Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selamat Datang di Blog Info Konservasi Papua

Cari Informasi/Berita/Tulisan/Artikel di Blog IKP

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org

IKLAN PROMO : VIRTUOSO ENTERTAIN " NUMBAY BAND ", info selengkapnya di www.ykpmpapua.org
Info Foto : 1) Virtuoso Entertain bersama Numbay Band saat melakukan penampilan bersama Artis Nasional Titi DJ. 2) Saat penampilan bersama Artis Diva Indonesia, Ruth Sahanaya. 3) Mengiringi artis Papua, Edo Kondologit dan Frans Sisir pada acara "Selamat Tinggal 2012, Selamat Datang 2013" kerjasama dengan Pemda Provinsi Papua di halaman Kantor Gubernur Provinsi Papua, Dok 2 Jayapura. 4) Melakukan perform band dengan Pianis Jazz Indonesia. 5) Personil Numbay Band melakukan penampilan di Taman Imbi, Kota Jayapura. Vitrtuoso Entertain menawarkan produk penyewaan alat musik, audio sound system dan Band Profesional kepada seluruh personal, pengusaha, instansi pemerintah,perusahaan swasta, toko, mal, kalangan akademisi, sekolah, para penggemar musik dan siapa saja yang khususnya berada di Kota Jayapura dan sekitarnya, serta umumnya di Tanah Papua. Vitrtuoso Entertain juga menawarkan bentuk kerjasama seperti mengisi Acara Hari Ulang Tahun baik pribadi maupun instansi, Acara Wisuda, Acara tertentu dari pihak sponsor, Mengiringi Artis dari tingkat Nasional sampai Lokal, Acara Kampanye dan Pilkada, serta Acara-Acara lainnya yang membutuhkan penampilan live, berbeda, profesional, tidak membosankan dan tentunya.... pasti hasilnya memuaskan........ INFO SELENGKAPNYA DI www.ykpmpapua.org

29 May 2006

Tips & Trik : Sehat dengan Terung Ungu

( Suara Karya.online, Minggu 28 Mei 2006 )
Oleh Prof Hembing Wijayakusuma
Terung ungu merupakan satu jenis tanaman sayuran yang enak sekali dijadikan balado. Namun, tidak banyak orang suka karena membuat tubuh lemas dan tidak bergairan, padahal anggapan itu sama sekali tidak benar. Malah, terung ungu dapat dimanfaatan sebagai obat, di antaranya pada bagian bunga, buah, daun, batang, akar maupun tunasnya.

Kandungan gizi yang terdapat pada terung ungu antara lain: air, protein, lemak, karbohidrat, kalori, serat kasar, kalsium, besi, fosfor, karotin, vitamin B1, B2, C, dan vitamin P, asam nikotinat, dan lain-lain.
Untuk mengatasi hipertensi atau darah tinggi, gunakan 250 gram terung ungu, tahu dipotong sesuai selera, tauge, secukupnya dibuat menjadi tumisan atau masakan lainnya sesuai selera dan dimakan secara teratur dan bervariasi. Sebaiknya masakan untuk penderita hipertensi menggunakan garam diet.

Cara lain, ambil 250 gram terung ungu, 30 gram rambut jagung, 150 gram akar alang-alang direbus dengan 1 liter air hingga tersisa 400 cc, lalu disaring dan diminum airnya selagi hangat. Lakukan secara teratur 2 kali sehari.

Melancarkan sirkulasi darah, gunakan 250 gram terung ungu dipotong sesuai selera, 25 gram jamur putih kering (direndam dahulu hingga lembut), 200 gram akar teratai dibuat menjadi tumisan atau masak sesuai selera.

Gunakan 250 gram terung ungu dipotong-potong, 30 gram daun dewa segar direbus dengan 500 cc hingga tersisa 300 cc, disaring dan airnya diminum. Atau ambil 250 gram terung ungu dipotong-potong sesuai selera, 20 gram kacang kedelai (direndam dahulu), kecap manis, kecap asin secukupnya dibuat menjadi tumisan. Atau 250 gram terung ungu, 100 gram kacang tanah direndam dahulu hingga lembut. Kemudian dikukus dan diblender dengan air secukupnya dan diminum.

Untuk mengatasi bronkitis, gunakan 30 gram akar terung ungu dikeringkan dan ditumbuk hingga halus, kemudian campurkan 10-15 gram bubuk akar terung ke dalam 1 gelas teh hijau, 1 sendok makan madu diaduk rata dan diminum selagi hangat.

Atau gunakan 250 gram terung ungu, 25 gram jamur putih kering (direndam hingga lembut), 10 kulit jeruk mandarin kering kemudian direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, kemudian disaring dan airnya diminum selagi hangat sedangkan jamur dan terung ungu dimakan.

Cara lain yaitu 1 Buah terung ungu, 10 gram kencur, 10 gram temu hitam, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc kemudian disaring dan diminum 2 kali sehari masing-masing 150 cc. Untuk mengatasi penyakit diabetes mellitus, gunakan 250 gram terung ungu, 200 gram labu parang/labu kuning, 100 gram pare dijadikan tumisan atau dimasak sesuai selera.

Sembuhkan wasir dengan 15 gram tangkai terung ungu dikeringkan dan digiling hingga menjadi bubuk, kemudian ambil 3 gram bubuk akar terung dan campurkan dengan bubuk sambiloto jus lidah buaya secukupnya diaduk rata, kemudian dioleskan pada wasir tersebut.

Rematik dan radang sendi atasi dengan 60 gram akar terung ungu, 15 gram jahe merah, 20 gram temulawak direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Lalu disaring dan diminum airnya sebanyak 150 cc. Lakukan 2 kali sehari. Atau gunakan 60 gram akar terung ungu dicuci bersih, 20 gram kencur diiris-iris, 30 gram sambiloto direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc disaring dan diminum iarnya selagi hangat.

Untuk menurunkan kolesterol, gunakan 250 gram terung ungu, 30 gram rumput che chai, 20 gram jamur hioko yang telah direndam hingga lembut dan dibuat menjadi tumisan. Konsumsikan secara bervariasi. Atau gunakan 1 buah terung ungu, 7 lembar daun salam, 50 gram daun ceremai direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc lalu disaring dan diminum selagi hangat.

Meningkatkan gairah seksual, gunakan 250 gram terung ungu, 100 gram daging ayam, 100 gram kunci, bawang bombay, dibuat menjadi tumisan. Konsumsi kan secara teratur dan bervariasi. NB: Dianjurkan untuk mengkonsumsi terung ungu yang dimasak sesuai selera secara bervariasi. Sebaiknya pengkonsumsian terung ungu setiap hari tidak lebih dari 250 gram. Untuk penyakit yang serius dianjurkan untuk tetap konsultasi dengan dokter.

( Prof HM Hembing Wijayakusuma, ahli pengobatan tradisional dan akupunktur, serta Ketua Umum Himpunan Perngobat Tradisoonal & Akupunktur se-Indonesia (Hiptri )

Tips & Trik : Sehat dengan Takokak

( Suara Karya online, Minggu 28 Mei 2006 )
Oleh Prof Hembing Wijayakusuma
Takokak merupakan perdu kecil, tumbuh tegak dengan tinggi 1-3 meter. Daunnya tunggal, letaknya berseling, bentuk bulat telur melebar, panjang daun 6-30 cm, berujung runcing, tepi berlekuk menyirip, warnanya hijau muda dan memiliki tangan yang berambut rapat. Bahkan seringkali dengan beberapa duri tempel. Buahnya berwarna kuning orange, licin dan bergaris tengah 12-15 cm. Buah takokak sering dimakan sebagai lalab mentah, direbus atau dimasak dengan tauco, dan cabe hijau atau sesuai selera.

Perbanyakan tumbuhan itu dengan biji.
Manfaat takokak untuk sakit lambung, sakit gigi, katarak, tidak datang haid, wasir atau ambeien, radang payudara, influenza, panas dalam, pembengkakan, bisul, koreng, sakit pinggang, asam urat tinggi, keropos tulang, jantung berdebar-debar, menetralkan racun dalam tubuh, melancarkan sirkulasi darah.
Dosis pemakaian, untuk pemakaian luar, gunakan daun segar yang telah dicuci bersih, dan digiling halus lalu ditempelkan pada bagian yang sakit. Sedangkan pada pemakaian dalam, gunakan 10-15 garam takokak kering, 30-60 gram tumbuhan takokak segar, direbus dengan air secukupnya hingga mendidih lalu airnya diminum dan dimakan takokaknya.

Untuk pemakaian luar, takokak bisa digunakan untuk mengobati bisul. Caranya, daun takokak segar secukupnya dicuci bersih lalu digiling halus dan ditempelkan pada bagian yang terdapat bisul. Lakukan secara teratur 3 kali sehari.

Sedangkan radang payudara, gunakan daun takokak secukupnya dikeringkan lalu ditumbuh hingga halus. Tambahkan cuka beras putih secukupnya, dan dibalurkan pada bagian yang sakit. Lakukan secara teratur 2 kali sehari.

Untuk pemakaian dalam, takokak digunakan untuk mengobati wasir atau ambeien. Caranya, ambil 30 gram takokak, 10 gram temu hitam, 30 gram daun dewa, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring, dan diminum airnya hangat-hangat. Lakukan seacara teratur 2 kali sehari.
Bisa juga menggunakan takokak, 5 butir angco yang telah dibuang bijinya, direbus dengan air secukupnya hingga mendidih, lalu disaring dan airnya diminum sedangkan angco dan takokaknya dimakan.

Mengobati asam urat tinggi, gunakan buah takokak muda secukupnya, 100 gram nanas, udang, rebon kecil, dibuat tumisan sesuai selera, lalu dimakan. Lakukan secara teratur. Obati influenza dengan 30 gram buah takokak, 15 gram jahe direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring, diminum airnya secara teratur. Lakukan 2 kali sehari.

Untuk mengatasi jantung berdebar gunakan 6 lembar daun takokak, 10 gram kunyit yang telah dicuci bersih dan dihaluskan, tambahkan 100 cc air matang lalu dimasak hingga mendidih, tambahkan madu secukupnya lalu diminum.

Mengobati penyakit liver dengan 60 gram tumbuhan takokak direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring, dan diminum airnya hangat-hangat. Untuk mengobati keropos tulang dengan menggunakan 100 gram takokak, 100 kacang kedelai, tahu secukupnya, dibuat masakan sesuai selera lalu dimakan.

Melancarkan peredaran darah dengan menggunakan 30 gram buah takokak, 20 gram daun dewa, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc lalu disaring dan diminum airnya. Lakukan secara teratur setiap hari.

Untuk mengobati panas dalam dengan 30 gram akar takokak, 30 gram labu air, 10 gram bawang putih, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, tambahkan madu dan diminum airnya.

Lakukan 2 kali sehari secara teratur.
Pembengkakan atau menetralkan racun dalam tubuh dengan 30 gram buah takokak, 20 gram daun dewa, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc lalu disaring, diminum airnya secara teratur 2 kali sehari.

Untuk sakit pinggang dapat diobati dengan menggunakan 30 gram takokak, 30 gram akar sawi langit, 20 gram temulawak, 15 gram jahe direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Lakukan secara teratur 2-3 kali sehari. Atau gunakan 30 gram takokak, 30 gram rambut jagung, 15 gram jahe merah, 10 gram adas, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya. Lakukan secara teratur.
( Penulis adalah Ketua Umum Himpunan Pengobat Tradisional dan Akupunktur Se-Indonesia (HIPTRI) )

27 May 2006

Jayapura : Papua Rawan Gempa dan Tsunami

(Media Indonesia, Jum'at, 26 Mei 2006)
Seluruh wilayah Provinsi Papua, kecuali Kabupaten Merauke, terletak pada jalur yang sangat rawan terjadinya bencana alam gempa bumi dan tsunami.Kepala Bidang Opersional Kantor Balai Meteorologi dan Geofisika (BMG) Wilayah V Jayapura, Erasmus Kayadu mengatakan kepada wartawan di Jayapura, Kamis (25/5) para ahli geofisika dalam penelitiannya terungkap seluruh wilayah di Papua berada pada jalur yang sangat rawan terjadinya gempa bumi dan tsunami."Seluruh daerah di Papua rawan terjadinya gempa bumi dan tsunami, kecuali Kabupaten Merauke yang tidak termasuk jalur kerawanan gempa bumi dan tsunami," kata Erasmus.Erasmus tidak bisa menentukan waktu terjadinya bencana alam gempa bumi dan tsunami, tergantung Kemurahan Tuhan Allah belaka yang menentukannya. Namun masyarakat perlu mengetahuinya sehingga kelak waspada atas terjadinya bencana alam yang hebat.Pada kesempatan itu Erasmus menunjukkan peta dunia dan Indonesia tertera jalur yang rawan bencana alam gempa bumi dan tsunami.Di Indonesia seluruh wilayah berada pada jalur rawan gempa dan tsunami, keculai Pulau Kalimantan yang berada pada posisi di luar jalur gempa bumi dan tsunami, namun Kalimantan rawan banjir sungai.Dikatakan, pihaknya telah memasang tsunami Early Warning (TEW) atau peralatan pemantauan gempa bumi dan tsunami di enam titik yaitu Jayapura, Sentani dan Dosay di Kabupaten Jayapura, Sorong, Ambon dan Merauke.Departemen Perhubungan telah menyetujui tahun anggaran ini pemasangan TEW Enarotali, ibukota Kabupaten Paniai, Tanah Merah, ibukota Kabupaten Boven Digul, Sarmi dan Kaimana.

"Pemasangan TEW ini agar terus mendeteksi bencana alam gempa bumi dan tsunami secara cepat diketahui masyarakat," tambah Erasmus.

Jayapura : Dinas Peternakan Fokus Pemberdayaan Ekonomi

( Cenderawasih Pos, Jumat 26 Mei 2006 )
Kepala Dinas Pe­ternakan (Disnak) Provinsi Papua drh. Didik Radjasa, M.MT mengatakan, program-program bersifat pemberdayaan ekonomi akan menjadi salah satu program prioritas pihaknya pada anggaran 2006 ini.

