi melindungi planet bumi, terus ditingkatkan. Bahkan kebijakan terhadap hutan Papua atau yang dikenal dengan kebijakan pengelolaan hutan yang berkelanjutan ini sejak bulan September lalu telah disusun dalam sebuah moratorium bersama antara Gubernur Papua Barnabas Suebu, SH bersama Gubernur Papua Barat Abraham O. Atururi. Hal itu diungkapkan Gubernur Barnabas Suebu, SH dalam keterangan pers-nya kepada wartawan di Aula Gedung Negara tadi malam. “Untuk melindungi hutan Papua yang luasnya mencapai 42.224.840 Ha ini, kami dua gubernur Papua dan Papua Barat telah menandatangani suatu kebijakan,” ungkapnya.

Dalam menyampaikan keterangan pers-nya itu, Gubernur Suebu didampingi Wakapolda Papua Brigjend Pol F.R Andi Lolo dan Wakil Ketua II DPR Papua Paskalis Kossy, SPd, MM. Diterangkannya, kebijakan yang baru disusunnya tersebut telah dituangkan dalam Peraturan Bersama Gubernur Provinsi Papua dan Gubernur Provinsi Papua Barat bernomor 163 tahun 2007 dan nomor 16 tahun 2007 tentang peredaran hasil hutan. Kata Gubernur Suebu, dari total luas hutan Tanah Papua yang mencapai 42.224.840 HA itu menutupi 95 persen total lahan yang ada. Dari luas 95 HA itu, untuk hutan lindung dan konservasi adalah yang terluas mencapai 48 persen diikuti oleh hutan produksi dan hutan konversi berturut - turut 30 persen dan 22 persen. “Jadi begitu luas hutan kita, yang sebenarnya merupakan penyumbang oksigen terbesar bagi planet bumi,” katanya.

Lanjut Gubernur, pada masa lalu tidak hanya di Papua, tetapi juga provinsi lain telah terjadi kesalahan yang dibuat oleh bangsa dan pemerintah. Kenyataan menunjukkan hutan tropis hancur, namun tidak memberikan manfaat yang signifikan bagi pemerintah terlebih bagi rakyat Papua. “Yang kenyang justru para pengusaha yang secara semena-mena telah menghancurkan hutan yang menjadi tempat menyimpan air dan penghasil oksigen bagi makhluk hidup dan tempat hidup flora dan fauna. Karena hancurnya hutan ini terjadi malapetaka, banjir dan sebagainya termasuk rakyat tetap miskin tapi hutan sudah habis,” paparnya panjang lebar.Disebutkan, masalah utama lainnya yang sangat menyolok adalah penyumbang pendapatan nomor 2 terbesar tetapi lebih dari 80 persen keluarga Papua hidup dalam kemiskinan.

Masalah lainnya adalah illegal logging dan konflik kewenangan/regulasi atas masalah pengelolaan hutan.“Hutan kaya tetapi rakyat miskin,” imbuhnya serius. Melihat kenyataan ini, Gubernur Suebu sangat prihatin dan mencoba untuk menyusun suatu kebijakan yang telahd itanda tanganinya sejak 18 September lalu itu bersama Gubernur Papua Barat. Disebutkannya, prinsip - prinsip kebijakan baru untuk hutan Papua itu adalah 1, Pelarangan total eksport kayu log dari Papua baik keluar negeri maupun antara pulau. “Ini adalah proses pembodohan dan pemiskinan bagi rakyat Papua,” tukasnya serius. 2, Dilakukannya percepatan pengembangan industri kayu rumah tangga dan pembalakan hutan oleh masyarakat (community logging). “Setiap perusahaan yang masuk ke Papua harus membangun industrinya di Papua, sehingga kayu yang dikirim keluar Papua adalah kayu yang sudah diolah, bukan log,” katanya.Prinsip ketiga adalah penanganan konflik melalui pengaturan akses masyarakat kepada hutan melalui Perdasus. Untuk hal ini hak kepemilikian hutan dikembalikan kepada rakyat. “Hutan Papua bukan milik negara tetapi milik rakyat,” imbuhnya. Prinsip ke-4, izin - izin HPH aktif maupun non aktif akan dicabut kecuali perusahaan tersebut membangun industrinya di Papua. Ke- 5, Penegakan hukum melalui aparat yang berjumlah dan kualitas memadai (polisi/polisi kehutanan), peningkatan kesadaran masyarakat. Prinsip terakhir atau ke-6 adalah seluruh hutan di Papua didedikasikan untuk menyelematkan planet bumi dan masa depan kemanusiaan, termasuk melalui pengembangan industri bahan bakar - bio (green energy) secara hati-hati.Gubernur Suebu menambahkan bahwa dari kebijakan baru itu, kelak akan dikembangkan eko tourism, bagaimana hutan dapat memiliki nilai plus bagi masyarakat di seluruh dunia. Misalnya saja berbagai macam species flora dan fauna yang ada di hutan dapat dinikmati hanya dengan berjalan kaki. “Harapan kita kelak hutan Papua akan menjadi sumber energi dan kehidupan bagi planet bumi ini,” tandasnya.(ta/cr-145)

16 November 2007

Manca Negara : Hongkong : Daging Buaya Bikin Orang Menangis

(www.antara.co.id, 15 Nopember 2007)
Hong Kong (ANTARA News) - Rakyat Hong Kong yang berharap dapat menyembuhkan penyakit asma mereka melalui obat kuno berupa daging buaya malah dapat menghadapi sakit tenggorokan, sembelit, mimisan dan tak bisa tidur, demikian laporan surat kabar Kamis.Itu terjadi karena sebanyak dua-pertiga apa yang mestinya adalah daging buaya di pasar malah berasal dari hewan melata lain, kata harian Standard.Dewan Konsumen Hong Kong memeriksa 25 sampel daging buaya dari toko makanan kering di seluruh wilayah tersebut dan mendapai bahwa 16 adalah palsu, dan terdiri atas daging ular serta kadal yang dikeringkan."Sulit bagi orang biasa untuk membedakan antara daging berbagai hewan melata. Konsumen disarankan untuk membeli ... di toko yang dapat dipercaya dan memperoleh tanda terima yang dengan jelas menyebutkan apa yang mereka beli," kata pemimpin pelaksana Dewan itu Connie Lau sebagaimana dikutip surat kabar Standard.Tiga orang ditangkap karena menjual produk palsu, kata harian tersebut.Meskipun tak ada laporan mengenai orang yang sakit akibat memakan daging buaya palsu itu, surat kabar tersebut mengutip keterangan praktisi obat China Julianna Chau bahwa mengkonsum daging ular dapat mengakibatkan dampai "kepanasan" terus-menerus pada orang tertentu."Sakit tenggorokan, sembelit, mimisan dan tak dapat tidur akan terjadi jika mereka yang memakan daging ular pada dasarnya berdarah panas," kata surat kabar itu.(*)

15 November 2007

Jayapura : Dua LSM Inggris Siap Danai Pelestarian Lingkungan di Papua, Pangeran Charles Disebut Siapkan Dana yang Besar

(www.cenderawasihpos.com, Kami 15 Nopember 2007)
JAYAPURA-Diberikannya penghargaan terhadap Gubernur Papua, Barnabas Suebu, SH atas kiprahnya yang telah berupaya menyelematkan hutan Papua melalui kebijakannya untuk hutan Papua yakni sustainable forestry management, rupanya membuat Papua mendapat perhatian serius dari dunia internasional. Sehingga tak perlu heran, jika saat ini, sejumlah LSM yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan, melayangkan perhatiannya kepada Papua. Bahkan dua NGO (LSM) di Inggris menyatakan siap mendanai pelestarian lingkungan di Papua.

"Satu hal yang harus diingat bahwa selain mendapat kesempatan bertemu dengan sejumlah LSM dan penyandang dana internasional di London, penghargaan yang diterima gubernur menunjukkan adanya pengakuan internasional terhadap kebijakan pelestarian hutan dan keselamatan lingkungan yang dibuat oleh gubernur itu," ungkap Staf Ahli Gubernur, Dr Agus Sumule, kepada Cenderawasih Pos belum lama ini.Salah satu LSM yang telah menyatakan kesiapannya untuk membantu pelestarian lingkungan di Papua adalah LSM milik putra mahkota kerajaan Inggeris, Pangeran Charles. LSM tersebut bergerak di bidang pelestarian hutan tropis dan pada kesempatan itu sempat bertanya kepada gubernur bahwa apa yang bisa mereka bantu untuk Papua. Bahkan LSM milik Pangeran Charles itu akan menyediakan dana yang cukup besar bagi Papua untuk kegiatan pelestarian lingkungan di Papua.