Dikatakan program pemberda­yaan ekonomi rakyat sangat penting dan mutlak dilakukan dan program tersebut lebih banyak ditindaklanjuti langsung di tingkat kabupaten/kota. Artinya, pihak­nya lebih melakukan koordinasi dan pemantauan langsung di lapangan.

"Program yang ada lebih ba­nyak ke arah pemberdayaan eko­nomi, dan kami berharap melalui program-program yang dibuat di masing-masing kabupaten/kota dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat sehingga pendapatannya dapat bertambah,"ujarnya kepada Cenderawasih Pos baru-baru ini.

Terkait dengan itu, lanjut Didik, pihaknya terus mendorong program pemberdayaan ekonomi ya­ng berbasis agrobisnis di bidang peternakan ini. Beberapa diantaranya adalah proyek pengadaan sapi bakalan, ternak ayam ras, ternak babi, ternak kambing dan sejumlah jenis peternakan lainnya.

Supaya masyarakat, khususnya para peternak bisa menjalankan usahanya dengan baik, maka pi­haknya akan terus melakukan pendampingan. Misalnya dengan melakukan penyuluhan di lapangan. Hal ini dianggap penting karena banyak peternak yang masih menggunakan cara-cara beternak tradisional.

"Potensi peternakan di Papua cukup menjanjikan, oleh karena itu dengan bantuan dana yang ada dan sumber daya manusia yang dimiliki diharapkan potensi yang ada ini bisa ditingkatkan ke arah yang lebih baik sehingga dapat memberikan kesejahteraan bagi para peternak itu sendiri,"tandasnya. (ito)

25 May 2006

Nabire : Wororomi Cocok Sebagai Daerah Perkebunan

( Cenderawasih Pos, Rabu 24 Mei 2006 )
Dataran rendah Wororomi sepanjang 89 km yang terletak antara Kabuapten Nabire dan Kabupaten Kaimana cocok untuk pengembangan perkebunan, baik coklat maupun kelapa sawit. Demikian yang diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi B DPRD Nabire Peter FT Worobay kepada Cenderawasih Pos, seusai pulang dari kunjungan kerjanya di Wororomi selama 2 hari, Minggu (21/5) kemarin.

Dikatakan bahwa dalam kunjungan kerjanya tersebut, dirinya didampingi oleh 2 anggota komisi B, yakni Isak Mote dan Haji Husein. Selama kunjungan kerjanya tersebut, pihaknya melihat dataran Wororomi sepanjang 89 km itu cocok dijadikan perkebunan. Sebab sepanjang dataran tersebut sudah dibuat jalan oleh perusahaan kayu PT. Sentrico dan PT. Kaltim Hutama yang beroperasi di daerah itu. "Sekarang tinggal bagaimana pemerintah menghadirkan atau membangun perkebunan coklat dan kelapa sawit di daerah tersebut."ujarnya.

Dikatakan bahwa pola pengelolaan perkebunan, bisa mencontoh sistem pengelolan Perkebunan Inti Rakyat (PIR), baik perkebunan coklat di Ransiki Kabupaten Manokwari maupun perkebunan kelapa sawit di Arso Jayapura. Menurut Worobay, pihaknya akan memperjuangkan terwujudnya perkebunan di Wororomi, sebelum dirinya mengakhiri masa jabatannya. "Kita harapkan perkebunan tersebut dapat mengurangi pengangguran dan masyarakat adat sebagai karyawan,"tuturnya.

Selain itu, dalam rangka menembus daerah terisolir seperti Sukikai dan kampong Muri, Distrik Erega, Kabupaten Kaimana. Diharapkan pemerintah daerah bisa melakukan koordinasi dengan pihak perusahaan yang beroperasi. Menurutnya, pihak perusahaan sudah siap untuk membangunkan jalan bila ada izin dari pemerintah. Sebab, untuk menerobos sampai Distrik Sukikai itu mudah apabila jalanya dibuat lewat Nabire-Wanggar-Sima-Erega-Wosokunu dan Sukikai.

Di tambahkan, bila perkebunan dibuka, selain pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan pendapatan, juga dapat membuka daerah terisolir. Menindaklanjuti hasil temuannya tersebut, pihaknya akan mengundang instansi terkait, seperti dinas kehutanan, Bappeda guna membahas hal ini. (jon/tri)

Jayapura : Masyarakat Diharap Ikut Promosikan Obyek Wisata

( Cenderawasih Pos, Rabu 24 Mei 2006 )
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Papua Abner J Kambuaya mengatakan, dunia pariwisata di Papua masih periu dipromosikan ke tingkat nasional maupun tingkat internasional. Hal itu dilakukan mengingat masih banyak obyek wisata yang belum digarap dengan baik.

"Promosi merupakan salah satu cara untuk mengangkat dunia pariwisata di Papua dan ini harus dilakukan secara berkesinambungan,"ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, kemarin. Dikatakan, salah satu promosi yang dilakukan pihaknya baru-baru ini adalah memperkenalkan keanekaragaman budaya yang dimiliki Provinsi Papua diantaranya budaya Asmat, Timika dan Wamena serta sejumlah budaya lainnya.

"Promosi ini sangat penting, sebab tanpa promosi, tentunya daya tarik yang dimiliki daerah ini tidak akan dikenal pihak lain. Yang bisa dijual adalah budaya, karena kalau potensi laut atau jenis lainnya agak sulit bersaing ka­rena sudah banyak di daerah lain dan daya jangkaunya lebih dekat,"ujarnya. Untuk itu ke depan, lanjut dia, pihaknya mengharapkan adanya keterlibatan masyarakat dalam melakukan promosi dengan memperkenalkan budaya sebagai salah satu daya tarik yang dimiliki dae­rah ini. "Peran masyarakat dalam promosi ini sangat besar, oleh karena itu masyarakat Papua yang keluar daerah diharapkan ikut mempromosikan daya tarik yang dimiliki oleh daerah ini,"paparnya.(ito)

Manca Negara : China : Lebih dari 100 Ekor, Target Pembiakan Harimau Siberia

( Kompas, Rabu 24 Mei 2006 )
Lebih dari 100 harimau Siberia diharapkan lahir dari pusat pembiakan di bagian timur laut China dalam tahun ini. Harimau Siberia (Panthera tigris altaica) merupakan spesies yang sangat langka dan terancam punah.

Populasinya di kehidupan liar diperkirakan kurang dari 400 ekor. Sekitar 20 ekor di China dan sisanya di daratan Russia. Sisanya tersebar di berbagai suaka margasatwa dan pusat pembiakan.
"Setidaknya terdapat 50 harimau betina di Taman Harimau Manchurian, Kota Harbin yang diharapkan melahirkan anaknya," kata Wang Ligang, manajer umum tempat pembiakan tersebut sebagaimana dikutip Kantor Berita Xinhua.

Harimau Siberia merupakan spesies harimau terbesar dengan berat masing-masing sekitar 300 kilogram. Penduduk lokal sering menjulukinya dengan nama harimau Amur, Manchurian, atau Ussuri.
Seperti dialami spesies-spesies langka lainnya, pemukiman penduduk yang terus bertambah semakin mendesak habitatnya. Keberadaannya di alam juga terancam para pemburu ilegal yang menginginkan kulit serta tulangnya sebagai bahan campuran ramuan tradisional China.

Manca Negara : Inggris : Protes Pemakaian Kulit Beruang, Aktivitis PETA Telanjang Bulat

Ne( Kompas, Rabu 24 Mei 2006 )
Sekitar 100 aktivis pecinta binatang melakukan aksi demo dengan bertelanjang bulat di pusat kota London. Mereka menyatakan protes terhadap penggunaan kulit beruang untuk membuat topi tradisional yang dipakai penjaga militer saat melakukan parade tahunan.

Tanpa selembar kain yang menempel di badan dan hanya memakai topeng beruang, para demonstran membawa plakat-plakat bertuliskan "Beruang Dibantai untuk Penjaga Ratu-Tidak Boleh Diteruskan." Langkah tersebut dilakukan untuk mencuri perhatian Ratu dan Menteri Pertahanan Inggris agar menghentikan penggunaan kulit beruang untuk topi penjaga kerajaan yang disebut busby.

"Menteri Pertahanan telah melumuri tangannya dengan darah ketika mengijinkan pembantaian beruang untuk topi upacara padahal bahan sintetisnya telah tersedia," ujar salah satu aktivis People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) Anita Singh.

Menanggapi tekanan tersebut, jurubicara Menteri Pertahanan Inggris mengatakan bahwa pihaknya sedang mencari bahan alternatif, namun hal tersebut diakui sulit. Tiga tahun lalu, Menteri Pertahanan menyatakan bahwa kulit beruang yang dipakai untuk membuat topi hanya produk samping dari penangkapan memilih beruang-beruang oleh pemerintah Kanada.

Aparat militer yang menggunakan topi kulit beruang dapat dilihat publik setahun sekali. Parade militer yang dilakukan di luar Istana Buckingham tersebut telah dikenal sebagai salah satu atraksi wisata yang menarik di Inggris.

Pemakaian kulit beruang telah menjadi tradisi di beberapa wilayah Eropa sejak 1815. Saat itu, Raja Inggris mengijinkan pemakaian topi kulit untuk menunjukkan bukti kemenangannya terhadap Napoleon pada pertempuran di Waterloo.

Manca Negara : Thailand : Nelayan Thailand Tangkap Lele Raksasa

( Kompas, Rabu 24 Mei 2006 )
Para nelayan di Thailand utara telah menangkap lele terbesar yang pernah tercatat, dengan berat mencapai 293 kilogram atau seukuran beruang coklat. Namun sayang, mereka kemudian memakannya, demikian diungkapkan WWF dan National Geographic Society, Rabu (29/6).
Lele raksasa yang diyakini sebagai ikan air tawar terbesar yang pernah ditemukan itu ditangkap di Sungai Mekong, sungai tempat tinggal berbagai spesies ikan besar di dunia. "Kami memastikan bahwa ikan yang ditangkap itu merupakan pemegang rekor dan merupakan temuan yang menakjubkan," kata Dr Zeb Hogan,, seorang Kerabat Konservasi WWF. Para pecinta lingkungan dan pemerintah setempat berusaha untuk bernegosiasi agar ikan lele raksasa tersebut dilepaskan sehingga bisa meneruskan migrasi untuk berkembang biak di utara Thailand. Namun ikan jantan yang malang itu mati dan dimakan orang-orang desa.

Lele raksasa Sungai Mekong (Pangasianodon gigas) adalah ikan air tawar terbesar dunia sekaligus terlangka di Asia Tenggara. Ikan tak bersisik yang disebut Pla Buek oleh orang Thai ini bisa mencapai berat 300 kg dan panjang 3 meter.

Sayang keberadaan jenis ini mulai terancam punah. Nelayan sudah amat jarang menjumpainya. Adapun bahaya yang mengancam mereka antara lain penangkapan yang berlebihan, dan pembangunan yang seringkali menggunakan dinamit di wilayah bertelur ikan. (Rtr/nationalgeographic/wsn)

24 May 2006

Jakarta : Bentuk Panel Independen Sebelum Renegoisasi Kontrak Karya Freepot

( www.walhi.or.id, Selasa 23 Mei 2006 )
Advokasi Tambang (JATAM), dan Indonesian Center for Environmental Law (ICEL) menanggapi kemungkinan salah arah rencana pemerintah untuk melakukan renegosiasi kembali kontrak karya II antara Pemerintah Indonesia dan PT. Freeport/RIo Tinto. DPR-RI bahkan sudah membentuk satu tim
penasehat re-negosiasi kontrak karya Freeport dan melaporkan kajiannya minggu lalu.

WALHI, JATAM, dan ICEL menilai pemerintah tidak bisa mengkaji ulang kontrak karya Freeport hanya berkaitan dengan besaran uang yang didapat lewat pajak atau royalti serta divestasi semata. Kerusakan lingkungan yang demikian parah serta gagalnya Freeport memberikan jaminan keselamatan,
keamanan, dan kesejahteraan bagi rakyat setempat tidak bisa diabaikan begitu saja. Kajian atas inilah yang mendasari segala tindakan berkaitan dengan masa depan operasi pertambangan PT. Freeport/Rio Tinto

Freeport/Rio Tinto Indonesia adalah perusahaan yang mengoperasikan pertambangan terbesar di dunia di gunung Grasberg 3000 m diatas permukaan laut. Wilayah Kontrak Karya Freeport menurut sejumlah data resmi mengandung 50% cadangan emas Indonesia.

Kontrak Karya dan operasi pertambangan PT Freeport di Pegunungan Tengah Papua mengundang kontroversi berkaitan dengan pelanggaran lingkungan, keterlibatan aparat militer dan kepolisian, dan pelanggaran HAM.

Maret lalu, Tim Proper Kementerian Negara Lingkungan Hidup mengeluarkan temuan yang menunjukkan sejumlah pelanggaran hukum dan peraturan lingkungan di Indonesia. Freeport tidak memiliki ijin membuang air asam tambang dan gagal memenuhi baku mutu padatan tersuspensi dalam effluent yang dibuang di muara S. Ajkwa.

Sementara itu pula, dokumen-dokumen resmi yang dianalisa oleh Wahana Lingkungan Hidup menunjukkan bahwa kontaminasi yang dihasilkan oleh Freeport bukan hanya pada padatan tersuspensi. Freeport melepaskan 53.000 ton tembaga per tahun ke sungai Aghawagon-Otomona. Pencemaran logam
Berat ini melebihi baku mutu untuk air tawar di sungai tersebut dan juga untuk air laut di Muara Ajkwa [1].. Tembaga bahkan sudah mengkontaminasi rantai makanan di hampir keseluruhan biota laut yang tinggal di wilayah muara S. Ajkwa.

"Pemerintah Indonesia memang harus meninjau ulang Kontrak Karya Freeport, terutama sekali karena pertambangan yang dilakukan Freeport sudah merusak lingkungan dan komunitas amat parah," menurut Chalid Muhammad, Direktur Eksekutif Nasional WALHI.

"Pemerintah Indonesia harus berani mengakui dan bilang bahwa pertambangan pada skala yang dioperasikan oleh Freeport merugikan negara dan orang Papua dari segi lingkungan maupun sosial", kata Siti Maimunah, Koordinator JATAM.