"Mereka memberi waktu 187 bulan untuk Papua. Mereka menyiapkan dana yang sangat besar untuk Papua. Yang pasti ada komitmen yang sangat besar dari Pangeran Charles untuk Papua melalui LSM-nya,''jelasnya.Keseriusan putra mahkota kerajaan Inggeris itu akan ditunjukkan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Sebab sesuai rencana Pangeran Charles akan menurunkan timnya ke Papua guna melakukan survei dan melihat berbagai kegiatan pelestarian hutan di Papua. "Minggu kedua bulan Januari 2008 nanti timnya akan kesini (Papua) untuk mengetahui kegiatan pelestarian hutan apa saja yang telah dilakukan oleh Papua dan mana yang mereka bisa tunjang atau didanai, lalu mereka akan mengevaluasi seberapa jauh kita mampu bisa menangani pelestarian hutan di Papua," terangnya.Kegiatan pelestarian yang akan disurvei oleh tim dari LSM tersebut, bukan saja terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh Pemprov Papua, tetapi juga kegiatan pelestarian hutan yang dilakukan oleh pihak swasta maupun lembaga lainnya. Dari survei tersebut, nantinya LSM milik Charles itu akan menyusun program untuk Papua sekaligus mendanainya. "Yang pasti, untuk rencana itu, mereka menyediakan anggaran yang cukup besar," imbuhnya serius. Hanya saja Agus Sumle tidak menyebutkan berapa kira-kira dana yang akan disediakan, namun ia memastikan bahwa cukup besar.

Tak hanya LSM milik Charles yang tertarik dengan kegiatan pelestarian lingkungan di Papua, tetapi juga dari DFID yakni suatu departemen yang menangani bantuan luar negeri untuk lingkungan di bawah Pemerintah Kerajaan Inggris. Menurut Agus Sumule, DFID ini menyatakan, meskipun Indonesia dalam pengertian mereka adalah negara kaya, tetapi lembaga itu memberikan perhatian khusus terhadap Papua, khususnya di bidang pelestarian lingkungan. Apalagi pengelola DFID tersebut adalah mantan pimpinan Bank Dunia untuk Indonesia. Sehingga DFID sangat konsern dengan indonesai khususnya Papua. "Mereka katakan bahwa meskipun Indonesia itu dalam pengertian mereka adalah negara yang kaya, namun mereka memberikan perhatian khsusus untuk Papua, terutama karena orang kedua di DFID itu adalah mantan pimpinan Bank Dunia untuk Indonesai," tandasnya.(ta)

14 November 2007

Kapal Taiwan Tertangkap di Demta, Nahkoda dan 3 ABK-nya Diduga Tewas di Laut Lepas

Kapal penangkap ikan asal Taiwan yang kena tangkap oleh kapal patroli KRI Taliwangsa (Foto : Dok. Cenderawasihpos)


(www.cenderawasihpos.com, 13 Nopember 2007)
JAYAPURA-Sebuah kapal penangkap ikan asal Taiwan, ditangkap oleh kapal patroli KRI Taliwangsa milik Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut X, Jayapura. Kapal bernama FV.Sheng En No 168 itu, ditangkap Ahad (11/11) sekitar pukul 08.30 WIT saat berada di perairan Indonesia, tepatnya di posisi sekitar 40 mil utara Demta (Kabupaten Jayapura) atau sekitar 80 mil dari arah pantai Kota Jayapura.Setelah diperiksa, di atas kapal itu tidak ada Nahkoda maupun ABK yang berasal dari Taiwan. Sementara yang ada hanya para karyawan sebanyak 8 orang yang kesemuanya merupakan warga Indonesia.

Dari informasi yang berkembang, Nahkoda kapal itu dibuang ke laut setelah terbunuh dalam perkelahian dengan beberapa karyawan yang merupakan warga Indonesia itu. Sedangkan tiga ABK yang juga merupakan warga Taiwan, dikabarkan terjun ke laut lepas dan belum diketahui nasibnya.Empat warga Taiwan yang diduga telah tewas itu antara lain: Hsu Pi Chang, Jou Hwang Jerlin, Sheu Ching Wen, dan Jou Hwang Kee Mong.Sedangkan 8 warga Indonesia yang berada di atas kapal tersebut, yaitu: Khumedi (19) Tegal, Girin (36) Purwokerto, Supendi (33) Tegal, Nasori (22) Suradadi, Budiyono (25) Pekalongan, Jeremi (31) Cirebon, Slamet (31) Tegal dan Siamtoko (19) Batang.Kedelapan orang ini sementara sedang menjalani pemeriksaan untuk penyelidikan kasus ini di Satuan Keamanan Laut Lantamal X, Jayapura, termasuk kapal asal Taiwan itu juga telah diamankan di Dermaga Porasko Lantaman X, Jayapura.