Kajian WALHI atas laporan internal Freeport menunjukkan bukan saja kerusakan total wilayah seluas kota Bandung (230 km persegi). Freeport bertanggung jawab atas resapan air asam tambang ke sistem air tanah yang belum tertangani hingga saat ini

"Kami mendesak agar pemerintah segera membentuk panel investigasi independen yang menilai kelayakan tambang Freeport dari sudut pandang kerugian lingkungan, kerugian sosial, dan detail kerugian negara dan rakyat Papua yang selama ini belum terungkap. Hal ini harus dilakukan
lebih dahulu sebelum merenegosiasi KK Freeport," kata Chalid.

Hal senada didukung oleh Siti Maimunah dari JATAM, dan Indro S, Direktur ICEL. Indro Sugianto, Direktur ICEL mengatakan bahwa persoalan PT Freeport harus dilihat dari sisi perlindungan hak konstitusional rakyat atas lingkungan dan Sumber Daya Alam. Karena itu adalah merupakan kejahatan

Konstitusional yang sangat berat apabila Pemerintah Indonesia melakukan negosiasi ulang tanpa melibatkan konsultasi yang hakiki dengan rakyat, khususnya rakyat Papua. Kemudian, terkait dengan temuan-temuan permasalahan hukum yang timbul harus segera ditindaklanjuti dengan tindakan penegakan hokum sebelum proses renegosiasi KK dilakukan.

23 May 2006

Jakarta : Hasil Audit Terhadap Freepot Belum Final

( Suara Pembaruan, Senin 22 Mei 2006 )
Perubahan atau revisi terhadap kontrak karya Freeport masih dibahas tim pemerintah. Sedangkan hasil audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tentang iuran kontrak karya Freeport, menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Purnomo Yusgiantoro, juga belum final."Karena kita masih ada tenggat waktu 60 hari untuk klarifikasi. Setiap laporan audit BPK selalu ada masa konsolidasi untuk menjelaskan persoalannya. Jadi, (audit) itu bukan kesimpulan akhir," katanya di Jakarta, Jumat (19/5).


Lebih lanjut Purnomo menambahkan, jika hasil audit merekomendasikan revisi kontrak karya, hal itu belum bisa dipastikan apakah pemerintah akan melakukannya atau tidak. "Mengenai perubahan kontrak masih dibahas tim. Dan, yang harus diingat, kontrak karya yang sudah ditandatangani itu harus dihormati," tandasnya. Tim pembahas kontrak karya PT Freeport Indonesia dikoordinasi oleh Menko Perekonomian, beranggotakan wakil-wakil dari Departemen ESDM, Departemen Keuangan, Kementerian Lingkungan Hidup, Mabes Polri, dan staf dari kantor Menko Polhukam.

Tim mulai bekerja bulan lalu, untuk mengaudit masalah produksi, dana pemberdayaan masyarakat, besarnya penerimaan negara, serta masalah keamanan dan lingkungan. Purnomo juga mengatakan, revisi kontrak karya bukan hal yang mudah, yang bisa dilakukan serta merta. Beberapa rekomendasi dan hasil audit akan dijadikan sebagai acuan pertimbangan, apakah kontrak karya akan direvisi atau tidak.Sementara itu, Juru Bicara PT Freeport Indonesia Siddharta Moersjid, seperti dikutip Antara mengatakan, Freeport menyambut baik audit yang dilakukan BPK dan pemerintah.

"Kita tunggu dulu hasil audit pemerintah. Tapi yang jelas, selama ini kami telah bekerja sesuai kontrak," katanya. KurangMenurut hasil audit BPK terhadap penerimaan negara bukan pajak dari iuran kontrak karya Freeport dengan pemerintah (Departemen ESDM) untuk Tahun Anggaran 2004 dan 2005, disebutkan Indonesia belum mendapatkan hasil yang optimal. Pembayaran royalti oleh Freeport tidak terdapat kesesuaian dengan peraturan, prinsip akuntansi yang berlaku umum, dan ketentuan kontrak karya tahun 2004 dan 2005, yakni sebesar US$ 17 juta dan Rp 192,2 miliar atau 52,69 persen dari realisasi anggaran yang diperiksa.

Disebutkan pula, kekurangan pembayaran tersebut terdiri dari penetapan pembayaran royalti Freeport dalam kontrak karya berdasarkan perhitungan harga jual rata-rata per triwulan. Temuan tersebut menunjukkan adanya ketidaksesuaian perhitungan dengan prinsip akuntansi, yang menggunakan dasar harga jual per transaksi, sehingga ini menghilangkan potensi penerimaan negara pada tahun 2004 dan 2005 (semester I), yang mencapai US$ 2,23 juta. BPK juga menemukan, sebenarnya ada potensi penerimaan dari barang tambang ikutan, berupa belerang, namun tidak diperhitungkan dalam kontrak karya.

Akibatnya, negara mengalami kehilangan potensi penerimaan minimal sebesar US$ 14,4 juta. Sedangkan, untuk pembayaran royalti, BPK menemukan ada kekurangan sebesar US$ 369.490 yang seharusnya dibayarkan pada tahun 2003 dan 2004. [H-13]

Jayapura : Petani Diminta Tingkatkan Kemandirian Pengelolaan Usaha Agrobisnis

( Cenderawasih Pos, Senin 22 Mei 2006 )
Adanya serangan hama PBK (pengerek buah kakao) yang akhir-akhir ini menyerang tanaman kakao milik petani membuat Dinas Perkebunan Provinsi Papua melakukan kegiatan sekolah lapangan bagi petani kakao di Arso dan Distrik Waibu Kampung Yakonde Sentani, Sabtu akhir pekan kemarin. Acara tersebut dihadiri puluhan petani ka­kao, tokoh agama serta tokoh masyarakat

Kepala Dinas Perkebunan Pro­vinsi Papua Ir. Leonard A Rumbarar mengatakan, kegiatan sekolah lapang patani tersebut bertujuan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan petani dalam menanggulangi hama dan penyakit tanaman kakao karena Papua merupakan salah satu daerah pengembangan kakao potensial di wilayah Indonesia ba­gian Timur.

"Tanaman kakao ini dapat memberikan hasil yang nyata sebagai sumber pendapatan petani sekaligus sebagai komoditi ekspor yang sangat penting untuk mendukung pembangunan perekonomian masyarakat, jadi kegiatan ini merupakan momen penting bagi para petani untuk menambahkan komunikasi dua arah yang efektif melalui saluran atau mekanisme yang tepat, "ujarnya kepada Cenderawasih Pos.

Sementara Kasubdin Bina Perlindungan Tanaman Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Pa­pua, Ir Katerina Ongge M.Si me­nambahkan, melalui kegiatan ini, pihaknya mengajak kepada seluruh peserta petani kakao untuk terus tingkatkan kemandirian dalam mengelola sistem dan usaha agrobisnis. Karena sistem dan usaha agrobisnis, perlindungan tanaman dalam arti luas meru­pakan begian penting dan tak terpisahkan untuk menjaga kuantitas, kualitas dan kontinuitas hasil produksi pertanian. "Kami berharap agar peserta terus mengembangkan dan meningkatkan perannya dalam upaya pengendalian hama/penyakit secara terpadu guna memberikan kontribusi kesejahteraan, kemajuan dan kemandirian petani khususnya dan kemajuan pemba­ngunan perkebunan di Provinsi Papua,"imbuhnya. (Ha)

22 May 2006

Manca Negara : Brazil : Mendemo Perusahaan AS, Aktivis Green Peace Di Tangkap

( Metrotvnews.com, Minggu 21 Mei 2006 )
Kepolisian Brasil menahan 12 pengunjuk rasa dari kelompok pecinta lingkungan Greenpeace. Para aktivis lingkungan tersebut menyerbu pelabuhan milik pabrik kayu Amerika Serikat, Cargill di Sungai Amazon, baru-baru ini. Polisi mengatakan akan memeriksa para aktivis, namun belum memutuskan untuk menuntut.

Penangkapan dilakukan setelah para aktivis menyerbu Pelabuhan Santarem milik Cargill, pabrik kayu AS. Dilaporkan sekitar delapan aktivis menyerbu Pelabuhan Santarem dengan perahu dan memasang spanduk besar di sepanjang mesin pemuat batang kayu sebelum ditangkap polisi. Koordinator kampanye hutan Greenpeace, Scott Paul mengatakan, aktivis mereka mengalami luka ringan. Paul menduga, penangkapan tersebut merupakan respons terencana.

Pelabuhan Santarem telah memicu kontroversi dalam beberapa tahun terakhir karena jaksa federal menuding bangunan pabrik Cargill ini belum memenuhi kelaikan dokumen dampak lingkungan. Namun, Cargill membantah tudingan tersebut. Sementara kasus ini masih ditunda di pengadilan Brasil. (DEN)

20 May 2006

Jayapura : Karena Banyak Ikan, Dari Tertangkapnya Kapal Asing Philipina Oleh Jajaran Lantamal V

( Cenderawasih Pos, Jumat 19 Mei 2006 )
Tertangkapnya kapal ikan asing berbendera Phi­lipina oleh jajaran Satroltas Lan­tamal V Jayapura, karena melakukan kegiatan penangkapan ikan (ilegal fishing) di wilayah perairan Indonesia (Papua), Rabu (17/5) terus ditindaklanjuti. Untuk proses pemeriksaan dan penyidikan, kapal dan semua ABK yang berjumlah 28 orang itu masih ditahan di Pelabuhan Porasko, Ja­yapura.

Dari hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan petugas Lantamal kepada Kapten kapal Ronald Elejen, terungkap bahwa, masuknya kapal tersebut untuk melakukan kegiatan pencurian ikan di wilayah perairan Indo­nesia (Papua), dilakukan dengan sengaja. la mengaku masuk per­airan Indonesia, karena memiliki banyak ikan, sehingga tertarik untuk mendapatkan ikan sebanyak-banyaknya.

"Awalnya, saya tidak berniat untuk memasuki perairan wilayah Indonesia (Papua), namun karena
saya melihat disana perairan diPapua banyak ikan bermunculan dipermukaan, sehingga arah kapal kami alihkan ke wilayah Papua,"ujar Kapten Kapal Ronal dengan bahasa Inggrisnya yang terpatah-patah.

Menurut Ronald dirinya melakukan pencarian ikan di wilayah Papua, karena ingin mendapatkan hasil tangkapan yang sebanyak-banyaknya. Jika hasil tangkapan banyak maka pendapatannya pun akan banyak.

"Saat ikan tangkapan banyak atau tempat ikan penuh, kami melakukan kontak dengan kapal besar yang bertugas hanya menampung ikan untuk dibawa ke Philipina. Namun keterangan Kapten Kapal berbeda dengan master mekanik kapal Rovaldo. Menurut Rovaldo, mereka masuk wilayah perairaran Indonesia karena terbawa arus, mesin kapalnya mengalami kerusakan. Namun petugas tidak lantas percaya begitu saja, sebab saat kapal itu sedang jangkar di tengah pantai, kapal tersebut berjalan nor­mal, tidak ada tanda-tanda kerusakan mesin.

"Apapun alasannya, kapal itu telah melakukan pelanggaran Undang-undang perikanan, sehingga akan tetap diproses hukum sesuai ketentuan yang berlaku,"tegas Komandan Satroltas Lantamal V Jayapura Mayor Laut (P) Yanni kepada Cenderawasih Pos, kemarin.

Seperti diketahui, kapal berbendera Philipina bernama Golden Blishing ditangkap KRI Kalakay diwilayah perairan Papua, Rabu (17/5) pagi. Penangkapan itu dilakukan saat KRI Kalakay dikomandani Kapten Laut (P) Tunggul melakukan patroli rutin diperairan Indonesia (Papua). Saat berpatroli itu, kru melihat kapal asing itu da­ri jarak kejauhan atau sekitar 7 mil dari posisi KRI Kalakay.

Setelah dideteksi dengan mengunakan radar, posisi kapal asing itu berada pada posisi 00 arah Papua. Karena kapal itu berjalan sangat lambat sekitar 3 knot, sehingga keberadaan kapal itu menambah kecurigaan kru KRI Kalakay. Saat itu juga KRI Kala­kay langsung mendekati kapal itu, saat diperiksa ternyata semua dokumen yang ada itu full izin dari Philipina untuk menangkap ikan dilaut lepas. Saat itu juga, ka­pal asing itu langsung digiring ke Pelabuhan Porasko Jayapura untuk proses hukum lebih lanjut. (mud)

Manca Negara : Amerika : Lebih Dari 60 Negara Sepakat Melindungi Hiu

( Kompas, Jumat 19 Mei 2006 )
Lebih dari 60 negara sepakat melarang pembunuhan ikan-ikan hiu untuk diambil siripnya di Samudra Atlantik, suatu langkah yang diharapkan dapat meningkatkan perlindungan terhadap spesies-spesies hiu langka di seluruh dunia.

International Commission for the Conservation of Atlantic Tunas (ICCAT), suatu kelompok yang mengelola dan mengamati spesies-spesies ikan di Atlantik, menyetujui kesepakatan itu dalam pertemuan tahunan mereka di New Orleans, AS, hari Minggu kemarin (21/11).

Dalam kesepakatan itu mereka melarang praktek 'shark finning' dimana para nelayan seringkali memotong sirip-sirip hiu lalu melemparkan hiu hidup-hidup tanpa sirip ke laut. Hiu biasanya akan mati perlahan dan hal ini dianggap sebagai sesuatu yang sadis oleh para penyayang binatang.

Sup sirip hiu sendiri dianggap sebagai hidangan lezat di banyak negara Asia, walau sebenarnya yang memberi rasa adalah kaldu ayam yang dicampurkan dalam sup. Namun karena mitos dan gengsi yang menyertai hidangan ini, sup sirip hiu laku lebih dari 100 dollar AS di Singapura, demikian menurut kelompok lingkungan WildAid.
"Ini adalah larangan shark finning internasional pertama di dunia dan diharapkan akan menjadi langkah signifikan untuk menjaga populasi hiu yang makin langka," kata Sonja Fordham, seorang anggota konservasi hiu di The Ocean Conservancy.
ICCAT yang beranggotakan 63 negara, juga sepakat untuk mengumpulkan lebih banyak data mengenai penangkapan hiu dan mengidentifikasi wilayah-wilayah pembesaran hiu.