Kepala Satuan Keamanan Laut Lantamal X, Jayapura, Mayor Laut (P) Joko Triwanto saat ditanya wartawan di atas kapal Fv. Sheng En No 168, Senin siang (12/11) kemarin mengatakan, setelah mendapat informasi ada kapal asing yang masuk wilayah Indonesia, maka pihaknya kemudian melakukan patroli dengan KRI Taliwangsa untuk mengejar dan menangkap kapal tersebut."Setelah melakukan pengejaran, kapal itu berhasil kita tangkap pada Minggu (11/11) sekitar pukul 08.30 WIT di perairan Indonesia, tepatnya sekitar 40 mil utara Demta. Setelah diperiksa, kapal yang saat ditangkap tidak berbendera itu ternyata merupakan kapal asal Taiwan," terangnya.Dikatakan, di dalam kapal penangkap ikan itu ada hasil tangkapan ikan campuran sekitar 1 ton dan ikan tuna sebanyak 27 ekor. Selain itu, ditemukan pula ada 8 ABK yang kesemuanya merupakan warga Indonesia.Saat ditanya soal adanya indikasi pembunuhan yang dilakukan oleh 8 ABK warga Indonesia terhadap Nahkoda dan 3 Nahkoda warga Taiwan, Joko menyatakan bahwa pihaknya sedang melakukan pendalaman penyelidikan atas kasus ini.Dari pemeriksaan awal, pihaknya juga mendapati bahwa dokumen yang ada di kapal itu semuanya merupakan dokumen asing, dan tidak ditemukan satu dokumenpun yang merupakan dokumen Indonesia, padahal kapal itu telah masuk wilayah perairan Indonesia.Sementara itu, salah seorang juru masak di Kapal Fv. Sheng En No 168, Girin (36) yang merupakan warga Purwokerto Jawa Tengah saat ditanya wartawan mengatakan, kapal ini berlayar sejak sekitar bulan Juli lalu untuk melakukan penangkapan ikan di laut lepas.Kemudian pada Kamis (8/11) lalu, sekitar jam 4 atau jam 5 sore, terjadi perkelahian antara ABK warga Indonesia dengan Nahkoda Kapal.

"Saat itu kita sedang dalam kondisi capai dan ABK I suruh tarik ikan. Selanjutnya, kapten kapal (Nahkoda) marah-marah dan pukul salah seorang ABK, sehingga ada yang melawan dan kemudian terjadilah perkelahian. Ketika berantem itu, Nahkoda kalah, sehingga loncat ke laut. Sedangkan 3 ABK lainnya yang juga warga Taiwan juga lompat ke laut, karena mereka ketakutan," papar Girin.Saat ditanya soal kondisi keempat warga Taiwan itu, Girin maupun teman-temannya mengaku tidak tahu tentang kondisi warga Taiwan tersebut. Saat ditanya, lokasi perkelahian itu di wilayah mana, Girin pun mengaku tidak tahu, sebab dirinya hanya bertugas sebagai juru masak di kapal tersebut. (fud)

Para ABK Kapal Fv. Sheng En No 168 saat menunjukkan ikan hasil tangkapan mereka kepada para petugas Lantamal X di Dermaga Porasko Jayapura, Senin (12/11).

12 November 2007

Sarmi : Menjaga Lingkungan Wujud Menjaga Nilai Kepahlawanan

( www. cenderawasihpos.com, Senin 12 November 2007 )
Sebagai seorang pemimpin harus betah di tempat tugas dan selalu menyatu dengan masyarakat, mendengar keluhan mereka dan menjadi solusi bagi persoalan mereka adalah bentuk - bentuk kepahlawanan di era sekarang. Ini merupakan bentuk kongkrit untuk menghargai jasa-jasa kepahlawanan yang telah ditinggalkan para pendiri negara ini.Demikian disampaikan Bupati Sarmi Drs. Eduard Fonataba, MM ketika memimpin upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November Sabtu (10/11) di Sarmi yang dipusatkan di Lapangan Diklat Kota Baru Petam.Bupati juga meminta generasi penerus maupun seluruh masyarakat Sarmi untuk mengisi perjuangan di era sekarang dengan banyak cara, termasuk dengan menjaga lingkungan alam sekitar kawasan Kota Baru Petam agar tidak rusak.Menjaga hutan maupun ekosistem dan satwanya juga bagian dari usaha - usaha mengisi perjuangan dan menghargai jasa para pahlawan yang sudah mengorbankan diri dan darah mereka untuk Negara Indonesia,’’ujarnya.‘’Bila kita sudah rajin di tempat tugas, sering - sering menengok kampung, menjaga lingkungan, mengisi pembangunan sesuai tugas masing - masing, maka kita semua juga pantas disebut sebagai pahlawan untuk Daerah Sarmi ini,’’tandas Fonataba yang disambut tepuk riuh seluruh peserta upacara.Tambahnya, sebagai warna negara yang baik, harus ikut berpartisipasi dalam pembangunan yang tengah digalakkan, dimana saat ini areal Kota Baru Petam sudah di tetapkan sebagai kawasan yang mengedepankan pembangunan berwawasan lingkungan, sehingga alam yang ada tetap terjaga.“Bila manusia sudah tidak seimbang dan seirama lagi dengan alamnya, maka alam akan bereaksi sehingga yang dirugikan nantinya manusia juga”, ujar Bupati.Bupati juga menegaskan kepada masyarakat Sarmi yang sedang giat - giatnya membangun jangan sampai kebablasan, bila ada aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah hendaknya ditaati dengan sungguh - sungguh, karena pemerintah sudah menyiapkan tata ruang dan Wilayah Kota Sarmi untuk generasi mendatang.Peringatan Hari Pahlawan kali ini diikuti oleh seluruh jajaran Pemda Sarmi Sekda, Ir. Alberthus Suripno, Dandim Letkol (Anh). F. Sitinjak dan Wakapolres Sarmi AKP. Abdul Azis, sedangkan dari unsur DPRD terlihat hadir H. Samsunar dan Ny. Levina Yane mewakili pimpinan DPRD yang sedang tidak di tempat.(ist/ary)

08 November 2007

Biak : 17 ABK China Siap Dideportasi

(www.cenderawasihpos.com, Rabu 7 Nopember 2007)
BIAK-Rencana pemulangan atau deportasi terhadap 17 orang dari 19 Anak Buah Kapal (ABK) berkebangsaan China yang ditangkap beberapa waktu lalu oleh TNI AL saat melakukan penangkapan ikan di Perairan Kepulauan Padaido, rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat. Kepastian pemulangan 17 ABK yang tidak menjalani proses hukum tersebut setelah Kantor Imigrasi Biak mendapat kepastian dari Kedutaan Besar Republik Rakyat China.Kepala Kantor Imigrasi Biak Prabowo kepada wartawan di Biak Selasa (6/11) mengatakan pemulangan terhadap 17 ABK tersebut akan dilakukan dalam waktu dekat sebab proses administrasi untuk pemulangan para ABK tersebut tuntas.” Kami telah menerima surat perjalanan laksana paspor yang dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Republik Rakyat China dan rencananya dalam waktu dekat proses pemulangan tersebut akan dilaksanakan,”ungkapnya.

Meskipun sudah mendapat kepastian menyangkut rencana pemulangan 17 ABK Shiong-Shiong Hai, namun kemungkinan besar proses pemulangan para ABK tersebut dilakukan secara bertahap. Hal ini dilakukan karena adanya keterbatasan dana untuk memulangkan para ABK tersebut, sehingga pihak Kedutaan Besar China meminta bantuan para keluarga ABK yang ada di Hainan.Untuk pemulangan ABK yang tidak menjalani proses hukum, Kantor Imigrasi Biak tetap akan berkoordinasi dengan pihak TNI Angkatan laut dalam hal ini Lanal Biak.” Sebelum dipulangkan kita tentunya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Lanal Biak,”tambahnya.(nat)

06 November 2007

Sentani : Pengawasan Hutan dan Cagar Alam Masih Lemah, Dari Kebutuhan 400 Polisi Hutan, Baru Terpenuhi 23 Orang

(www.cenderawasihpos.com, 06 Nopember 2007)
SENTANI - Bupati Jayapura Habel M Suwae, S Sos, MM mengungkapkan bahwa pengawasan terhadap kawasan hutan dan Cagar Alam yang ada di wilayah Kabupaten Jayapura masih lemah. Pasalnya, perbandingan antara luas hutan yang ada di wilayah Kabupaten Jayapura dengan petugas polisi kehutanan yang ada di Dinas Kehutanan masih sangat jauh.“Standar efektif pengawasan hutan oleh polisi hutan ini adalah 1 orang banding 1000 hektar sampai dengan 1 : 3000 hektar. Sementara jumlah polisi hutan yang ada saat ini baru 23 orang,”ungkap Bupati Habel disela membuka diklat Satgas Pengamanan Cagar Alam Pengunungan Cyclop, Senin (5/11) kemarin.