Menurut data PBB, lebih dari 100 juta ikan hiu dibunuh tiap tahun. Sementara, suatu penelitian oleh ilmuwan-ilmuwan Universitas Dalhousie tahun lalu memperkirakan bahwa 90 persen ikan-ikan besar di dunia termasuk hiu telah lenyap sejak tahun 1950.

"Padahal hiu adalah ikan yang pertumbuhannya lambat dan mereka butuh bertahun-tahun agar populasinya berkembang lagi bila jumlahnya menyusut," kata Fordham. Perlu pula diketahui bahwa hiu sudah ada sejak jaman dinosaurus, sehingga sangat disayangkan bila ikan-ikan ini punah dalam beberapa tahun saja karena keserakahan manusia.

Yang jelas, mencegah orang-orang memburu ikan hiu bukanlah hal mudah, mengingat harga siripnya yang memang mahal. Namun bila kita ingin anak cucu kita masih bisa melihat hiu hidup, kita bisa membantu mengurangi perburuan dengan tidak mengkonsumsi sirip ikan hiu. Ingat, bila kita tidak membeli, maka pedagang tidak akan menjual, permintaan akan turun, dan perburuan pun berhenti. (AP/wsn)

Manca Negara : Ekuador : Aktivitas Gunung Tungurahui Di Ekuador Meningkat

( Metrotvnews.com, Jumat 19 Mei 2006 )
Pemerintah Ekuador mengevakuasi warga di sekitar Gunung Tungurahua menyusul peningkatan aktivitas vulkanik gunung berapi tersebut. Dalam sepekan terakhir dilaporkan aktivitas vulkanik Gunung Tungurahua terus meningkat dengan menyemburkan gas dan abu. Kamis kemarin, semburan gas dan abu terjadi beberapa kali dan bahkan ada yang mencapai ketinggian hingga empat kilometer.

Aparat berwenang telah memberikan peringatan pada warga di kawasan rawan bencana gunung berapi berketinggian 5.029 meter di atas permukaan laut ini. Gunung ini berada pada 160 kilometer selatan ibu kota Ekuador, Quito. Lebih dari 400 warga di kawasan rawan bencana dievakuasi ke tempat pengungsian sementara. Gunung Tungurahua telah aktif sejak 1999. (DEN)

Manca Negara : Amerika : Melindungi Hiu dengan Magnet

( Kompas, Jumat 19 Mei 2006 )
Magnet dapat digunakan untuk mencegah ikan-ikan hiu terjerat jaring nelayan sehingga populasi di habitatnya dapat dipertahankan. Jika dilengkapi magnet berkekuatan besar, jaring nelayan akan dihindari ikan-ikan hiu yang kebetulan berenang bersama ikan-ikan lainnya.

Setiap tahun, ribuan ikan hiu mati mengenaskan karena terjerat dan terjebak jaring nelayan yang dipasang untuk menangkap tuna atau ikan pedang. Padahal sebagian di antaranya tergolong langka dan terancam punah. Diperkirakan jumlah populasi hiu martil menurun hingga 89 persen dan 80 persen untuk hiu putih dalam 18 tahun terakhir.

Sebenarnya tidak hanya ikan hiu, beberapa jenis ikan dan organisme laut lainnya juga mati sia-sia selama ini. Spesies-spesies yang terjerat jaring nelayan namun tidak diinginkan biasanya dibuang begitu saja. Ribuan burung laut, mamalia, kura-kura, dan hewan laut lainnya terbunuh karena penangkapan yang ceroboh.

Meskipun demikian kejadian ini dapat dihindari dengan teknologi sederhana menggunakan magnet. Temuan Michael Herrmann, seorang peneliti di perusahaan Shark defence di AS, itu mendapat penghargaan kompetisi Smart Gear 2006 sebagai inovasi untuk mengatasi masalah penangkapan hiu tanpa sengaja.

Karena dapat mendeteksi adanya medan magnet, Herrmann berhasil membuktikan bahwa hiu-hiu di laut akan menghindari jaring nelayan yang dipasangi magnet. Berkat temuannya, ia berhak memperoleh hadiah 25 ribu dollar AS dari WWF Internasional yang menyelenggarakan kompetisi tersebut. "Solusi harus dicari atau dikembangkan dan membiarkan perusakan laut tidak boleh dibiarkan," kata Direktur Jenderal WWF Internasional James Leape. Menurutnya, penangkapan ikan secara ramah lingkungan merupakan cara terbaik untuk memastikan kelangsungan hidup ikan hiu, burung laut, dan kura-kura.
Upaya tersebut juga harus diikuti pengaturan yang ketat sehingga teknik penangkapan secara ramah lingkungan mudah diadopsi para nelayan. Jika tidak, kehidupan laut akan semakin rusak.

Jayapura : Karena Banyak Ikan, Dari Tertangkapnya Kapal Asing Philipina Oleh Jajaran Lantamal V

( Cenderawasih Pos, Jumat 19 Mei 2006 )
Tertangkapnya kapal ikan asing berbendera Phi­lipina oleh jajaran Satroltas Lan­tamal V Jayapura, karena melakukan kegiatan penangkapan ikan (ilegal fishing) di wilayah perairan Indonesia (Papua), Rabu (17/5) terus ditindaklanjuti. Untuk proses pemeriksaan dan penyidikan, kapal dan semua ABK yang berjumlah 28 orang itu masih ditahan di Pelabuhan Porasko, Ja­yapura.

Dari hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan petugas Lantamal kepada Kapten kapal Ronald Elejen, terungkap bahwa, masuknya kapal tersebut untuk melakukan kegiatan pencurian ikan di wilayah perairan Indo­nesia (Papua), dilakukan dengan sengaja. la mengaku masuk per­airan Indonesia, karena memiliki banyak ikan, sehingga tertarik untuk mendapatkan ikan sebanyak-banyaknya.

"Awalnya, saya tidak berniat untuk memasuki perairan wilayah Indonesia (Papua), namun karena
saya melihat disana perairan diPapua banyak ikan bermunculan dipermukaan, sehingga arah kapal kami alihkan ke wilayah Papua,"ujar Kapten Kapal Ronal dengan bahasa Inggrisnya yang terpatah-patah.

Menurut Ronald dirinya melakukan pencarian ikan di wilayah Papua, karena ingin mendapatkan hasil tangkapan yang sebanyak-banyaknya. Jika hasil tangkapan banyak maka pendapatannya pun akan banyak.

"Saat ikan tangkapan banyak atau tempat ikan penuh, kami melakukan kontak dengan kapal besar yang bertugas hanya menampung ikan untuk dibawa ke Philipina. Namun keterangan Kapten Kapal berbeda dengan master mekanik kapal Rovaldo. Menurut Rovaldo, mereka masuk wilayah perairaran Indonesia karena terbawa arus, mesin kapalnya mengalami kerusakan. Namun petugas tidak lantas percaya begitu saja, sebab saat kapal itu sedang jangkar di tengah pantai, kapal tersebut berjalan nor­mal, tidak ada tanda-tanda kerusakan mesin.

"Apapun alasannya, kapal itu telah melakukan pelanggaran Undang-undang perikanan, sehingga akan tetap diproses hukum sesuai ketentuan yang berlaku,"tegas Komandan Satroltas Lantamal V Jayapura Mayor Laut (P) Yanni kepada Cenderawasih Pos, kemarin.

Seperti diketahui, kapal berbendera Philipina bernama Golden Blishing ditangkap KRI Kalakay diwilayah perairan Papua, Rabu (17/5) pagi. Penangkapan itu dilakukan saat KRI Kalakay dikomandani Kapten Laut (P) Tunggul melakukan patroli rutin diperairan Indonesia (Papua). Saat berpatroli itu, kru melihat kapal asing itu da­ri jarak kejauhan atau sekitar 7 mil dari posisi KRI Kalakay.

Setelah dideteksi dengan mengunakan radar, posisi kapal asing itu berada pada posisi 00 arah Papua. Karena kapal itu berjalan sangat lambat sekitar 3 knot, sehingga keberadaan kapal itu menambah kecurigaan kru KRI Kalakay. Saat itu juga KRI Kala­kay langsung mendekati kapal itu, saat diperiksa ternyata semua dokumen yang ada itu full izin dari Philipina untuk menangkap ikan dilaut lepas. Saat itu juga, ka­pal asing itu langsung digiring ke Pelabuhan Porasko Jayapura untuk proses hukum lebih lanjut. (mud)

Manca Negara : Amerika : Melindungi Hiu dengan Magnet

( Kompas, Jumat 19 Mei 2006 )
Magnet dapat digunakan untuk mencegah ikan-ikan hiu terjerat jaring nelayan sehingga populasi di habitatnya dapat dipertahankan. Jika dilengkapi magnet berkekuatan besar, jaring nelayan akan dihindari ikan-ikan hiu yang kebetulan berenang bersama ikan-ikan lainnya.

Setiap tahun, ribuan ikan hiu mati mengenaskan karena terjerat dan terjebak jaring nelayan yang dipasang untuk menangkap tuna atau ikan pedang. Padahal sebagian di antaranya tergolong langka dan terancam punah. Diperkirakan jumlah populasi hiu martil menurun hingga 89 persen dan 80 persen untuk hiu putih dalam 18 tahun terakhir.

Sebenarnya tidak hanya ikan hiu, beberapa jenis ikan dan organisme laut lainnya juga mati sia-sia selama ini. Spesies-spesies yang terjerat jaring nelayan namun tidak diinginkan biasanya dibuang begitu saja. Ribuan burung laut, mamalia, kura-kura, dan hewan laut lainnya terbunuh karena penangkapan yang ceroboh.

Meskipun demikian kejadian ini dapat dihindari dengan teknologi sederhana menggunakan magnet. Temuan Michael Herrmann, seorang peneliti di perusahaan Shark defence di AS, itu mendapat penghargaan kompetisi Smart Gear 2006 sebagai inovasi untuk mengatasi masalah penangkapan hiu tanpa sengaja.

Karena dapat mendeteksi adanya medan magnet, Herrmann berhasil membuktikan bahwa hiu-hiu di laut akan menghindari jaring nelayan yang dipasangi magnet. Berkat temuannya, ia berhak memperoleh hadiah 25 ribu dollar AS dari WWF Internasional yang menyelenggarakan kompetisi tersebut. "Solusi harus dicari atau dikembangkan dan membiarkan perusakan laut tidak boleh dibiarkan," kata Direktur Jenderal WWF Internasional James Leape. Menurutnya, penangkapan ikan secara ramah lingkungan merupakan cara terbaik untuk memastikan kelangsungan hidup ikan hiu, burung laut, dan kura-kura.
Upaya tersebut juga harus diikuti pengaturan yang ketat sehingga teknik penangkapan secara ramah lingkungan mudah diadopsi para nelayan. Jika tidak, kehidupan laut akan semakin rusak.

Manca Negara : Ekuador : Aktivitas Gunung Tungurahui Di Ekuador Meningkat

( Metrotvnews.com, Jumat 19 Mei 2006 )
Pemerintah Ekuador mengevakuasi warga di sekitar Gunung Tungurahua menyusul peningkatan aktivitas vulkanik gunung berapi tersebut. Dalam sepekan terakhir dilaporkan aktivitas vulkanik Gunung Tungurahua terus meningkat dengan menyemburkan gas dan abu. Kamis kemarin, semburan gas dan abu terjadi beberapa kali dan bahkan ada yang mencapai ketinggian hingga empat kilometer.

Aparat berwenang telah memberikan peringatan pada warga di kawasan rawan bencana gunung berapi berketinggian 5.029 meter di atas permukaan laut ini. Gunung ini berada pada 160 kilometer selatan ibu kota Ekuador, Quito. Lebih dari 400 warga di kawasan rawan bencana dievakuasi ke tempat pengungsian sementara. Gunung Tungurahua telah aktif sejak 1999. (DEN)

Manca Negara : Amerika : Lebih Dari 60 Negara Sepakat Melindungi Hiu

( Kompas, Jumat 19 Mei 2006 )
Lebih dari 60 negara sepakat melarang pembunuhan ikan-ikan hiu untuk diambil siripnya di Samudra Atlantik, suatu langkah yang diharapkan dapat meningkatkan perlindungan terhadap spesies-spesies hiu langka di seluruh dunia.

International Commission for the Conservation of Atlantic Tunas (ICCAT), suatu kelompok yang mengelola dan mengamati spesies-spesies ikan di Atlantik, menyetujui kesepakatan itu dalam pertemuan tahunan mereka di New Orleans, AS, hari Minggu kemarin (21/11).

Dalam kesepakatan itu mereka melarang praktek 'shark finning' dimana para nelayan seringkali memotong sirip-sirip hiu lalu melemparkan hiu hidup-hidup tanpa sirip ke laut. Hiu biasanya akan mati perlahan dan hal ini dianggap sebagai sesuatu yang sadis oleh para penyayang binatang.

Sup sirip hiu sendiri dianggap sebagai hidangan lezat di banyak negara Asia, walau sebenarnya yang memberi rasa adalah kaldu ayam yang dicampurkan dalam sup. Namun karena mitos dan gengsi yang menyertai hidangan ini, sup sirip hiu laku lebih dari 100 dollar AS di Singapura, demikian menurut kelompok lingkungan WildAid.
"Ini adalah larangan shark finning internasional pertama di dunia dan diharapkan akan menjadi langkah signifikan untuk menjaga populasi hiu yang makin langka," kata Sonja Fordham, seorang anggota konservasi hiu di The Ocean Conservancy.
ICCAT yang beranggotakan 63 negara, juga sepakat untuk mengumpulkan lebih banyak data mengenai penangkapan hiu dan mengidentifikasi wilayah-wilayah pembesaran hiu.

Menurut data PBB, lebih dari 100 juta ikan hiu dibunuh tiap tahun. Sementara, suatu penelitian oleh ilmuwan-ilmuwan Universitas Dalhousie tahun lalu memperkirakan bahwa 90 persen ikan-ikan besar di dunia termasuk hiu telah lenyap sejak tahun 1950.