Dikatakan bahwa dari potensi luas hutan kabupaten Jayapura seluas 1.320.455.954 hektar, terbagi hutan konversi suaka alam seluas 84.840.740, hutan lindung 505.737.000, hutan produksi/produksi terbatas/hutan konversi seluas 729.878. 814 hektar. Dari jumlah areal hutan yang ada ini, maka tugas pengawasan dan pengamanan kawasan hutan ini, masih membutuhkan tenaga sekitar 400 orang lagi.“Dengan merekrut 60 orang tenaga pengamanan Cagar Alam Pegunungan Cyclop ini, diharapkan para anggota satgas ini dapat membantu tugas polisi kehutanan dalam pengawasan, pengamanan dan penyuluhan terhadap masyarakat, ”terangnya.Selain itu, para anggota Satgas ini diharapkan juga membantu tugas polisi hutan yang mempunyai wewenang kepolisian khusus, antara lain melakukan patroli pengamanan di kawasan hutan, pemerintksaan surat/dokumen kehutanan, memberikan laporan terhadap pidana kehutanan, mencari keterangan dan barang bukti terhadap tindak pidana kehutanan, serta menangkap basah pelaku tindak pidana kehutanan untuk selanjutnya diserahkan kepada penyidik. (tri)

02 November 2007

Manca Negara : Indonesia Jadi Juru Damai Lingkungan Global

(www.antara.co.id, 01-11-2007)
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia, yang akan menjadi tuan rumah pertemuan rutin Kerangka Kerja Konvensi Perubahan Iklim (UNFCCC) di Nusa Dua, Bali, Desember 2007, sebenarnya bisa memainkan peran sebagai juru damai dalam masalah lingkungan global."Indonesia bisa menjadi semacam juru damai untuk mengatasi isu-isu yang masih kontroversial dengan menunjukkan bahwa kita memiliki kemampuan untuk itu," kata pakar dan pengamat lingkungan, Dr Hira Jhamtani di Jakarta, Kamis.

Menurut penulis buku "Globalisasi dan Monopoli Pengetahuan itu, hal tersebut bisa diterapkan antara lain bila pemerintah menunjuk orang-orang yang tepat dan memahami secara menyeluruh mengenai permasalahan lingkungan dalam UNFCCC.Untuk itu, Hira berharap agar delegasi dari Indonesia benar-benar mempersiapkan diri apalagi waktu menuju pertemuan tersebut hanya tinggal sekitar satu bulan. Hal yang bisa diposisikan oleh Indonesia sebagai juru damai, ujar dia, antara lain dengan menegaskan kepada negara maju untuk menurunkan tingkat emisi mereka sendiri sebelum membicarakan tentang pemberian dana kepada negara lain yang memiliki tingkat emisi yang nihil atau rendah.Hira, yang juga aktifis "Third World Network" itu mengaku telah menuturkan hal itu kepada sejumlah perwakilan pemerintah dalam beberapa forum tidak resmi.

Namun, hingga kini masih belum ada tanggapan yang memuaskan.Sebelumnya, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), Chalid Muhammad, mengharapkan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dapat memimpin negara-negara di kawasan Selatan untuk bekerja sama dalam menghadapi berbagai permasalahan lingkungan hidup."Presiden sebenarnya dapat membentuk persatuan dari negara-negara berkembang di Selatan agar dapat menekan negara-negara Utara yang maju untuk memotong emisi karbonnya," katanya.Menurut dia, hal itu bisa dilakukan antara lain bila Indonesia menunjukkan komitmennya yang kuat untuk menyelamatkan hutan yang terletak di dalam wilayahnya.Chalid juga mengatakan, selain dengan komitmen, kemungkinan Indonesia untuk memimpin negara Selatan akan jauh lebih besar bila diplomasi Indonesia dengan negara lain dikembangkan secara baik dan benar.(*)