"Padahal hiu adalah ikan yang pertumbuhannya lambat dan mereka butuh bertahun-tahun agar populasinya berkembang lagi bila jumlahnya menyusut," kata Fordham. Perlu pula diketahui bahwa hiu sudah ada sejak jaman dinosaurus, sehingga sangat disayangkan bila ikan-ikan ini punah dalam beberapa tahun saja karena keserakahan manusia.

Yang jelas, mencegah orang-orang memburu ikan hiu bukanlah hal mudah, mengingat harga siripnya yang memang mahal. Namun bila kita ingin anak cucu kita masih bisa melihat hiu hidup, kita bisa membantu mengurangi perburuan dengan tidak mengkonsumsi sirip ikan hiu. Ingat, bila kita tidak membeli, maka pedagang tidak akan menjual, permintaan akan turun, dan perburuan pun berhenti. (AP/wsn)

19 May 2006

Tips & Trik : 12 Tips Cara Alami Mencegah Flu

( cybermed com, Kamis 18 Mei 2006 )
Karena belum diketahui obat mujarab untuk mengobati flu, pencegahan terhadap penyakit ini menjadi satu-satunya tujuan. Pendekatan secara proaktif mencegah gejala flu merupakan pilihan untuk membuat hidup lebih sehat. Berikut 12 cara alami mencegah flu yang dapat anda lakukan sehari-hari:Mencuci tanganSebagain besar virus flu disebarkan melalui kontak langsung. Seseorang yang menutup bersin dengan tangan dan kemudian memegang telepon, keyboard atau gelas akan mudah menyebarkan virus ke orang lain. Virus ini dapat hidup selama berjam-jam karena itu cucilah tangan sesering mungkin atau dengan menggunakan pencuci tangan instant yang saat ini banyak ditawarkan di pasaran.Jangan menutup bersin atau batuk dengan tanganKarena bakteri dan virus dapat menempel di tangan, menutup batuk atau bersin dengan tangan memungkinkan penyebaran virus kepada orang lain. Sebaiknya ketika bersingatau batuk datang, pakailah tisu kemudian buang ke tempat sampah segera. Jika tidak ada tisu, berpalinglah dari orang yang dekat anda ketika anda bersin atau batuk.Jangan menyentuh mukaVirus flu masuk tubuh melalui mata, hidung atau mulut. Menyentuh muka adalah cara paling umum anak-anak terkena flu dan juga menjadi cara penyebaran ke orang tuannya.Minum banyak cairanAir berfungsi membersihkan sistem dari racun. Orang dewasa disarankan minum sedikitnya 8 gelas per hari. Cara mudah apakah anda mendapatkan cukup suplai air adalah dengan memperhatikan urine dimana bila cukup minum urine hampir mendekati bersih sebaliknya bila berwarna kuning pertanda anda membutuhkan lebih banyak cairan.Berendam dalam air panas atau suanaPara peneliti tidak menjelaskan peran sebenarnya sauna dalam mencegah flu. Tapi sebuah penelitian tahun 1989 di Jerman menemukan orang yang disauna dua kali setiap minggu kecil kemungkinan terkena flu dibanding mereka yang tidak. Secara teori ketika anda sauna dan anda menghirup udara lebih panas dibanding 80 derajat, sebuah temperatur yang terlalu panas bagi virus flu untuk bisa bertahan hidup.Menghidup udara segarMenghidup udara segar secara teratur penting terutama ketika dalam cuaca dingin ketika penghangat udara membuat tubuh sangat rentan terhadap virus flu. Selain itu, selama cuaca dingin lebih banyak orang tinggal di dalam rumah yang berarti lebih banyak virus berkeliaran di ruangan yang kering.Lakukan senam aerobik secara teraturAerobik mempercepat jantung memompa darah sehingga membuat anda bernapas lebih cepat untuk membantu mentransfer oksigen dari paru-paru ke darah. Aerobik membantu meningkatkan kekebalan alami untuk membunuh virus secara alami.Banyak makan makanan mengandung phtochemical"Phyto" berarti tumbuhan. Bahan kimia alami dalam tumbuhan memberikan tumbuhan banyak vitamin karena itu banyaklah makan sayuran dan buah-buahan berwarna hijau, merah dan kuning.Minum yogurtBeberapa penelitian menunjukan minum satu cangkir yogurt rendah lemak dapat mengurangi peluang terkena flu hingga 25%. Para peneliti berpendapat bakteri menguntungan yang terdapat dalam yogurt dapat menstimulus produksi sistem kekebalan untuk menyerang penyakit.Jangan merokokStatistik menunjukan perokok berat lebih rentan dan lebih sering mengidap flu. Merokok dapat menyebabkan bagian sistem pernapasan kering sehingga virus flu dapat dengan mudah masuk.Kurangi konsumsi alkoholKonsumsi alkohol berlebihan dapat merusak hati sebagai sistem penyaring tubuh yang paling utama. Karena itu semakin berat konsumsi alkohol semakin rentan terkena infeksi dan juga komplikasi. Alkohol dapat mendehidrasi tubuh dan menyerap lebih banyak cairan dari sistem.RelaksCobalah anda membiasakan relaks agar anda dapat mengaktifkan sistem kekebalan. Ada bukti kalau relaks akan membantu sistem kekebalan merespon terhadap virus flu. Cobalahg melatih relaksasi sendiri dengan membayangkan anda menemukan kesenangan atau ketenangan. Lakukan ini 30 menit setiap hari selama beberapa bulan. Ingat, relaksasi adalah suatu keadaan yang bisa di pelajari. Orang yang mencoba relaks menujukan tidak ada perubahan dalam kimiawi darah.

Tips Trik : Menangkal Penyakit Dengan Pola Makan Sehat

( cybermed.com, Kamis 18 Mei 2006 )
Oleh dr. Theresia Diah Arini
Banyak penyakit dapat dicegah dengan gaya hidup dan pola makan yang sehat. Di antaranya adalah kanker, yang juga salah satu penyebab utama kematian di banyak negara, termasuk di Indonesia. Ada banyak hal yang diduga menjadi pemicu munculnya kanker di dalam tubuh, dan salah satu di antaranya adalah pola makan yang tidak baik. Kendati tidak semua kanker berkaitan dengan pola makan, namun pola makan yang sehat sudah jelas akan menurunkan risiko terjadinya kanker. Di samping itu, pola makan sehat juga terbukti bermanfaat mencegah terjadinya penyakit jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan kerusakan ginjal. Berikut ini beberapa tips pola makan yang sehat yang dapat digunakan :Perbanyak konsumsi bahan makanan dari tumbuhan Bahan makanan dari tumbuhan merupakan bahan makanan utama untuk pencegahan kanker. Hal ini karena sayur dan buah merupakan sumber utama phytochemicals, yaitu zat alamiah yang berfungsi melindungi tubuh dari pembentukan tumor. Dengan mengkonsumsi 2 - 4 porsi buah-buahan dan 3 - 5 porsi sayur-sayuran, diperkirakan akan menurunkan risiko kanker sebesar 20 %.Perbanyak jumlah serat dalam makanan sehari-hariMengkonsumsi karbohidrat kompleks dan makanan berserat sebagai pengganti karbohidrat sederhana (seperti tepung atau gula), merupakan pilihan yang tepat untuk mencegah obesitas dan kanker. Serat yang terkandung dalam sayur dan buah, tidaklah terdapat pada daging, susu, keju maupun minyak.

Sedangkan proses pemutihan tepung terigu justru akan menghilangkan kandungan serat gandum.Serat bermanfaat memperlambat waktu pencernaan makanan sehingga rasa kenyang terasa lebih lama dan tubuh dapat menyerap zat gizi dari makanan dengan baik. Serat juga berikatan dengan asam empedu yang mengandung kolesterol dan akan mengeluarkannya dari tubuh lewat tinja, sehingga akhirnya kadar kolesterol akan turun. Manfaat serat yang lainnya yang tak kalah penting adalah efek anti sembelit yang dimilikinya, sehingga kesehatan usus menjadi lebih baik karena buang air besar dapat dilakukan secara lancar setiap hari.Minimalkan penggunaan lemak jenuhLemak jenuh yang terkandung pada produk hewani seperti daging, susu, dan keju akan meningkatkan risiko kanker dan penyakit jantung koroner. Bahan pangan yang dapat digunakan untuk menggantikan lemak jenuh adalah minyak nabati seperti minyak zaitun dan minyak canola yang mengandung lemak tak jenuh. Selain mengurangi risiko penyakit, minyak nabati relatif tidak meningkatkan berat badan.Variasi makananSusunlah menu makanan secara bervariasi, menggunakan berbagai jenis sayur dan buah. Sayur dan buah merupakan sumber vitamin, mineral dan antioksidan yang alami. Antioksidan adalah penghancur radikal bebas yang ada dalam tubuh. Radikal bebas berbahaya bagi sel tubuh dan berperan menimbulkan kanker. Lingkungan yang tercemar, bahan makanan yang diawetkan serta asap rokok merupakan contoh sumber radikal bebas di sekitar kita. Konsumsi bahan makanan yang mengandung antioksidan akan menurunkan kadar radikal bebas di dalam tubuh sehingga mencegah kerusakan jaringan tubuh dan terjadinya kanker. Bahan makanan alamiPilihlah bahan makanan yang masih alami. Proses pengolahan bahan pangan seringkali malah menghilangkan zat gizi dan nutrisi yang terkandung di dalamnya. Riset para ahli telah menunjukkan bahwa zat gizi, nutrisi, dan antioksidan dari bahan pangan alami lebih baik kualitasnya dari pada yang berupa olahan ataupun berupa suplemen makanan.Makan secukupnyaMakanlah secukupnya, dalam artian jangan sampai kekurangan namun juga janganlah berlebihan. Kekurangan zat gizi karena makan terlalu sedikit sudah tentu akan menyebabkan tubuh tidak memiliki modal yang cukup untuk metabolisme sehari-hari dan untuk membangun kekebalan terhadap penyakit. Namun demikian makan yang berlebihan juga akan menyebabkan penimbunan bahan makanan yang tidak terpakai sehingga terjadi kegemukan dan peningkatan kadar lemak, yang justru akan membebani kerja organ hati, jantung, dan ginjal. Makan secara teraturSedapat mungkin aturlah agar makan dilakukan secara teratur waktunya. Hal ini penting karena sekresi asam lambung dan enzim pencernaan umumnya mengikuti irama harian sesuai dengan jadwal makan sebelumnya. Tidak teraturnya jadwal makan dapat menyebabkan berbagai keluhan sakit maag, karena adanya iritasi dari asam lambung dan enzim pencernaan pada saluran cerna yang kosong.

18 May 2006

Jayapura : Lantamal V Tangkap Kapal Philipina, Diduga Mencuri Ikan di Perairan Papua

( Cenderawasih Pos, Rabu 17 Mei 2006 )
Sebuah kapal penangkap ikan Golden Blesing Dul 6544 berbendera negara Philipina, Rabu (17/5) pagi kemarin ditangkap jajaran Satuan Patroli Terbatas (Satroltas) Lantamal V di wilayah perairan Papua. Kapal tersebut ditangkap KRI Kalakay, karena diduga telah melakukan kegiatan pencurian ikan (Ilegal Fishing) di wilayah perairan Indonesia (Papua).

Sebelum ditangkap dan digiring ke Pelabuhan Porasko Jayapura, anggota KRI Kalakay yang dipimpin Kapten Laut (P) Tunggul telah melakukan pemeriksaan terhadap semua dokumen-dokumen yang ada di kapal tersebut.

Setelah diperiksa, ternyata dokumen yang dimiliki kapal Philipina itu hanya berdokumen yang dibuat di negara Philipina untuk izin melakukan penangkapan ikan di laut internasional atau laut lepas. Saat ditangkap, kapal yang membawa 28 ABK (awak buah kapal) itu, sedang melakukan kegiatan penangkapan atau pen­curian ikan di wilayah perairan Indonesia atau telah memasuki 126 mil dari perbatasan daerah ZEE (Zona Ekonomi Ekslusif).

Menurut Komandan KRI Ka­lakay, Kapten Laut (P) Tunggul, penangkapan itu berawal saat KRI Kalakay sedang melakukan patroli rutin diperairan Papua. Saat berpatroli itu, kru melihat dari jarak kejauhan atau sekitar 7 mil dari posisi kapal, melihat sebuah kapal bergerak sangat lambat. Setelah dideteksi dengan menggunakan radar, posisi kapal asing itu berada pada 00 arah Papua. Karena kapal itu berjalan sangat lambat sekitar 3 knot, sehingga keberadaan kapal itu menambah kecurigaan kru KRI Kalakay.

"Saat itu kami langsung melaku­kan kontak dengan kapten kapal bernama Ronald Elejen. Tapi rupanya mereka itu tidak bisa berbahasa Indonesia, sehingga kami harus menggunakan bahasa Inggris. Saat ditanya, mereka mengaku sedang melakukan penangkapan ikan, sehingga kami langsung perintahkan untuk menghentikan mesinnya,"ujarnya menceritakan.

Saat diperiksa, semua dokumen yang ada itu full izin dari Philipina untuk menangkap ikan di laut lepas. Mereka telah berlayar dari Philipina sejak 2 tahun silam. Saat ditangkap, di kapal itu terdapat jaring ikan yang berisi banyak ikan.

"Yang pasti mereka itu ditangkap karena telah melanggar yakni melakukan pencurian ikan di wilayah perairan negara lain tanpa ada dokumen-dokumen. Kapal tersebut saat ini masih kita amankan untuk proses hukum lebih lanjut,"tegasnya.

Secara terpisah, Komandan Satroltas Lantamal V Mayor Laut (P) Yani menyatakan, karena ka­pal itu telah melakukan pelanggaran yakni memasuki wilayah perairan Indonesia tanpa izin dan melakukan aktivitas penangkapan ikan, maka pihaknya akan memprosesnya sesuai ketentuan hu­kum yang berlaku.
"Yang pasti kapal tersebut tetap kita amankan hingga proses hukumnya tuntas. Semua kru kapal tetap di kapal, dan tidak boleh mendarat karena tidak memiliki paspor,"imbuhnya. (mud)

Jayapura : Lantamal V Tangkap Kapal Philipina, Diduga Mencuri Ikan di Perairan Papua

( Cenderawasih Pos, Rabu 17 Mei 2006 )
Sebuah kapal penangkap ikan Golden Blesing Dul 6544 berbendera negara Philipina, Rabu (17/5) pagi kemarin ditangkap jajaran Satuan Patroli Terbatas (Satroltas) Lantamal V di wilayah perairan Papua. Kapal tersebut ditangkap KRI Kalakay, karena diduga telah melakukan kegiatan pencurian ikan (Ilegal Fishing) di wilayah perairan Indonesia (Papua).

Sebelum ditangkap dan digiring ke Pelabuhan Porasko Jayapura, anggota KRI Kalakay yang dipimpin Kapten Laut (P) Tunggul telah melakukan pemeriksaan terhadap semua dokumen-dokumen yang ada di kapal tersebut.

Setelah diperiksa, ternyata dokumen yang dimiliki kapal Philipina itu hanya berdokumen yang dibuat di negara Philipina untuk izin melakukan penangkapan ikan di laut internasional atau laut lepas. Saat ditangkap, kapal yang membawa 28 ABK (awak buah kapal) itu, sedang melakukan kegiatan penangkapan atau pen­curian ikan di wilayah perairan Indonesia atau telah memasuki 126 mil dari perbatasan daerah ZEE (Zona Ekonomi Ekslusif).

Menurut Komandan KRI Ka­lakay, Kapten Laut (P) Tunggul, penangkapan itu berawal saat KRI Kalakay sedang melakukan patroli rutin diperairan Papua. Saat berpatroli itu, kru melihat dari jarak kejauhan atau sekitar 7 mil dari posisi kapal, melihat sebuah kapal bergerak sangat lambat. Setelah dideteksi dengan menggunakan radar, posisi kapal asing itu berada pada 00 arah Papua. Karena kapal itu berjalan sangat lambat sekitar 3 knot, sehingga keberadaan kapal itu menambah kecurigaan kru KRI Kalakay.

"Saat itu kami langsung melaku­kan kontak dengan kapten kapal bernama Ronald Elejen. Tapi rupanya mereka itu tidak bisa berbahasa Indonesia, sehingga kami harus menggunakan bahasa Inggris. Saat ditanya, mereka mengaku sedang melakukan penangkapan ikan, sehingga kami langsung perintahkan untuk menghentikan mesinnya,"ujarnya menceritakan.

Saat diperiksa, semua dokumen yang ada itu full izin dari Philipina untuk menangkap ikan di laut lepas. Mereka telah berlayar dari Philipina sejak 2 tahun silam. Saat ditangkap, di kapal itu terdapat jaring ikan yang berisi banyak ikan.

"Yang pasti mereka itu ditangkap karena telah melanggar yakni melakukan pencurian ikan di wilayah perairan negara lain tanpa ada dokumen-dokumen. Kapal tersebut saat ini masih kita amankan untuk proses hukum lebih lanjut,"tegasnya.

Secara terpisah, Komandan Satroltas Lantamal V Mayor Laut (P) Yani menyatakan, karena ka­pal itu telah melakukan pelanggaran yakni memasuki wilayah perairan Indonesia tanpa izin dan melakukan aktivitas penangkapan ikan, maka pihaknya akan memprosesnya sesuai ketentuan hu­kum yang berlaku.
"Yang pasti kapal tersebut tetap kita amankan hingga proses hukumnya tuntas. Semua kru kapal tetap di kapal, dan tidak boleh mendarat karena tidak memiliki paspor,"imbuhnya. (mud

17 May 2006

Laporan : Perencanaan Pemilihan Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berkelanjutan (SUOP) di Mamberamo

(CII Mamberamo Program, 05 Oktober 2006)

Telah terbit sebuah Publikasi dari Kantor CII Mamberamo Program :
Judul : Perencanaan Pemilihan Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berkelanjutan (SUOP) di Mamberamo
Penulis : Yoseph Watopa
Halaman : 33 lembar

Kata Pengantar
Kami mengucap syukur ke hadirat Tuhan pencipta alam semesta, karena atas perkenaanNya kami telah melaksanakan kegiatan Sustainable Use Option Plan (SUOP) atau Perencanaan Pilihan Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan di Mamberamo. Maksud dari penulisan laporan ini yaitu guna menyampaikan proses kegiatan dan hasil survey yang dilakukan serta analisa mengenai ancaman dan peluang pemanfaatan sumber daya alam di Mamberamo

Kekayaan sumber daya alam yang melimpah belum tentu berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan masyarakat. Wilayah Mamberamo dengan kekayaan alammnya belum dapat menjamin kesejahteraan hidup masyarakatnya. Hal ini terkait dengan perencanaan dan pemanfaatan yang baik atas pilihan sumber daya alam yang bernilai ekonomi dalam jangka panjang.

Ketergantungan yang tinggi akan sumber daya alam mengharuskan perencanaan yang baik akan pengelolaannya. Secara tradisional, masyarakat memiliki pola perencanaan dan pemanfaatan wilayah yang dapat dipakai sebagai strategi perencanaan jangka panjang. Diversifikasi pengolahan hasil alam dapat dilakukan guna peningkatan kesejahteraan dan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat.

Kegiatan ini terlaksana atas kerjasama Conservation International Indonesia-Mamberamo Program dengan Universitas Cenderawasih dan BKSDA I Papua. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada pihak Universitas Cenderawasih dan BKSDA I Papua atas bantuan dan kerjasamanya. Terima kasih kami sampaikan kepada masyarakat desa Dabra, Papasena, Kwerba dan Kasonaweja. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Sarmi melalui Kepala Distrik Mamberamo Hulu dan Mamberamo tengah yang mengijinkan kami melakukan survey di Mamberamo. Juga terima kasih, kami sampaikan kepada Dewan Adat Mamberamo Raya atas dukungan dan kerjasamanya.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Sarmi dalam pengelolaan hasil alam di Mamberamo.

Neville J Kemp
Manajer Mamberamo Program

12 May 2006

Biak : Bupati Maryen Canangkan Budidaya Tanaman Jarak

( Cenderawasih Pos, Kamis 11 Mei 2006 )
Bupati Biak Numfor Yusuf Melianus Maryen, S.Sos. MM, Rabu (10/5) kemarin di halaman SD Inpres Mandouw mencanangkan budidaya tanaman Jarak Pagar di Kabupaten Biak Numfor. Bahkun direncanakan pacla tahuh 2006 ini menurut bupati akan didatangkan sekitar 50.000 sampai 60.000 bibit tanaman Jarak Pagar yang merupakan bantuan dan berbagai pihak diantaranya Departemen Kelautan dan perikanan dan Gubernur Papua.

Ditemui wartawan usai melakukan penanaman Jarak Pagar, bupati mengatakan ditengah melambungnya harga minyak di pasaran dunia. maka bahan bakar alternatif panggan BBM saat ini menjadi primadona. Salah satu sumber bahan bakar alternatif yaitu Biodiesel yang saat ini dikembangkan oleh pemerintah menurut bupati bersumber dari biji tanaman Jarak Pagar."Untuk itu tanaman ini memiliki potensi yang cukup besar untuk kita kembangkan. Program ini sudah kita jajaki sejak setahun yang lalu,"ujarnya.

Dalam melakukan pengembangan tanaman Jarak Pagar di Biak menurut bupati, pemerintah daerah tidak akan membangun perkebunan tanaman Jarak Pagar seperti yang dilakukan di beberapa daerah. Selain membutuhkan investasi yang cukup besar, manfaat langsung yang diperoleh masyarakat menurut bupati sangat kecil. "Jadi pelaksanaannya nanti kita tidak membeli tanah ke ma­syarakat untuk menanam tanaman ini, tetapi bibitnya yang kita bagi kepada masyarakat untuk mereka tanam pada lahan mereka sendiri. Jadi pada saat tanaman tersebut sudah berproduksi maka kita yang akan membeli langsung biji jarak itu ke masyarakat yang mungkin dilakukan oleh salah satu unit di pemerintahan,"tandasnya.

Selain melakukan budidaya tanaman Jarak Pagar Bupati Yusuf Melianus Maryen juga berencana untuk mendatangkan mesin pengolah biji jarak menjadi Biodiesel. Sebab pengadaan mesin pengolah biji jarak tersebut menurut bupati dapat memberikan nilai tambah bagi pembangunan di daerah. Tentu man­faat yang kita terima jauh lebih besar apabila biji jarak tersebut bisa kita olah sendiri menjadi Biodisel, bila dibanding kalau kita hanya mengirim bahan bakunya ke daerah Jain,"tambahnya. (nat)

Biak : Bupati Maryen Canangkan Budidaya Tanaman Jarak

( Cenderawasih Pos, Kamis 11 Mei 2006 )
Bupati Biak Numfor Yusuf Melianus Maryen, S.Sos. MM, Rabu (10/5) kemarin di halaman SD Inpres Mandouw mencanangkan budidaya tanaman Jarak Pagar di Kabupaten Biak Numfor. Bahkun direncanakan pacla tahuh 2006 ini menurut bupati akan didatangkan sekitar 50.000 sampai 60.000 bibit tanaman Jarak Pagar yang merupakan bantuan dan berbagai pihak diantaranya Departemen Kelautan dan perikanan dan Gubernur Papua.

Ditemui wartawan usai melakukan penanaman Jarak Pagar, bupati mengatakan ditengah melambungnya harga minyak di pasaran dunia. maka bahan bakar alternatif panggan BBM saat ini menjadi primadona. Salah satu sumber bahan bakar alternatif yaitu Biodiesel yang saat ini dikembangkan oleh pemerintah menurut bupati bersumber dari biji tanaman Jarak Pagar."Untuk itu tanaman ini memiliki potensi yang cukup besar untuk kita kembangkan. Program ini sudah kita jajaki sejak setahun yang lalu,"ujarnya.

Dalam melakukan pengembangan tanaman Jarak Pagar di Biak menurut bupati, pemerintah daerah tidak akan membangun perkebunan tanaman Jarak Pagar seperti yang dilakukan di beberapa daerah. Selain membutuhkan investasi yang cukup besar, manfaat langsung yang diperoleh masyarakat menurut bupati sangat kecil. "Jadi pelaksanaannya nanti kita tidak membeli tanah ke ma­syarakat untuk menanam tanaman ini, tetapi bibitnya yang kita bagi kepada masyarakat untuk mereka tanam pada lahan mereka sendiri. Jadi pada saat tanaman tersebut sudah berproduksi maka kita yang akan membeli langsung biji jarak itu ke masyarakat yang mungkin dilakukan oleh salah satu unit di pemerintahan,"tandasnya.

Selain melakukan budidaya tanaman Jarak Pagar Bupati Yusuf Melianus Maryen juga berencana untuk mendatangkan mesin pengolah biji jarak menjadi Biodiesel. Sebab pengadaan mesin pengolah biji jarak tersebut menurut bupati dapat memberikan nilai tambah bagi pembangunan di daerah. Tentu man­faat yang kita terima jauh lebih besar apabila biji jarak tersebut bisa kita olah sendiri menjadi Biodisel, bila dibanding kalau kita hanya mengirim bahan bakunya ke daerah Jain,"tambahnya. (nat)

11 May 2006

Merauke : Lagi, TNI AL Tangkap 2 Kapal di Merauke, Diduga Melakukan Ilegal Fishing di Sekitar Laut Arafura

( Cenderawasih Pos, Rabu 10 Mei 2006 )
Jajaran TNI Angkatan Laut, kembali menang­kap 2 kapal penangkap ikan yang diduga melakukan ilegal fishing di sekitar Laut Arafura. Kedua ka­pal tersebut berhasil ditangkap oleh KRI Multatuli. Hanya saja belum diketahui nama kedua kapal yang berhasil ditangkap ter­sebut. Termasuk bentuk pelanggaran yang dilakukan, karena kedua kapal tersebut sedang dalam perjalanan menuju Merauke. "Jajaran kita kembali berhasil menangkap dua kapal yang diduga melakukan ilegal fishing di Laut Arafura. Namun saya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut karena laporan lengkapnya belum kami terima. Yang pasti saya sudah dikontak oleh KRI Multatuli jika pihaknya menangkap 2 kapal dan sedang dalam perjalanan menuju Merauke,"tandas Danlanal Merauke Letkol Laut Pelaut Ken Tri Basuki, ketika di temui di ruang kerjanya, kemarin.

Dengan tertangkapnya 2 kapal itu, maka jumlah kapal penangkap ikan yang berhasil diamankan
lebih dari 20 kapal dari berbagai perusahaan. Disinggung proses hukum terhadap kapal-kapal yang berhasil ditangkap sebelumnya, Danlanal mengungkapkan, diantaranya sudah diputus di Pegadilan Negeri Merauke.

Sedangkan 15 lainnya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Me­rauke dan sedang dalam poses pelimpihan kePengadilan Negeri Merauke. Dari 7 kapal yang telah diputus itu, menurut Danlanal, 5 diantaranya berita acara putusannya su­dah diterima pihaknya. Sedangkan 2 diantaranya masih dalam proses.

Lima kapal itu masing-masing MV Yong Duck, Surya Samudera, kapal tanker MT Ommale. MV Omala dan Haiwang 69. Menurut Danlanal, dari kapal-kapal yang sudah diputus dan mendapatkan putusan tetap dari Pengadilan kini sedang diajukan untuk melakukan pelayaran lagi. (ulo)

Jayapura : Dinas Perikanan Fokus Budidaya Ikan Air Tawar

( Cenderawasih Pos, Rabu 10 Mei 2006 )
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Papua Ir. Astiler Maharadja menyatakan, pada 2006 ini, pihaknya akan memfokuskan program budidaya ikan air tawar di daerah pedalaman, khusus di Kabupaten Pemekaran. Beberapa daerah pemakaran itu antara lain, Yahukimo, Tolikara, Jayawijaya dan Pegunungan Bintang.

Dipilihnya daerah pemekaran itu sebagai lokasi budidaya ikan air tawar adalah karena di daerah tersebut, khususnya di beberapa lokasi sudah tersedia ternpat kolamnya, termasuk juga rawa-rawa dan sungai yang bisa dijadikan tempat untuk pembudidayaan ikan air tawar.

"Budidaya ikan air tawar di daerah-daerah pedalaman itu, merupakan salah satu program yang dinilai sangat strategis bagi Provinsi Papua karena membantu program pemerintah dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sehat. Sebab, dengan program ini maka masyarakat akan mendapatkan nilai tambah terutama dalam pemenuhan gizi bagi anak-anak,"katanya saat ditemui Cenderawasih Pos di ruang kerjanya, kemarin.

Menurut Astiler, bicara soal program budidaya ikan, jangan lantas berpikir mengenai nilai ekonominya atau komersil. Tapi yang terpenting adalah bagaimana, supaya gizi masyarakat itu dapat terpenuhi dengan baik, tanpa memberatkan beban biaya distribusi pengadaan ikan itu sendiri. Sebab, kalau pengadaan ikan itu diperoleh dari daerah pesisir, maka biaya distribusi atau transportasinya akan sangat besar dan mahal. Selain itu, harga dari produsen ke konsumen (masyarakat) juga akan sangat besar.

"Karena itu, alternatif yang harus ditempuh agar masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan gizinya terutama dari ikan, tanpa terbebani dengan biaya yang sangat mahal, maka pemerintah menyiapkan bibit benih ikan kepada masyarakat. Sebab, untuk budida­ya ikan air tawar pemeliharaanya sangat mudah, yang penting terse­dia pakannya,"tambahnya. (mud)

Jayapura : Peningkatan Produksi Pertanian Harus Ditunjang Perluasan Areal

( Cenderawasih Pos, Rabu 10 Mei 2006 )
Penjabat Gubernur Papua, DR Sodjuangon Situmorang, M.Si mengatakan, pertumbuhan pembangunan yang pesat di bidang industri, pemukiman, jalan, perkantoran sangat berpengaruh terhadap pengembangan sektor pertanian, karena menyebabkan alih fungsi dari pertanian ke non pertanian. "Agar sektor pertanian dapat terus ditingkatkan, maka upaya peningkatan produksi pertanian melalui perluasan areal pertanian, pengelolaan lahan dan air perlu dilakukan di Kawasan Timur Indonesia, mengingat tersedianya lahan potensial yang cukup besar termasuk di Provinsi Papua,"kata Asisten III Setda Papua, Drs J Abdul Kadir mewakili Penjabat Gubernur Papua dalam pertemuan koordinasi perencanaan pengelolaan lahan dan air (PLA) Wilayah Timur di Hotel Matoa, semalam.

Apalagi, katanya, Papua memiliki potensi, seperti luas lahan potensial untuk pengembangan tanaman pangan dan hortikultura seluas 9.157.121 Ha, sampai 2005 baru dimanfaatkan seluas 1.051.124 He (11,48 persen), sedangkan yang belum dimanfaatkan 8.105.997 Ha atau 88,52 persen. Lahan ini dapat dibuka melalui kegiatan perluasan areal pertanian, dimanfaatkan dan dikelola dengan sebaiknya termasuk infrastruktur pertanian lainnya serta jaringan irigasi.

Bahkan, lanjutnya, bukan tidak mungkin Papua akan menjadi salah satu daerah penghasil dan penyedia komoditas tanaman pangan dan hortikultura nasional. Apalagi, panen raya padi di Kabupaten Merauke
Papua 5 April 2006 lalu dilakukan presiden RI membuktikan kemungkinan itu dapat direalisasikan.

Di tempat yang sama , Sekretaris Direktorat Jenderal PLA Departemen Pertanian RI, Ir Djodi Tjahjadi K, MM mengatakan, untuk mendukung kebijakan Departemen Pertanian pada 2007, maka perlu perencanaan pengelolaan lahan dan air dan harus sinkron dan terintegrasi dengan kegiatan eselon 1 lainnya dalam mendukung komoditas tanaman atau ternak pada kabupaten/kota yang telah terpilih.

"Untuk memperkuat implementasi mekanisme perencanaan Bottom Up Planing dan Top Down Policy telah ditetapkan mekanisme perencanaan pada 2007 dan kalender Musrenbang kabupaten/kota dan provinsi,"imbuhnya. (bat)

Jayapura : Penanganan Banjir Tanggung Jawab Bersama

( Cenderawasih Pos, Rabu 10 Mei 2006 )
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kota Jayapura yaitu kota yang bersih, aman, damai (Beriman), maka hendaknya setiap komponen bergandengan tangan untuk mengatasi persoalan banjir yang selama ini sering menimpa wilayah Kota Jayapura ini.

"Untuk mewujudkan visi dan misi Kota Jayapura menjadi kota bersih, aman, nyaman, maka masalah kebersihan lingkungan itu adalah tanggung jawab bersama,"ungkap Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kota Jayapura, Drs K Watory kepada Cenderawasih Pos via telepon, Selasa, (9/5) kemarin.

Dijelaskannya, banjir yang selalu terjadi di Entrop, di Uncen, Abepura, Kotaraja, Jl Ahmad Yani Jayapura serta tempat lainnya, tidak terlepas dari ketidak disiplinan masyarakat dalam merawat lingkungannya. Seperti membuang sampah sembarangan, sisa-sia material bangunan yang selesai dibangun ditinggalkan begitu saja.

"Kita tidak usah jauh-jauh, di Entrop itu dulunyakan daerah rawa. Nah kemudian diubah menjadi daerah hunian. Namun orang atau pihak yang membangun tersebut tidak membuat drainase, malah drainase yang sudah ada ditutup dengan material bangunannya. Jadi jangan salahkan pemerintah terus,"tegasnya. (nls)

Jayapura : Penanganan Banjir Tanggung Jawab Bersama

( Cenderawasih Pos, Rabu 10 Mei 2006 )
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kota Jayapura yaitu kota yang bersih, aman, damai (Beriman), maka hendaknya setiap komponen bergandengan tangan untuk mengatasi persoalan banjir yang selama ini sering menimpa wilayah Kota Jayapura ini.

"Untuk mewujudkan visi dan misi Kota Jayapura menjadi kota bersih, aman, nyaman, maka masalah kebersihan lingkungan itu adalah tanggung jawab bersama,"ungkap Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kota Jayapura, Drs K Watory kepada Cenderawasih Pos via telepon, Selasa, (9/5) kemarin.

Dijelaskannya, banjir yang selalu terjadi di Entrop, di Uncen, Abepura, Kotaraja, Jl Ahmad Yani Jayapura serta tempat lainnya, tidak terlepas dari ketidak disiplinan masyarakat dalam merawat lingkungannya. Seperti membuang sampah sembarangan, sisa-sia material bangunan yang selesai dibangun ditinggalkan begitu saja.

"Kita tidak usah jauh-jauh, di Entrop itu dulunyakan daerah rawa. Nah kemudian diubah menjadi daerah hunian. Namun orang atau pihak yang membangun tersebut tidak membuat drainase, malah drainase yang sudah ada ditutup dengan material bangunannya. Jadi jangan salahkan pemerintah terus,"tegasnya. (nls)

Jayapura : Peningkatan Produksi Pertanian Harus Ditunjang Perluasan Areal

( Cenderawasih Pos, Rabu 10 Mei 2006 )
Penjabat Gubernur Papua, DR Sodjuangon Situmorang, M.Si mengatakan, pertumbuhan pembangunan yang pesat di bidang industri, pemukiman, jalan, perkantoran sangat berpengaruh terhadap pengembangan sektor pertanian, karena menyebabkan alih fungsi dari pertanian ke non pertanian. "Agar sektor pertanian dapat terus ditingkatkan, maka upaya peningkatan produksi pertanian melalui perluasan areal pertanian, pengelolaan lahan dan air perlu dilakukan di Kawasan Timur Indonesia, mengingat tersedianya lahan potensial yang cukup besar termasuk di Provinsi Papua,"kata Asisten III Setda Papua, Drs J Abdul Kadir mewakili Penjabat Gubernur Papua dalam pertemuan koordinasi perencanaan pengelolaan lahan dan air (PLA) Wilayah Timur di Hotel Matoa, semalam.

Apalagi, katanya, Papua memiliki potensi, seperti luas lahan potensial untuk pengembangan tanaman pangan dan hortikultura seluas 9.157.121 Ha, sampai 2005 baru dimanfaatkan seluas 1.051.124 He (11,48 persen), sedangkan yang belum dimanfaatkan 8.105.997 Ha atau 88,52 persen. Lahan ini dapat dibuka melalui kegiatan perluasan areal pertanian, dimanfaatkan dan dikelola dengan sebaiknya termasuk infrastruktur pertanian lainnya serta jaringan irigasi.

Bahkan, lanjutnya, bukan tidak mungkin Papua akan menjadi salah satu daerah penghasil dan penyedia komoditas tanaman pangan dan hortikultura nasional. Apalagi, panen raya padi di Kabupaten Merauke
Papua 5 April 2006 lalu dilakukan presiden RI membuktikan kemungkinan itu dapat direalisasikan.

Di tempat yang sama , Sekretaris Direktorat Jenderal PLA Departemen Pertanian RI, Ir Djodi Tjahjadi K, MM mengatakan, untuk mendukung kebijakan Departemen Pertanian pada 2007, maka perlu perencanaan pengelolaan lahan dan air dan harus sinkron dan terintegrasi dengan kegiatan eselon 1 lainnya dalam mendukung komoditas tanaman atau ternak pada kabupaten/kota yang telah terpilih.

"Untuk memperkuat implementasi mekanisme perencanaan Bottom Up Planing dan Top Down Policy telah ditetapkan mekanisme perencanaan pada 2007 dan kalender Musrenbang kabupaten/kota dan provinsi,"imbuhnya. (bat)

Jayapura : Dinas Perikanan Fokus Budidaya Ikan Air Tawar

( Cenderawasih Pos, Rabu 10 Mei 2006 )
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Papua Ir. Astiler Maharadja menyatakan, pada 2006 ini, pihaknya akan memfokuskan program budidaya ikan air tawar di daerah pedalaman, khusus di Kabupaten Pemekaran. Beberapa daerah pemakaran itu antara lain, Yahukimo, Tolikara, Jayawijaya dan Pegunungan Bintang.

Dipilihnya daerah pemekaran itu sebagai lokasi budidaya ikan air tawar adalah karena di daerah tersebut, khususnya di beberapa lokasi sudah tersedia ternpat kolamnya, termasuk juga rawa-rawa dan sungai yang bisa dijadikan tempat untuk pembudidayaan ikan air tawar.

"Budidaya ikan air tawar di daerah-daerah pedalaman itu, merupakan salah satu program yang dinilai sangat strategis bagi Provinsi Papua karena membantu program pemerintah dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sehat. Sebab, dengan program ini maka masyarakat akan mendapatkan nilai tambah terutama dalam pemenuhan gizi bagi anak-anak,"katanya saat ditemui Cenderawasih Pos di ruang kerjanya, kemarin.

Menurut Astiler, bicara soal program budidaya ikan, jangan lantas berpikir mengenai nilai ekonominya atau komersil. Tapi yang terpenting adalah bagaimana, supaya gizi masyarakat itu dapat terpenuhi dengan baik, tanpa memberatkan beban biaya distribusi pengadaan ikan itu sendiri. Sebab, kalau pengadaan ikan itu diperoleh dari daerah pesisir, maka biaya distribusi atau transportasinya akan sangat besar dan mahal. Selain itu, harga dari produsen ke konsumen (masyarakat) juga akan sangat besar.

"Karena itu, alternatif yang harus ditempuh agar masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan gizinya terutama dari ikan, tanpa terbebani dengan biaya yang sangat mahal, maka pemerintah menyiapkan bibit benih ikan kepada masyarakat. Sebab, untuk budida­ya ikan air tawar pemeliharaanya sangat mudah, yang penting terse­dia pakannya,"tambahnya. (mud)

10 May 2006

Jayapura : Tanaman Perkebunan Rakyat Terserang Hama

( Cenderawasih Pos, Selasa 09 Mei 2006 )
Potensi tanaman coklat di wilayah Provinsi Papua cukup menjanjikan, bahkan perkebunan rakyat yang luasanya ratusan hektar itu sudah banyak yang berproduksi. Hanya saja tanaman perkebunan rakyat ini mendapat diserang hama penggerek batang kakao (PBK). Akibatnya, banyak tanaman kakao yang tidak berproduksi dengan baik.

Kepala Dinas Perkebunan Pro­vinsi Papua Ir. Leonard Rumbarar mengatakan, pihaknya sendiri berupaya melakukan tindakan-tindakan pengendalian terkait serangan PBK tersebut. "Memang serangan PBK ini cu­kup besar dan mempengaruhi produksi coklat. Sudah banyak tana­man coklat yang tidak berpro­duksi akibat serangan hama terse­but. Bahkan ada tanaman yang su­dah tidak bisa berproduksi lagi,"ujarnya kepada Cenderawasih Pos baru-baru ini.

Disinggung soal pengembangan tanaman coklat, Leo menga­takan, kalau tanaman ini masih merupakan salah satu komoditi yang perlu mendapat perhatian untuk dikembangkan lebih luas lagi. Hingga saat ini tanaman co­klat sudah banyak dikembangkan di wilayah kabupaten Yapen, Waropen, Jayapura, Sarmi, Keerom dan sejumlah kabupaten lainnya.

"Pada dasarnya sebagian besar dari wilayah Papua cocok untuk pengembangan tanaman coklat, dan itu kami telah upayakan. Ka­lau di daerah pengunungan sen­diri lebih banyak dikembangkan tanaman kopi. Misalnya di Wamena,"katanya. (ito)

Jayapura : Tanaman Perkebunan Rakyat Terserang Hama

( Cenderawasih Pos, Selasa 09 Mei 2006 )
Potensi tanaman coklat di wilayah Provinsi Papua cukup menjanjikan, bahkan perkebunan rakyat yang luasanya ratusan hektar itu sudah banyak yang berproduksi. Hanya saja tanaman perkebunan rakyat ini mendapat diserang hama penggerek batang kakao (PBK). Akibatnya, banyak tanaman kakao yang tidak berproduksi dengan baik.

Kepala Dinas Perkebunan Pro­vinsi Papua Ir. Leonard Rumbarar mengatakan, pihaknya sendiri berupaya melakukan tindakan-tindakan pengendalian terkait serangan PBK tersebut. "Memang serangan PBK ini cu­kup besar dan mempengaruhi produksi coklat. Sudah banyak tana­man coklat yang tidak berpro­duksi akibat serangan hama terse­but. Bahkan ada tanaman yang su­dah tidak bisa berproduksi lagi,"ujarnya kepada Cenderawasih Pos baru-baru ini.

Disinggung soal pengembangan tanaman coklat, Leo menga­takan, kalau tanaman ini masih merupakan salah satu komoditi yang perlu mendapat perhatian untuk dikembangkan lebih luas lagi. Hingga saat ini tanaman co­klat sudah banyak dikembangkan di wilayah kabupaten Yapen, Waropen, Jayapura, Sarmi, Keerom dan sejumlah kabupaten lainnya.

"Pada dasarnya sebagian besar dari wilayah Papua cocok untuk pengembangan tanaman coklat, dan itu kami telah upayakan. Ka­lau di daerah pengunungan sen­diri lebih banyak dikembangkan tanaman kopi. Misalnya di Wamena,"katanya. (ito)

09 May 2006

Jayapura : Kapal TNI AL Awasi Laut Selatan Papua

( Papua Pos, Senin 08 Mei 2006 )
Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) mengawasi ketat kegiatan kapal-kapal nelayan, baik kapal nelayan setempat maupun dari mancanegara di Laut Selatan, Papua yang berbatasan dengan Australia.

Hal itu disampaikan Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Timika, Papua, Letkol Laut (P) Aleks Firmansyah di Timika, Minggu. Aparat TNI di Lanal Timika selama pekan pertama Mei diakui meningkatan patroli di kawasan tersebut.

Ia mengakui, TNI AL secara rutin melakukan pengawasan kapal penangkap ikan di perairan Laut Selatan Papua. Apabila ditemukan kapal-kapal yang tak memiliki dokumen resmi beroperasi di laut tersebut maka kapal bersangkutan akan diambil tindakan selanjutnya.

Setiap kapal nelayan yang beroperasi di perairan ini harus memenuhi semua persyaratan administratif sesuai peraturan yang berlaku, baik secara nasional maupun internasional. Kapal nelayan yang diketahui melaku­kan pelanggaran seperti tidak memiliki izin penangkapan, menangkap di luar daerah tangkapan atau menangkap di pesisir pantai yang menjadi wilayah tangkapan para nelayan tradisional maka kapal tersebut digiring ke Lanal Timika, katanya. Jika kapal terbukti melakukan pelang­garan, maka TNI AL akan melanjutkan proses hukum ke. pihak Kejaksaan dan Pengadilan. "Prosedur hukum yang harus ditaati,"himbaunya.

Dia mengakui pula pihaknya, kini sedang mengawasi.23 armada kapal ikan dalam rangka penegakan hukum di laut. Kapal-kapal tersebut selain berasal dari Indonesia juga dari Thailand dan China serta. negara-negara lainnya. Pada Jumat (5/5), lanjut Aleks, pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap kapal nelayat Bonecom IX yang melakukan operasi penangkapan ikan di Laut Selatan Papua. Di dalam kapal tersebut terdapat anak buah kapal (ABK) berkewarganegaraan Indonesia, Philipina dan Australia.

Ketika dilakukan pemeriksaan, ia mendapati seorang ABK kapal Bonecom IX itu bernama Aus Fernandez Justin. Pria tersebut tercatat kelahiran Philipina, namun dijumpai keganjilan karena ia berkewarganegaraan Australia dengan nomor Paspor L4402902.

Sementara mengenai kapal itu sendiri, kini masih berada di Lanal Timika dan. Kapal tersebut kelengkapan administrasi sebagai layaknya kapal lain. Jika kapal-kapal nelayan yang beroperasi di sini memenuhi semua persyaratan administratif dan ABKnya pun memiliki paspor yang benar maka TNI AL akan terus melakukan pengamanan sesuai prosedur yang berlaku.

Aleks menegaskan, TNI AL yang memiliki armada operasi yang cukup memadai. Pihaknya akan berusaha agar tidak kecolongan dalam melakukan pengawasan keamanan di laut. Semua yang dilakukan ini tidak bertujuan menciptkan keamanan dilaut dan menegakkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Laut.

Pihaknya tidak akan membiarkan seorang pun diatas kapal nelayan itu melakukan kegiatan yang mengarah kepada rusaknya sendi-sendi keutuhan NKRI. TNI terus mengawasai kemungkinan oknum tertentu di dalam kapal nelayan dengan tujuan menganggu keamanan di Papua, tandas Letkol Laut (P) Aleks Firmansyah. **

Jayapura : Dinas Pertanian Serahkan Bibit Kakao 1000 Batang

( Papua Pos, Senin 08 Mei 2006 )
Kepala Dinas Pertanian dan Hotikultura Kabupaten Jayapura, Ir LA Achamady M,MT mengatakan dalam upaya mengingkatkan pemberdayaan ekonomi melalul tanaman agropolitan dikawasan kabupaten Jayapura, pihaknya melakukan monitoring ke masyarakat Kemtuk Gresi dan Nimbontong.
Dari hasil monitoring yang dilakukan di dua distrik tersebut diserahkan pula sekitar 1000 bibit pohon Kakao. Setelah bibit diserahkan masyarakat cukup senang dan mereka berjanji akan meningkatkan perekonomiannya melalui tanaman agropolitan.

Sebenarnya ujar dia, bibit yang akan diserahkan ditargetkan sebanyak 2.150, namun dikarenakan bibit tersebut belum seluruhnya siap ditanam sehingga yang diserahkan hanya 1000 bibit. Pemberian bibit Kakao sebanyak 2.150 batang ini adalah kekurangan dari program wajib tanam Kakao 2 juta pohon kepada masyarakat atas sumbangan dari pemkab Jayapura. Sehingga kekurangan dari 2 juta pohon tersebut hanya tinggal 1.150 pohon lagi. "Kita akan realisasikan 1.150 bibit dalam waktu dekat, paling lambat bulan depan,"ucapnya saat ditemui Papua Pos di Kantor Bupati Jayapura, Jumat (5/5)lalu. Keseluruhan 2 juta pohon kakao pada program wajib kakao tahun 2005 itu, bibitnya berasal dari Jember yang verietasnya telah teruji keunggulannya dalam menghasilkan buah. Bibit dua juta bibit Kakao ini bersumber dari APBD kabupaten Jayapura tahun 2005 dengan luas daerah yang harus ditanami sebanyak 320 Ha lagi.

Total keseluruhan areal tanah yang kosong untuk pengembangan tanaman Kakao 320 Ha akan ditanami bibit sebanyak 320.000 bibit lagi dengan hitungan rasiortalnya bahwa dalam luas tanah satu hektar akan dapat ditanami 1000 bibit dengan jarak tanam dari satu pohon kepohon lain adalah 1 meter persegi.
Upaya dalam meningkatkan pemberdayaan ekonomi melalui tanaman agropolitan tersebut maka pemkab Jayapura akan menerima 1 juta bibit Kakao dari pemerintah pusat melalui Menteri Koperasi dalam waktu dekat. * *

Jayapura : Pantai Base-G Perlu Dikelola Secara Serius

( Papua Pos, Senin 08 Mei 2006 )
Keangkeran pantai Base-G secara perlahan-lahan kini mulai memudar. Kini pantai Base-G mulai dilirik masyarakat yang ingin melakukan refresing sebagai salah satu objek wisata bagi para keluarganya. Seperti yang terlihat, Minggu (7/5) jumlah pengunjung ke pantai Base-G lumayan banyak. Hiruk pikuk Pantai Base-G mulai kedengaran. Tentu ini menjadi peluang bagi pemerintah kota untuk terus melakukan pembenahan dan penataan, terutama pemilik hak ulayat agar ikut mendukung program pemerintah serta ikut menciptakan kenyamanan sehingga masyarakat betah di pantai Base-G.

Alfredo (49) warga Kotaraja saat bersama keluarganya di pantai Base-G mengaku kedatangan mereka ke pantai untuk menghilangkan kepenatan dari segala aktivkas rutin kantornya. "Namun demikian saya juga merasa was-was akan keselamatan keluarga, apalagi dalam bulan April-Mei sudah lima kali kejadian, tetapi kita harapkan selamanya aman-aman terus."Ia juga mengingatkan agar pantai Base-G ditata. Demikian pula ujar dia pungutan retribusi parkiran yang dipungut oleh warga setempat dirasakan sangat memberatkan para pengunjung. Untuk itu, dia menyarankan agar sarana dan prasarana ditambah pemerintah.

Dia menilai bahwa keindahan pantai di kota Jayapura tidak kalah dengan pantai lain. Hanya saja pantai kurang dikelola sehingga masyarakat enggan datang ke pantai. Ditambah lagi adanya pungutan-pungutan yang tidak jelas, sehingga tidak perlu heran bila masyarakat lebih memilih pantai yang gratis alias tidak ada pungutan. Padahal ini cukup menambah PAD kota Jayapura. **

Jayapura : Kapal TNI AL Awasi Laut Selatan Papua

( Papua Pos, Senin 08 Mei 2006 )
Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL) mengawasi ketat kegiatan kapal-kapal nelayan, baik kapal nelayan setempat maupun dari mancanegara di Laut Selatan, Papua yang berbatasan dengan Australia.

Hal itu disampaikan Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Timika, Papua, Letkol Laut (P) Aleks Firmansyah di Timika, Minggu. Aparat TNI di Lanal Timika selama pekan pertama Mei diakui meningkatan patroli di kawasan tersebut.

Ia mengakui, TNI AL secara rutin melakukan pengawasan kapal penangkap ikan di perairan Laut Selatan Papua. Apabila ditemukan kapal-kapal yang tak memiliki dokumen resmi beroperasi di laut tersebut maka kapal bersangkutan akan diambil tindakan selanjutnya.

Setiap kapal nelayan yang beroperasi di perairan ini harus memenuhi semua persyaratan administratif sesuai peraturan yang berlaku, baik secara nasional maupun internasional. Kapal nelayan yang diketahui melaku­kan pelanggaran seperti tidak memiliki izin penangkapan, menangkap di luar daerah tangkapan atau menangkap di pesisir pantai yang menjadi wilayah tangkapan para nelayan tradisional maka kapal tersebut digiring ke Lanal Timika, katanya. Jika kapal terbukti melakukan pelang­garan, maka TNI AL akan melanjutkan proses hukum ke. pihak Kejaksaan dan Pengadilan. "Prosedur hukum yang harus ditaati,"himbaunya.

Dia mengakui pula pihaknya, kini sedang mengawasi.23 armada kapal ikan dalam rangka penegakan hukum di laut. Kapal-kapal tersebut selain berasal dari Indonesia juga dari Thailand dan China serta. negara-negara lainnya. Pada Jumat (5/5), lanjut Aleks, pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap kapal nelayat Bonecom IX yang melakukan operasi penangkapan ikan di Laut Selatan Papua. Di dalam kapal tersebut terdapat anak buah kapal (ABK) berkewarganegaraan Indonesia, Philipina dan Australia.

Ketika dilakukan pemeriksaan, ia mendapati seorang ABK kapal Bonecom IX itu bernama Aus Fernandez Justin. Pria tersebut tercatat kelahiran Philipina, namun dijumpai keganjilan karena ia berkewarganegaraan Australia dengan nomor Paspor L4402902.

Sementara mengenai kapal itu sendiri, kini masih berada di Lanal Timika dan. Kapal tersebut kelengkapan administrasi sebagai layaknya kapal lain. Jika kapal-kapal nelayan yang beroperasi di sini memenuhi semua persyaratan administratif dan ABKnya pun memiliki paspor yang benar maka TNI AL akan terus melakukan pengamanan sesuai prosedur yang berlaku.

Aleks menegaskan, TNI AL yang memiliki armada operasi yang cukup memadai. Pihaknya akan berusaha agar tidak kecolongan dalam melakukan pengawasan keamanan di laut. Semua yang dilakukan ini tidak bertujuan menciptkan keamanan dilaut dan menegakkan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Laut.

Pihaknya tidak akan membiarkan seorang pun diatas kapal nelayan itu melakukan kegiatan yang mengarah kepada rusaknya sendi-sendi keutuhan NKRI. TNI terus mengawasai kemungkinan oknum tertentu di dalam kapal nelayan dengan tujuan menganggu keamanan di Papua, tandas Letkol Laut (P) Aleks Firmansyah. **

Jayapura : Pantai Base-G Perlu Dikelola Secara Serius

( Papua Pos, Senin 08 Mei 2006 )
Keangkeran pantai Base-G secara perlahan-lahan kini mulai memudar. Kini pantai Base-G mulai dilirik masyarakat yang ingin melakukan refresing sebagai salah satu objek wisata bagi para keluarganya. Seperti yang terlihat, Minggu (7/5) jumlah pengunjung ke pantai Base-G lumayan banyak. Hiruk pikuk Pantai Base-G mulai kedengaran. Tentu ini menjadi peluang bagi pemerintah kota untuk terus melakukan pembenahan dan penataan, terutama pemilik hak ulayat agar ikut mendukung program pemerintah serta ikut menciptakan kenyamanan sehingga masyarakat betah di pantai Base-G.

Alfredo (49) warga Kotaraja saat bersama keluarganya di pantai Base-G mengaku kedatangan mereka ke pantai untuk menghilangkan kepenatan dari segala aktivkas rutin kantornya. "Namun demikian saya juga merasa was-was akan keselamatan keluarga, apalagi dalam bulan April-Mei sudah lima kali kejadian, tetapi kita harapkan selamanya aman-aman terus."Ia juga mengingatkan agar pantai Base-G ditata. Demikian pula ujar dia pungutan retribusi parkiran yang dipungut oleh warga setempat dirasakan sangat memberatkan para pengunjung. Untuk itu, dia menyarankan agar sarana dan prasarana ditambah pemerintah.

Dia menilai bahwa keindahan pantai di kota Jayapura tidak kalah dengan pantai lain. Hanya saja pantai kurang dikelola sehingga masyarakat enggan datang ke pantai. Ditambah lagi adanya pungutan-pungutan yang tidak jelas, sehingga tidak perlu heran bila masyarakat lebih memilih pantai yang gratis alias tidak ada pungutan. Padahal ini cukup menambah PAD kota Jayapura. **